Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

WOW Pengusaha Inggris Pertaruhkan Rp 73 Miliar untuk Kemenangan Trump, Ajang Taruhan Pilpres AS

Seorang pengusaha di Inggris, yang enggan disebutkan namanya, bertaruh 3,9 juta pound sterling (Rp 73 miliar) kalau Donald Trump berhasil menang

Editor: Nurul Qomariah
IM WATSON, Brendan Smialowski / AFP
Kombinasi gambar yang dibuat pada 15 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump saat dia berbicara selama acara rapat umum NBC News di Museum Seni Perez di Miami pada 15 Oktober 2020, dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil AS Presiden Joe Biden berpartisipasi dalam acara rapat umum ABC News di National Constitution Center di Philadelphia pada 15 Oktober 2020. 

"Florida adalah salah satu tempat jajak pendapat menunjukkan Biden kemungkinan besar keluar sebagai pemenang, tetapi pasar ( taruhan) memilih Trump sebagai favorit," kata Shaddick.

Bahkan menurut pada bandar, peluang Trump untuk terpilih naik sedikit selama akhir pekan. Tetapi keunggulan tersebut belum mampu mengungguli Biden.

Bandar swasta Smarkets memberi Biden peluang 65 persen untuk menang, sementara prospek Trump menang meningkat dari 35 persen dari 34 persen.

Di sisi lain, bandar judi online yang berbasis di Inggris, Betfair Exchange, juga melihat peluang Trump menang sekitar 34 persen.

Betfair Exchange mencatat sejauh ini telah menerima total taruhan sebesar 271 juta pound sterling (Rp 5,1 triliun).

Bandar tersebut memprediksi pihaknya akan menampung total taruhan senilai 400 juta pound sterling (Rp 7,5 triliun) hingga hasil pemilu AS diumumkan.

Sebagian besar taruhan dalam jumlah besar terjadi di luar AS karena bertaruh dalam politik adalah sesuatu yang ilegal di sana.

Uni Eropa Dukung Joe Biden

Hubungan trans-Atlantik merenggang selama empat tahun terakhir sejak Donald Trump menjabat Presiden Amerika Serikat ( AS).

Direktur Pusat Kebijakan Eropa Janis Emmanouilidis meyakini bahwa masih ada harapan untuk memperbaiki hubungan kemitraan Uni Eropa (UE) dengan AS.

Jika kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden menang dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada Selasa (3/11/2020).

"Tak ada satu pun yang naif, berpikir bahwa kami akan kembali ke suatu bentuk status quo ante."

"Anda tidak akan dapat mengembalikan waktu ke masa lalu yang indah. Jadi masih akan ada masalah dalam hubungan trans-Atlantik.

Namun, sehubungan dengan kepemimpinan Biden, ada harapan bahwa situasinya bisa membaik secara substansial," kata Emmanouilidis.

Dia menambahkan bahwa dirinya khawatir hubungan UE-AS akan semakin memburuk jika Biden tidak mampu menggulingkan Donald Trump dari Gedung Putih.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved