Daerah di Indonesia Mesti Belajar ke 10 Desa yang Masih Bebas dari Covid-19 Ini
sejumlah wilayah di sekitar 10 desa itu terpapar Covid-19. Namun, sebagian besar kasus itu terjadi karena penularan di luar desa.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 72 desa atau kelurahan di Kabupaten Bangli.
Dari jumlah itu, sebanyak 10 desa yang masih bebas dari Covid-19.
Desa yang bebas dari Covid-19 itu berada di Kecamatan Kintamani.
Di antaranya, Desa Banua, Batur Utara, Bayung Cerik, Belandingan, Binyan, Gunungbau, Katung, Kutuh, Lembean, dan Mengani.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa menjelaskan, kunci menangkal virus corona masuk ke daerah itu.
"Yang jelas yang pertama faktor kegiatan pengendalian. Jadi berkumpul dan bertemu benar-benar dibatasi. Ini sesuai data dan laporan kegiatan selama pandemi kegiatannya nol," kata Dirgayusa saat dihubungi, Senin (9/11/2020).
Dirgayusa mengatakan, sejak Maret 2020, tak ada keramaian sama sekali di 10 desa tersebut.
Kegiatan keagamaan seperti Ngaben juga ditunda hingga tahun depan.
Padahal, sejumlah wilayah di sekitar 10 desa itu terpapar Covid-19.
Namun, sebagian besar kasus itu terjadi karena penularan di luar desa.
Baca juga: CEK Artia Kata Viral dalam Bahasa Gaul: Arti Ngab, Uwu, Apa Itu Bucin dan Lainnya
Baca juga: Terbukti Terima Suap Bupati Bengkalis Non Aktif Divonis 6 Tahun Penjara, Kasus Gratifikasi Aman
Baca juga: Niatnya Sudah Menggebu Hendak Memperkosa, Pelaku Malah Membunuh Korban Dengan Cara Sadis
Dirgayusa menyebutkan, masyarakat dari 10 desa itu membatasi interaksi dengan pihak luar untuk menekan penularan. Apa lagi, 10 desa itu juga berada di dataran tinggi.
"Cenderung dari 10 desa itu bahwa terisolasi dari sisi interaksi dan geografi agak jauh. Ya kebetulan di daerah pegunungan. Kecuali Batur Utara," kata dia.
Patuhi protokol kesehatan
Dirgayusa mengingatkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Kendalikan keramaian. Sesudah itu lakukan 3 M," katanya.
Masyarakat juga diimbau mengurangi interaksi dengan keluarga yang terpapar Covid-19.
Baca juga: WOW, di Tengah Sengkarut Reklame Luar Ruang, Ternyata Pemko Pekanbaru Terbitkan Ratusan Izin Resmi
Baca juga: Tata Cara Melaksanakan Sholat Jamak, Niat Sholat Jamak dan Niat Sholat Qashar
Baca juga: VIDEO: Sambut Kedatangan Rizieq Shihab, Massa FPI dan PA 212 Garut Berangkat ke Jakarta
Satu desa di Denpasar
Sementara itu, kasus Covid-19 pernah ditemukan di 43 desa dan kelurahan di Kota Denpasar.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, kasus Covid-19 itu karena tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk.
Namun, tak ada kasus Covid-19 di Desa Serangan selama tiga bulan terakhir.
Dewa Rai mengatakan, desa itu terpisah dari Denpasar meski tersambung dengan jembatan.
"Heterogenitas masyarakat juga rendah. Aktivitas juga kebanyakan di laut atau nelayan. Kemudian kedisiplinan masyarakat di sana menerapkan protokol kesehatan," kata dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-covid-19.jpg)