Mahasiswi Jadi Pembunuh Berdarah Dingin, Teman Sekelas Jadi Korban, Bersimbah Darah di Tempat Tidur

Korban telah lama tidak berteman dengan pelaku, tapi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka sampai berujung pada pembunuhan

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
Mahasiswi Jadi Pembunuh Berdarah Dingin, Teman Sekelas Jadi Korban, Bersimbah Darah di Tempat Tidur 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mahasiswi bersimbah darah dengan pergelangan tangan putus, ibu belum tahu anak meninggal terjadi di Kuala Terengganu Malaysia.

Kematian mahasiswi bersimbah darah ini menghebohkan warga sekitar.

Kejadian ini membuat orangtua korban tidak menyangka menemukan anak gadisnya meninggal dengan kondisi memprihatinkan di ruang tamu.

Korban bernama Siti Surya Ismail (19) ia tewas di depan ibunya yang terbaring di tempat tidur akibat kanker otak.

Melansir dari Harian Metro, Senin (2/11/2020) kejadian ini berlaku di Kampung Lubok Batu, Telemong, Hulu Terengganu, Malaysia, Minggu (1/11/2020).

Ayah korban bernama Ismail Muda (58) terkejut bahwa seorang yang telah diamankan atas kasus pembunuhan anaknya ini adalah teman dekat korban.

"Apa benar dia membunuh?," pertanyaan terlontar dari mulut ayah korban.

Ayah korban mengakui bahwa pelaku disebut seumuran dengan anak gadisnya.

Ia juga tidak menyangka, temannya ini dengan tega mengambil tindakan demikian sampai menghilangkan nyawa anaknya.

Ismail sebelumnya telah menduga, pelaku pembunuhan adalah perempuan, karena jejak kaki di lokasi kejadian seperti milik perempuan.

Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti siapa pelakunya.

"Ada bekas jejak kaki dan darah di lantai menuju pintu kamar, selain itu ada bedak yang sengaja ditaburkan di pintu lemari diduga sebagai untuk menghilangkan sidik jari.

"Korban telah lama tidak berteman dengan pelaku, tapi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka sampai berujung pada pembunuhan," terang Ismail.

Ismail turut menerangkan, setelah kejadian istrinya yang bernama Zaini Musa (55) yang mengidap kanker terus menanyakan keberadaan anak gadisnya.

Di rumah Siti Nur Surya Akrab disapa dengan panggilan 'Adik' dan ibu terus menanyakan keberadaan Adik sebab tidak terlihat.

"Dia bertanya 'Adik' mana, aku hanya bisa menjawab 'Adik' demam," katanya.

Ismail tidak bisa memastikan istrinya mengetahui kejadian pembunuhan atau tidak, karena sulit mengungkapkan situasi yang dialaminya.

"Saya kira istri tidak tahu apa yang terjadi, secara fisik tidak terlihat dia sedih atau mengetahui apa yang terjadi.

"Namun, jika dalam perasaan kita tidak tahu apa yang dirasakannya," tutupnya.

Kejadian ini juga dibagikan oleh pengguna Twitter bercentang yakni @ShaqNewsMPB.

Dalam tweetnya, ia menerangkan pelaku pembunuhan telah ditahan pihak berwajib Malaysia untuk mempertanggungjawabkan perilakunya di muka hukum.

"Tersangka kasus pembunuhan Nur Surya Ismail, 19; ditangkap polisi saat memberi keterangan di Balai Polis Telemong jam 8.15 pagi tadi (kemarin pagi-red).

"DSP OCPD Mohd Adli Mat Daud membenarkan bahwa tersangka perempuan berumur 19 tahun, adalah teman sekolah korban.

Motif pembunuhan itu karena salah paham," terangnya.

Kasus pembunuhan ini masih diselidiki oleh pihak berwajib Malaysia, orangtua korban masih belum bisa percaya bahwa anaknya dibunuh oleh temannya sendiri.

Kejadian ini pun ramai diperbincangkan di media sosial, bahkan ada yang menyebut teman yang membunuh Nur Surya adalah seorang psikopat.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Viral Mahasiswi Bersimbah Darah, Ibunya yang Kanker Otak tak Tahu Anaknya Telah Tewas, https://aceh.tribunnews.com/2020/11/03/viral-mahasiswi-bersimbah-darah-ibunya-yang-kanker-otak-tak-tahu-anaknya-telah-tewas?page=all.

Ciuman Maut Pak Kades ke Mahasiswi Berakhir Apes

Kepala desa (Kades) yang satu ini tergolong ngawur.

Seorang mahasiswi yang tengah minta tanda tangan justru dipakai sasaran meluapkan hasratnya.

Kades Lempong, Kabupaten Wajo, Abdul Karim pun harus berurusan dengan polisi. Kini kades telah dijebloskan ke tahanan atas kasus pelecehan seksual

Kejadian yang menimpa mahasiswi berinisial AP melakukan laporan akhir KKP dan tanda tangan di Kantor Desa Lempong.

Namun Abdul Karim justru mendaratkan ciuman tiga kali ke arah korban. Sontak, korban tidak terima.

Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah, menjelaskan status Kades Abdul Karim naik menjadi tersangka atas dugaan pelecehan seksual sejak Jumat (16/10/2020).

"Hari ini kita sudah menaikkan status AK, dari saksi menjadi tersangka," jelasnya.

Proses penyelidikan yang cukup lama hampir 3 bulan, penyidik telah memeriksa 10 orang saksi.

"Termasuk saksi ahli hukum dan ahli bahasa, pemeriksaannya agak panjang apalagi pandemi saat ini beliau tidak sembarang menerima tamu," katanya.

Kejadian pelecehan seksual yang dilakukan Abdul Karim ketika korban AP hendak meminta tanda tangan hasil laporan akhir KKP di Kantor Desa Lempong.

"Sangat disayangkan kejadian seperti ini, kita harapkan tidak ada lagi kejadian serupa terulang di tempat lain," katanya.

Abdul Karim dijadikan tersangka setelah mencium mahasiswi berinisial AP sebanyak 3 kali pada Juli 2020 lalu.

Bu Kades Ditonjok Pak Kades

Kades Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Sugiyanto (41) dilaporkan istrinya ke Polres 3 Tuban karena menghajar istrinya Rani Hangar (24).

Bu Kades ini tega melaporkan suaminya ke polisi karena tindakannya dianggap keterlaluan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Mulutnya sampai berdarah-darah setelah dipukul dengan tangan kosong Pak Kades. Rambut korban juga dijambak tiga kali dan menarik lengan hingga lebam.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Yoan Septi Hendri saat dikonfirmasi atas laporan tersebut tak menampik.

"Ada laporan atas kasus KDRT, terlapor Kades Banyuurip," katanya, Kamis (15/10/2020).

Ditambahkan Yoan, penyidik sudah memeriksa korban dan pamannya untuk dimintai keterangan atas kasus KDRT tersebut.

"Yang sudah diperiksa korban dan pamannya, terlapor akan kita panggil lagi karena tidak datang saat pemeriksaan pertama," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Sugiyanto, menyatakan belum menerima panggilan pertama dari polisi.

Disinggung laporan istri yang mengaku dipukulnya bagian mulut hingga berdarah, dia menjawab justru terbalik.

"Ya biarkan saja terserah laporannya. Saya akan ikuti proses hukum," terang Kades Sugiyanto.

Kades video call dengan istri orang menyebar

Cerita Kepala Desa (Kades) selingkuh seolah tak ada habisnya. Baru-baru ini viral Pak Kades Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT diduga melakukan video call panas dengan istri orang.

Gara-gara video call panas itu, Pak Kades didesak mundur oleh warga setempat hingga akhirnya perwakilan warga melapor ke Camat Talibura.

Kini, nasib pilu menimpa Pak Kades berinisial PY itu lantaran terpaksa mundur setelah kasus tersebut viral.

PY mengundurkan diri setelah sejumlah warga mendesak Camat Talibura, Senin (8/6/2020) kemarin.

Camat Talibura, Lorensius Lilo mengaku, dirinya telah menerima surat pengunduran diri dari Kades Nebe.
Surat pengunduran diri itu ditujukan kepada BPD Nebe.

Pihak kecamatan hanya mendapat tembusannya.

"Tadi saya minta BPD untuk melakukan musyawarah di desa terkait surat pengunduran diri dari Kades Nebe itu.
Setelah itu, baru lanjut ke Bupati dan Dinas PMD Sikka," ungkap Lorensius, kepada Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), melalui sambungan telepon, Selasa sore.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah perwakilan warga dari sebuah desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, mendatangi kantor camat, Senin (8/6/2020).

Mereka mendatangi kantor camat untuk mengadukan kepala desa mereka yang diduga telah melakukan tindakan asusila.
Kepala desa itu diduga melakukan video call mesum dengan istri seorang warga.

Perwakilan warga, YN, menyebut, masyarakat datang untuk mengadukan dugaan tindakan asusila yang dilakukan sang kepala desa.

“Kami meminta Pak Camat dan Bapak Bupati segera mengambil tindakan tegas kepada kepala desa kami.
Kami tidak mau dipimpin oleh kepala desa yang seperti ini,” ungkap YN, kepada wartawan, di Kantor Camat Talibura, Senin siang.

Pak Kades selingkuh dengan ibu muda dipergoki suami

Sebelumnya, wabah virus corona yang melanda Jakarta membawa berkah sekaligus musibah bagi TD, seorang suami asal Wonogiri, Jawa Tengah.

Bagaimana tidak, di tengah musibah nasional tersebut, TD mudik ke Wonogiri.

Bukannya rasa senang yang didapatkannya.

Dia malah mendapati istrinya, AL (27) selingkuh dengan oknum Kepala Desa, BD (47).

Awalnya TD tak mengira perasaan pilu pulang ke kampung halaman untuk menengok istri dan anaknya malah menyesakkan dadanya.

Ya, TD harus merasakan pahitnya buah perselingkuhan istrinya dengan Pak Kades yang dilihatnya di depan matanya sendiri.

TD sebenarnya mudik ke Wonogiri karena wabah virus corona sedang melanda Jakarta.

Saat pulang, dia tidak memberitahukan istrinya lebih dahulu.

Setibanya di Wonogiri, TD tak langsung menuju rumahnya.

Dia menuju ke rumah ibu kandungnya lebih dahulu.

Kronologi terbongkarnya perselingkuhan

Pada Kamis (26/3/2020) malam, TD berniat menjenguk anaknya yang tinggal bersama istrinya.

Saat tiba di rumah, perasaan TD hancur.

Dia melihat ada sandal pria di depan rumah dan ada motor yang diparkir di dalam rumah.

TD pun memberitahu warga sekitar dan meminta bantuan.

"Setelah warga berkumpul kemudian salah satu warga mengetuk pintu rumah, namun tidak ada jawaban."

"Pada saat itu warga sudah mengepung rumah AL, ternyata BD melarikan diri lewat pintu belakang tapi akhirnya berhasil ditangkap warga dan diamankan," jelas Kades Temboro Kecamatan Karangtengah, Sriyatno dilansir dari Tribunsolo.com.

Dia mengaku, dalam posisi yang sulit mengingat oknum kades tersebut adalah teman seperjuangannya, dan suami terlapor adalah warganya.

"Tapi bagaimana lagi, kita kan enggak bisa membendung massa," imbuhnya.

Warga yang emosi kemudian menangkap dan menahan BD di rumah selingkuhannya itu.

Untuk meredam emosi warga, Kades Temboro membawa BD ke Mapolsek Karangtengah.

"Saya ambil jalan tengah, biar polisi yang menangani kasus ini," tandasnya.

Ia mengatakan hubungan TD dan istrinya sudah tak lagi harmonis.

"Saya dapat informasi pemicu perselingkuhan itu lantaran kehidupan rumah tangga AL dan TD ini sudah tidak harmonis," kata Sriyatno.

Kades lapor polisi

Setelah digebuki warga, oknum kades itu melapor ke polisi.

Dia melapor atas kasus penganiayaan karena babak belur digebuki warga.

Dilansir dari Tribun Solo, pengacara BD, Asri Purwanti mengatakan kliennya dipukul dan ditendang berulang kali.
Bahkan BD mengaku mendapat ancaman akan dibunuh oleh warga.

“Ini kan negara hukum, kalau main hakim sendiri melanggar aturan, masuk pidana pasal 170 KUHP,” kata Asri, Selasa (31/3/2020).

Ia menambahkan, BD mengenal beberapa warga yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya, termasuk yang mengikat tangan dan kakinya.

Dengan dinaikkan kasus tersebut, polisi dapat mengungkap siapa saja warga yang turut serta menganiaya kliennya.

“Kami melapor ke polisi, biar menjadi pembelajaran untuk semuanya,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com, Kompas.com dengan judul "Kades yang Diduga Video Call Mesum dengan Istri Orang Mengundurkan Diri" dan artikel di Kompas.com serta Tribunsolo.com dengan judul "Mudik ke Wonogiri Saat Wabah Corona, Pria ini Temui Fakta Pahit, Istri Tidur Bersama Pak Kades dan "Mudik ke Wonogiri karena Corona, Suami Pergoki Istri Selingkuh dengan Pak Kades"

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ciuman Maut Pak Kades Tiga Kali ke Mahasiswi di Kantor Desa, Terali Besi Menanti, Ini Faktanya, https://surabaya.tribunnews.com/2020/10/16/ciuman-maut-pak-kades-tiga-kali-ke-mahasiswi-di-kantor-desa-terali-besi-menanti-ini-faktanya?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved