KENANG Ki Seno Nugroho, Mata Bupati Inhu Berkaca-kaca Saat Hadiri Peringatan Hari Wayang Nasional
Mata Bupati Inhu Yopi Arianto berkaca-kaca menahan tangis tak bisa menyembunyikan kesedihannya yang mendalam atas meninggalnya Dalang Ki Seno Nugroho
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Bupati Indragiri Hulu (Inhu), Yopi Arianto didampingi Sekretaris Dewan, Kuwat Widiyanto menghadiri pertunjukan seni tradisional wayang kulit di Desa Bukit Lipai, Kecamatan Batang Cenaku pada Sabtu (7/11/2020) malam.
Turut hadir juga dalam event tersebut, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhu, Daniel Eka Perdana.
Pertunjukan seni tradisional wayang kulit tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional ke- 2 tahun 2020.
Sekaligus peresmian Paguyuban Lintang Asmoro yang beranggotakan seniman dari tiga desa, yakni Desa Bukit Lipai, Desa Bukit Lingkar, dan Desa Kuala Gading, Kecamatan Batang Cenaku.
Baca juga: WASPADA Akun Palsu di Facebook, Catut Foto dan Nama Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Minta Abaikan
Baca juga: Bobol Tembok Sekolah Pakai Palu Besar dan Aniaya Penjaga,4 Pelaku Masih Satu Keluarga Dibekuk Polisi
Baca juga: Geger, Jasad WANITA Diduga Sosialita Tergeletak di Tasik: Matanya Masih Terbuka
Pada kesempatan itu, Bupati Yopi mengapresiasi antusiasme warga Inhu dalam mempertahankan seni tradisional wayang kulit.
Ia juga mengisahkan bahwa ia sempat memiliki kedekatan dengan satu dalang ternama di Indonesia, yakni Ki Seno Nugroho.
Namun ia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya yang mendalam atas meninggalnya Ki Seno Nugroho.
"Saya punya kedekatan dengan Ki Seno ketika saya masih di Yogyakarta," ujarnya dengan nada pilu dan mimik wajah menahan tangis.
Mengatasi kesedihannya itu, Yopi sempat berhenti pidato.
Berusaha tampak tegar, dengan mata berkaca-kaca Yopi melanjutkan pidatonya tentang pembangunan di Desa Bukit Lipai, Kecamatan Batang Cenaku.
Satu bukti pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat adalah pembangunan Jalan Lintas Selatan, Batang Cenaku.
Sampai saat ini pembangunan jalan provinsi tersebut masih terus dilanjutkan, namun sempat terkena rasionalisasi karena pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Bupati Yopi memastikan bahwa di tahun 2021, pembangunan jalan tersebut tetap dilanjutkan.
Selain itu, masyarakat Desa Bukit Lipai saat ini juga sudah bisa merasakan energi listrik di rumahnya masing-masing.
"Saya ingat tahun 2007,2008, 2009 di Desa Bukit Lipai masih terdengar mesin disel. Itu pun tidak semua yang punya," kata Yopi.