Di Negara Ini Banyak yang Berharap Trump Menang Pilpres AS Agar Bisa Menekan Presidennya Sendiri

Namun banyak warga di negara ini justru menginginkan Presiden Donald Trump kembali berkuasa di Amerika Serikat.

Editor: Ariestia
ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Para pemilih memberikan suara mereka pada Pilpres Amerika Serikat di Sekolah Batu tua, yang digunakan sebagai tempat pemungutan suara, pada hari pemilihan di Hillsboro, Virginia pada 3 November 2020. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, CARACAS - Persaingan Joe Biden dan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 semakin sengit.

Hasil Pilpres AS juga dinanti-nantikan negara lain karena terkait kebijakan luar negeri AS nantinya.

Hasil sementara menunjukkan Joe Biden lebih unggul dalam perolehan suara.

Namun banyak warga di negara ini justru menginginkan Presiden Donald Trump kembali berkuasa di Amerika Serikat.

Venezuela berharap untuk terpilihnya kembali Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pemilu AS.

Bagi warga Venezuela, kemenangan Trump itu sangat berarti untuk menjaga tekanan atau sanksi agresif terhadap Partai Sosialis negara Amerika Selatan yang berkuasa di bawah kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro.

Pemerintahan Trump menegaskan, sanksi yang diberikan akan menyebabkan Maduro akan menatap kehancuran ekonomi yang memicu eksodus massal migran.

Terlepas dari janji kandidat presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden untuk tidak melunakkan langkah-langkah melawan Maduro, beberapa warga Venezuela percaya dia akan mengambil pendekatan yang kurang konfrontatif, mirip dengan mantan Presiden Barack Obama.

Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido berharap AS akan terus menekan Maduro, terlepas dari apakah Trump atau Biden dinyatakan sebagai pemenang.

"Apa yang kami harapkan adalah kelangsungan kebijakan yang sejauh ini bipartisan, yang telah mendukung perjuangan demokrasi di Venezuela, yang telah mendukung Juan Guaido, yang telah mendukung Majelis Nasional sebagai satu-satunya lembaga demokrasi yang sah," kata Tomas Guanipa, perwakilan Guaido di Kolombia, kepada wartawan di Bolivar Plaza yang bersejarah di Bogota.

Di jalan utama di Caracas timur, masyarakat kelas menengah pada Rabu (4/11/2020) pagi, di mana para pekerja dengan kemeja dan masker berjalan naik dan turun ke jalan-jalan, bersorak yakin Trump akan menang.

Para pendukung Maduro mengutuk Trump sambil juga menyatakan skeptis terhadap Biden, karena kebijakan AS hanya akan merusak demokrasi Venezuela. 

(Reuters/Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau).

Masih Berlangsung Ketat, Apa Yang Terjadi Jika Donald Trump Kalah, dan Joe Biden Menang Pilpres AS?

Penghitungan suara Pemilu Presiden ( Pilpres ) Amerika Serikat masih berlangsung, belum diumumkan siapa pemenang Pilpres AS.

Namun apa yang akan terjadi jika Joe Biden menang, dan Donald Trump Kalah Pilpres AS ?

Perolehan suara antara Donald Trump dari Repulik dan Joe Biden dari Demokrat sangat ketat.

Alhasil, semua kemungkinan bisa terjadi dalam pemilihan kali ini.

Salah satunya adalah jika Presiden Donald Trump kalah, namun tak mau mengakuinya.

Inilah beberapa skenario yang dijelaskan oleh pengamat politik AS di Australia, Dr Emma Shortis.

Bagaimana jika Trump mengundurkan diri dan menjadikan Mike Pence presiden?

Bisa saja terjadi. Dr Shortis mengatakan Trump bisa memenangkan pilpres, kemudian mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya Mike Pence.

"Kita telah melihat hal itu terjadi dalam sejarah AS, ketika Presiden Richard Nixon mengundurkan diri," jelasnya. "Dengan asumsi Donald Trump menang, Mike Pence bisa menjadi presiden dan menjalankan sisa masa jabatan jika Trump mengundurkan diri," katanya.

Baca juga: Keji! Pembunuhan Guru Ngaji di Bogor, Korban Ternyata Masih Hidup saat Dimasukkan ke Dalam Sumur

Pengunduran diri presiden AS paling terkenal dilakukan Presiden Nixon pada tahun 1974, dua tahun setelah skandal Watergate, dimana lima orang yang terkait dengan Partai Republik kedapatan membobol markas Partai Demokrat di Washington.

Pengunduran diri Nixon Itu memberi jalan bagi wakil presiden Gerald Ford untuk melanjutkan masa jabatan presiden.

Jika Biden menang tetapi kemudian meninggal dunia, bisakah Kamala Harris menjadi presiden? 
Jawabnya, bisa.

Jika Joe Biden memenangkan pilpres tetapi kemudian meninggal, maka wakilnya akan menjabat sebagai presiden.

Kamala Harris kemudian berkantor di Oval Office sebagai Wakil Presiden wanita AS pertama hingga pilpres berikutnya.

Bisakah Trump menyatakan diri menang sebelum perhitungan suara melalui pos?

Dr Shortis mengatakan Trump bisa melakukan hal itu, tapi itu jelas bukan taktik yang sah.

"Tidak ada yang bisa menghentikan Trump untuk mengklaim seperti itu. Meski tidak benar, seperti banyak hal yang dia katakan, tapi Trump bisa membuat pengumuman seperti itu," jelasnya.

"Trump sebelumnya telah mengatakan jika hasil perhitungan suara begitu ketat, maka dia akan menyatakan diri sebagai pemenang."

Dr Shortis mengatakan demokrasi Amerika saat ini berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait dengan apa yang bisa terjadi di saat suara dihitung minggu ini.

"Konstitusi Amerika Serikat sangat jelas mengatur tentang transisi kekuasaan, tapi mengasumsikan orang bertindak dengan itikad baik dan sesuai dengan aturan masyarakat. Kita tahu Trump tidak terlalu peduli tentang semua itu," jelasnya.

"Semuanya sangat tergantung pada reaksi orang di sekitarnya, reaksi media. Jadi pada dasarnya tergantung pada seberapa kuat institusi-institusi Amerika."

Baca juga: Kepergok Tengah Berduaan dengan Pacar, Siswi SMA Ini Malah Dirudapaksa Pria Lewat, Lalu Diperas

Baca juga: Demi Motor yang Laku Dijual 4,5 Juta, Aling Tewas Dibunuh Pacarnya,Mayat Dikubur Ditutup Daun Pisang

Singkatnya, tergantung pada peradilan, penegak hukum dan lembaga konstitusi lainnya, serta media, untuk memastikan setiap klaim yang tidak valid oleh Trump diselidiki secara adil dan transparan.

Bila Trump menang masa jabatan kedua, bisakah dia menghadapi pemakzulan untuk kedua kalinya?

Menurut Dr Shortis, tidak ada batasan seberapa banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mendakwa seorang presiden AS.

"Itulah mengapa pemilihan Senat kali ini sangat penting," jelasnya. "Jika Demokrat memenangkan Senat, hampir pasti mereka akan melakukan pemakzulan terhadap Trump lagi (bila Trump menang)."

Jika kalah, apakah Donald Trump dapat kembali mencalonkan diri pada pilpres 2024?

Jawabnya, bisa. Di Amerika Serikat, jabatan presiden dibatasi dua periode, dan bisa tidak berurutan (masa periodenya).

Bisakah Trump dihukum jika menolak menerima kekalahan pilpres? 
Shortis mengatakan pertanyaan ini cukup rumit. "Jika dia menolak untuk meninggalkan kantor dan menolak mengakui kekalahannya, itu berarti Konstitusi dan supremasi hukum tidak diakui," katanya.

"Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh rakyat, tapi pada dasarnya baru pada 20 Januari mendatang ketika kekuasaan presiden mengalami transisi."

"Dengan asumsi semuanya berjalan sesuai dengan yang diindikasikan oleh jajak pendapat, maka Biden akan menjadi panglima tertinggi AS pada Januari dan dia dapat memerintahkan militer untuk menyingkirkan Trump (dari Gedung Putih)," jelasnya.

Dr Shortis mengatakan banyak hal yang akan terjadi antara waktu pengumuman pemenang pilpres dan tanggal pelantikan presiden AS 20 Januari 2021. "Kami akan melihat krisis konstitusional sepenuhnya (bila Trump menolak untuk menyerah). Menurut saya penyelesaiannya tidak akan mudah," katanya. (Kontan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Venezuela, Banyak yang Berharap Trump Menang untuk Jaga Tekanan ke Presiden Maduro

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved