Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

7 Negara Islam ini Kegirangan Dengan Kekalah Trump di Pilpres AS, ini Sebabnya

Negara-negara mayoritas Islam tersebut adalah, Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, Nigeria dan Sudan.

JIM WATSON / AFP
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 7 negara yang berpenduduk mayoritas Islam meyambut dengan suka cita atas kekalahan Donald Trump di Pilpres AS

Negara-negara mayoritas Islam tersebut adalah, Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, Nigeria dan Sudan.

Dengan kekalahan Donald Trump, larangan umat Islam berkunjung ke Amerika Serikat bakal dicabut oleh Joe Biden begitu ia dilantik.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang wisatawan dari tujuh negara mayoritas Muslim memasuki Amerika Serikat tak lama setelah menjabat pada 2017 lalu.

Pemerintahan Trump menyusun ulang perintah tersebut beberapa kali di tengah gugatan hukum dan Mahkamah Agung mendukung versi itu pada tahun 2018.

Negara-negara yang dikenakan pembatasan masuk telah berubah selama bertahun-tahun.

Dilansir Tribunpekanbaru.com dari Aljazeera, pada hari pertama masa kepresidenannya, presiden terpilih Joe Biden bermaksud untuk mencabut larangan perjalanan Donald Trump pada pelancong dari 13 negara, sebagian besar negara mayoritas Muslim atau Afrika.

Pada bulan Oktober, Biden juga berjanji untuk mendorong politisi membuat undang-undang untuk memerangi meningkatnya jumlah kejahatan rasial di AS.

“Sebagai presiden, saya akan bekerja sama dengan Anda untuk merobek racun kebencian dari masyarakat kita untuk menghormati kontribusi Anda dan mencari ide-ide Anda. Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan, ”katanya.

“Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump.”

Trump memberlakukan pembatasan perjalanan - yang sering disebut oleh para kritikus sebagai "larangan Muslim" - melalui serangkaian perintah eksekutif.

Aksinya itu memicu kritik bahwa tindakan tersebut merupakan diskriminasi agama yang melanggar hukum.

Trump kemudian memperluas larangan untuk memasukkan Venezuela dan Korea Utara dan kemudian menambahkan Myanmar, dan tiga negara lain ke dalam daftar.

“Komunitas Muslim adalah yang pertama merasakan serangan Donald Trump terhadap komunitas kulit hitam dan coklat di negara ini, dengan larangan Muslim yang keji. Pertarungan itu adalah rentetan pembukaan dalam apa yang telah hampir empat tahun mengalami tekanan dan penghinaan terus-menerus, ”kata Biden.

Hari pertama di kantor

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved