Mulai 10 November Tol Pekanbaru Dumai Sudah Bayar, Segera Siapkan Uang Elektronik
Mulai 10 November Tol Pekanbaru Dumai Sudah Bayar. Untuk dapat melintasi jalan tol ini masyarakat harus menyiapkan uang elektronik.
Penulis: Rino Syahril | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tarif Tol Pekanbaru Dumai (Permai) akan diberlakukan pada 10 November 2020 mendatang.
Penggunaan jalan Tol Pekanbaru Dumai (Permai) telah digratiskan selama kurang lebih 5 minggu sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Jumat (25/9) dan pembukaan oleh Gubernur Riau Drs. H Syamsuar.
Sebelumnyua, Gubernur Riau telah menyetujui SK penerapan tarif jalan tol Pekanbaru–Dumai yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR dapat diberlakukan mulai 2 November 2020.
Namun karena sosialisasi kepada masyarakat dirasakan belum cukup, waktu penerapan tarif berbayar pun diberi kelonggaran selama satu minggu kedepan.
Berdasarkan data PT Hutama Karya selaku pengelola jalan tol, volume kendaraan yang melintasi ruas Pekanbaru – Dumai mencapai 446 ribu hingga bulan Oktober.
Kadiv Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) Bank Indoenesia KPW Riau Asral Mashuri mengatakan, untuk dapat melintasi jalan tol ini masyarakat harus menyiapkan uang elektronik.
Sehingga secara kepemilikan uang elektronik tentunya tidak asing lagi bagi masyarakat.
Pengelola hanya perlu memperluas sosialisasi untuk menginformasikan waktu penerapan berbayar serta rincian tarif kepada masyarakat.
"Penggunaan uang elektronik saat ini semakin banyak digunakan sebagai alat pembayaran yang aman, praktis dan efisien. Ada lima uang elektronik yang diterbitkan oleh perbankan yang dapat digunakan untuk pembayaran tarif tol Pekanbaru – Dumai yaitu e-money (Mandiri), Tapcash (BNI), Brizzi (BRI), Flazz (BCA), dan e-money Bank Riau Kepri," ujar Kadiv Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) BI KPW Riau Asral Mashuri kepada wartawan, Jumat (5/11).
Untuk memastikan sosialisasi penerapan berbayar dapat tersampaikan dengan maksimal jelas Asral, PT Hutama Karya berkoordinasi dengan Bank Indonesia Provinsi Riau selaku regulator sistem pembayaran serta Perbankan penerbit uang elektronik.
Kehadiran Tol Pekanbaru Dumai diharapkan mampu memperlancar konektivitas antara Pekanbaru dan kota-kota lain di Riau dengan Kawasan Industri dan Pelabuhan Dumai.
Apalagi mengingat Pelabuhan Dumai merupakan pelabuhan utama bagi bagi kegiatan ekspor-impor ke negara tetangga dan negara lainnya dan akses ke/dari negara tetangga.
Kehadiran jalan tol ini diharapkan juga mendorong arus wisatawan ke daerah pesisir, seperti Pulau Rupat.
"Dari sisi investasi, konektivitas yang lebih lancar dan cepat akan semakin mendorong minat investor datang ke Riau yang saat ini menempati peringkat ke-5 nasional sebagai daerah tujuan investasi. Mudah-mudahan dengan peningkatan infrastruktur jalan ini, pemulihan ekonomi akibat dampak COVID-19 akan berlangsung lebih cepat sekaligus membawa Riau kembali ke jalur pertumbuhan ekonomi tinggi seperti yang pernah kita capai di masa lalu," ucap Asral.
Tarif Tol Pekanbaru Dumai
Berdasarkan SK Penetapan Tarif Tol Pekanbaru-Dumai yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR RI ditetapkan bahwa tarif dari pintu Tol Pekanbaru ke berbagai tujuan sebagai berikut:
* Kendaraan golongan I (sedan, jeep, pick up/ truk kecil, bus)
- Pekanbaru hingga ke Dumai tarifnya adalah sebesar Rp 118.500.
- Pekanbaru - Minas Rp 8.500,
- Pekanbaru - Petapahan (Kandis Selatan) Rp 30.000
- Pekanbaru - Kandis Utara Rp 45.500
- Pekanbaru - Duri Selatan Rp 69.000
- Pekanbaru - Duri Utara (Bathin Solapan) Rp 95.500.
* Kendaraan golongan II dan III (truk dengan dua - tiga gandar)
- Pekanbaru - Dumai Rp 178.000,
- Pekanbaru - Minas Rp 13.000,
- Pekanbaru - Petapahan (Kandis Selatan) Rp 45.500
- Pekanbaru - Kandis Utara Rp 68.000,
- Pekanbaru - Duri Selatan Rp 103. 000,
- Pekanbaru - Duri Utara (Bathin Solapan) Rp 143.000.
Data Lengkap Tol Pekanbaru - Dumai yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini Secara Virtual
Di sela-sela kegiatan peresmian Tol Pekanbaru - Dumai, Jumat (25/9/2020), Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak.
Baik stakeholder maupun masyarakat di Riau.
Sehingga, pembangunan ruas Tol Pekanbaru-Dumai dapat berjalan dengan baik hingga dapat diresmikan hari ini.
“Diresmikannya ruas Tol Pekanbaru-Dumai ini tentu akan membawa dampak positif, terutama terhadap mobilitas masyarakat di Pulau Sumatra. Serta memperlancar alur distribusi melalui waktu tempuh yang singkat juga biaya yang terjangkau. Setelah diresmikan, maka Tol Pekanbaru-Dumai dapat beroperasi secara penuh serta dapat dilintasi oleh masyarakat.” terang Budi.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa dalam pembangunannya, tol ini menjadi istimewa.
Sebab, selain diperuntukkan bagi kendaraan roda empat, disediakan pula 5 perlintasan Underpass Perlintasan Gajah (UPG) di sepanjang Tol Perkanbaru-Dumai.
“Jalan tol ini memang melewati habitat gajah di Kabupaten Bengkalis. Underpass disiapkan agar jalur jelajah gajah tidak terputus, dengan demikian biodiversity Sumatra akan terpelihara. Untuk merancang jalur perlintasan gajah melalui underpass tersebut, Hutama Karya berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau,” imbuh Budi.
Underpass perlintasan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai keseluruhannya berada di seksi 4 (Kandis Utara - Duri Selatan) dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.
Adapun untuk di seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) terdapat pula Jembatan Sungai Tekuana yang kerapkali disinggahi oleh 13 Gajah Sumatra karena lokasinya yang tidak jauh dari Pusat Pelatihan Gajah Minas di Kabupaten Siak.
Diperkirakan underpass Tol Pekanbaru-Dumai dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah.
Selain akan membuka akses darat dari Kota Pekanbaru menuju Kota Dumai dan sebaliknya, jalan tol ini diprediksi mampu merangsang geliat perekonomian di Bumi Lancang Kuning.
“Kita tahu bahwa Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dengan sumber daya yang mendominasi yakni minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Hadirnya tol ini diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas komoditi tersebut,” pungkas Budi kemudian.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan rasa bangga dan antusiasme masyarakat Riau dan sekitarnya atas diresmikannya ruas Tol Pekanbaru-Dumai ini.
Sehingga dapat segera beroperasi dan digunakan secara keseluruhan.
"Masyarakat sangat menantikan hadirnya tol ini, seperti sebelumnya antusias masyarakat terlihat sejak pembukaan fungsional seksi 1 (Pekanbaru - Minas) pada arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di tahun 2019 lalu juga pada saat periode lebaran April 2020 silam dimana total kendaraan yang melintas mencapai 20 ribu kendaraan lebih. Karena setelah beroperasi, jarak tempuh akan lebih singkat dibandingkan melalui jalan nasional.” ujar Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya.
Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru – Dumai sepanjang 131,5 KM.
Terdiri atas 6 seksi tol yakni seksi 1 (Pekanbaru - Minas) sepanjang 10 KM , seksi 2 (Minas – Kandis Selatan) sepanjang 24 KM, seksi 3 (Kandis Selatan – Kandis Utara) sepanjang 17 KM, seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang 26 KM, seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang 29,5 KM dan seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang 25 KM.
Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan 5 interchange atau Simpang Susun (SS), 4 jembatan sungai yakni di Sungai Tekuana, Sungai Bangso, Sungai Sam-Sam dan Sungai Mandau yang akan memperlancar arus perjalanan kendaraan dari dan menuju ke arah Dumai, Riau.
Tol dengan lebar jalur utama sepanjang 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi oleh Gerbang Tol (GT) yaitu GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Pinggir, GT Bathin Solapan, dan GT Dumai.
Tol Pekanbaru-Dumai dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 6.900 kendaraan tiap harinya.
Para pengguna nantinya dapat beristirahat di 10 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area yang terdapat disepanjang Tol Pekanbaru-Dumai, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
TIP akan terbagi menjadi 2 tipe yakni Tipe A yang terletak di KM 14, KM 45, dan KM 82, sedangkan Tipe B terletak di KM 64 dan KM 13 (arah Pekanbaru).
"Sebagai pengembang infrastruktur yang saat ini bertransformasi menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia, Hutama Karya juga selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi para pengguna jalan tol," katanya.
Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan fasilitas patrol yang sesuai dengan standar jalan tol yang berlaku. Terdapat 14 mobil derek, 6 ambulans, 9 mobil patroli, 7 PJR, 3 mobil rescue dan 4 mobil VMS.
"Karena ini merupakan jalan tol pertama di Provinsi Riau, Hutama Karya berharap kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta untuk selalu berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan berkendara maksimum di rata-rata 60 – 80 km/jam," ujarnya.
Selain itu, Hutama Karya juga menghimbau agar pengguna jalan dapat mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara di jalan tol, berkendara dalam kondisi prima, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta memastikan kecukupan saldo Uang Elektronik (UE) sebelum melintas di jalan tol.
Dengan diresmikannya Tol Pekanbaru-Dumai, maka total panjang ruas tol yang dioperasikan oleh Hutama Karya menjadi ±514,5KM. Ruas tol tersebut yakni ruas Medan - Binjai seksi 2 dan 2 (17 KM), ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (141 KM), ruas Palembang - Indralaya (22 KM), ruas Terbangi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (189 KM), ruas Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 KM) dan ruas Pekanbaru – Dumai 131,5 KM.
Sementara total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi adalah sepanjang ±641 KM meliputi ruas Kisaran – Indrapura (48KM), ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143KM), ruas Sigli – Banda Aceh (60KM), ruas Sp. Indralaya – Muara Enim (121 KM), ruas Padang – Sicincin (37KM), ruas Pekanbaru – pangkalan (83KM), ruas Bengkulu – Taba Penanjung (18KM), dan ruas Binjai – Langsa (131KM).
"Hutama Karya terus memberikan upaya terbaiknya dalam membangun Jalan Tol Trans Sumatera, sehingga ruas-ruas yang masih dalam tahap konstruksi dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan," kata Budi.
( Tribunpekanbaru.com /Rino Syahril)