BIKIN PANIK, Siram Bensin Sambil Ancam Bakar Kantor Desa, Pria Paruh Baya Depresi Ditinggal Istri
Pria itu sudah sempat menyiram bensin ke lantai dan ke meja kerja yang di dalam kantor desa sambil memegang korek api
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
"Jadi saat di sana dia juga teriak-teriak istrinya dan anaknya. Jadi kita duga memang karena hal tersebut," ujarnya.
Setelah pria itu diamankan, pihak kecamatan dan stakeholder lain kemudian mengambil kebijakan agar pria tersebut menjalani perawatan.
"Karena kita nggak tahu apa yang terjadi bila yang bersangkutan tidak dirawat.”
“Jadi saya sebagai camat dan sejumlah pihak berinisiatif untuk membawa yabg bersangkutan untuk dirawat di RSJ di Pekanbaru. Karena untuk penanganannya kita tidak bisa dokter umum," ujarnya.
Rayan juga mengatakan seluruh proses administrasi yang bersangkutan telah selesai hingga tengah malam setelah diantar.
"Jadi prosesnya dari sore hingga jam 12 malam tadi. Lalu keluarga yang mengantar bersama dua anggota satpol PP yang mendampingi bisa pulang ke mes pemkab Meranti yang ada di Pekanbaru," tuturnya.
Dijelaskan Rayan semua biaya perawatan pria tersebut dibebankan kepada pemerintah daerah.
"Jadi semua biaya selama perawatan ditanggung oleh Pemda. Jadi kita sudah siapkan SKTM yang bersangkutan.”
“Surat rekomendasi donasi soal dan surat rujukan juga sudah kita siapkan," tuturnya.
Rayan juga mengatakan bahwa alasan kenapa yang bersangkutan mengamuk di kantor desa karena perangkat desa tidak membantu persoalan keluarganya.
"Jadi menurut cerita dia tidak puas, Pak RT, RW dan kades bantu dia, kenapa masalah dia itu tidak ada yang peduli," ujar Rayan.
Rayan juga tidak bisa bercerita banyak karena memang persoalan pria tersebut murni persoalan internal keluarga.
"Jadi sebenarnya saya susah untuk menyampaikan, karena ini masalah keluarga. Jadi istrinya dan anaknya meninggalkan dia dan dia ahirnya menjadi stres," pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan )