Inilah Titik-titik di Wilayah Pekanbaru yang Berpotensi Banjir, Warga Diminta Waspada
Warga diminta waspada. Ada beberapa titik di wilayah Pekanbaru yang terdampak banjir. Curah hujan yang tinggi sebabkan genangan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Masyarakat diminta untuk waspada. Hujan yang mulai menggut=yur sebagian besar wilayah Pekanbaru berpotensi akan menyababkan banjir.
Beberapa titik di Kecamatan juga akan terdapat genangan air hingga banjir.
Titik-titik wilayah ini patut menjadi perhatian karena kerap diterpa banjir jika curah hujan tinggi
Daerah yang rawan genangan banjir di Kota Pekanbaru mencapai puluhan titik.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras Tiap Malam, BPBD Pelalawan Warga Imbau Warga di Bantaran Sungai Waspada Banjir
Baca juga: Waspada Banjir, BMKG Sebut Puncak Musim Hujan di Riau November Ini
Baca juga: Waspada Banjir Masih Hantui Puluhan Titik di Pekanbaru, Belasan di Antaranya di Kecamatan Tampan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru mencatat jumlahnya mencapai 39 titik.
Ada belasan titik banjir di Kecamatan Tampan.
Jumlahnya mencapai 13 titik banjir yang menyebar di sejumlah wilayah kecamatan.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyebut bahwa pemerintah kota berupaya mengurangi jumlah titik banjir yang ada.
Apalagi saat ini pemerintah sedang menggesa master plan penanganan banjir kota.
"Saat ini master plan penanganan banjir sedang kita gesa, bobotnya sudah 60 persen dari master plan yang kita siapkan," ujarnya kepada Tribun, Minggu (8/11/2020).
Indra mengklaim master plan penanganan banjir kota sudah masuk tahap laporan antara.
Pihaknya akan melakukan ekspos pada awal pekan nanti.
Tim Dinas PUPR Kota Pekanbaru setiap hari melakukan OP pengerukan saluran air dan pemeliharaan anak sungai.
Mereka juga membersihkan gorong-gorong yang tersumbat.
Ada lima tim yang berupaya mengantisipasi gangguan saluran air.
Mereka bergerak di lapangan karena saat ini curah hujan cukup tinggi.
Akibatnya jumlah titik genangan pun bermunculan.
Ia menyebut sudah melakukan langkah antisipasi dengan normalisasi sungai dengan alat berat.
Mereka melakukan normalisasi anak sungai di Kecamatan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Tenayan Raya.
Tim juga melakukan normalisasi di Kecamatan Rumbai Pesisir.
Apalagi kawasan tersebut sempat kena dampak banjir pada pekan kemarin.
Banjir menggenangi kawasan perumahan.
Baca juga: Waspada Banjir di Kuansing, Besok Pagi Digelar Apel Siaga Bencana
Baca juga: Riau Waspada Banjir, Enam Desa di Kuansing Terendam, BPBD Bergerak Cepat, Ini Antisipasinya
Tim pun melakukan normalisasi parit di tepi Jalan Sembilang.
Parit jalan itu mengalirkan air menuju Sungai Siak.
Adanya pendangkalan parit menyebabkan air meluap keluar.
Mereka juga membenahi box culvert di kawasan tersebut.
Enam Desa Terendam banjir
Riau waspada Banjir. Enam Dea di Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD) Kabupaten Kuantan Sengingi sudah terdampak.
Enam desa tersebut terendam banjir, Minggu )8/11/2020). Enam desa tersebut yakni Desa Giri Sako, Sidodadi, Budi Mulya, Rambahan, Lubuk Kebun dan Desa Logas.
Terkiat kondisi tersebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger telah menyampaikan imbauan agar waspada banjir.
BPBD Riau telah memastikan pihaknya telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi musibah banjir di Riau.
Beberapa daerah rawan banjir di Riau juga sudah dipetakan, terutama di wilayah Riau daratan (Kampar, Rohul, Kuansing), yang kemudian disusul beberapa daerah pesisir di Riau yang dianggap rawan banjir akibat curah hujan deras.
“Kami sudah melakukan upaya-upaya preventif untuk itu. Termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota (rawan banjir) untuk antisipasi, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,”kata Edwar Sanger, Minggu (8/11/2020).
“Untuk kegiatan antisipasi tidak berbeda jauh, karena memang situasinya sama dan bisa diprediksi,” imbaunya.
Edwar memastikan bahwa penaganan bencana banjir tahun ini akan bergerak secara bersama-sama.
Dia menambahkan, penanganan banjir tahun ini akan lebih dipermudah karena Riau sudah memiliki kelengkapan infrastruktur yang cukup memadai.
“Khusus tahun ini, kami akan mengoptimalkan perangkat-perangkat untuk mendukung kegiatan penanganan.”
“Seperti kesiapan perahu karet, kapal motor dan sarana lainnya yang sudah ada, itu yang akan dicek kembali kesiapannya,” sambungnya.
Sedangkan untuk ketersediaan alat berat, kata Edwar, juga sudah dilakukan kooridinasi dengan instansi terkait.
Selain itu, beberapa alat berat yang sebelumnya diperbantukan untuk penanganan Karhutla (traktor mini), juga akan dioptimalkan untuk daerah-daerah rawan longsor di Riau.
“Secara sarana dan prasarana, Insya Allah sudah mendukung. Tapi kalau kita berbicara cukup, ya pasti tak akan cukup lah. Yang selas semuanya akan dioptimalkan,” katanya.
Kuansing Terendam Banjir
Sebelumnya, curah hujan yang tinggi membuat sejumlah desa di Kuansing banjir. Desa yang terdampak banjir tersebut yakni di Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD).
Hasil konfirmasi Tribunpekanbaru.com, ada enam desa yang terdampak banjir di kecamatan tersebut.
Yakni Desa Giri Sako, Sidodadi, Budi Mulya, Rambahan, Lubuk Kebun dan Desa Logas.
Kepada Desa Rambahan Ali Nasri mengatakan banjir mulai terjadi pada Minggu dini hari (8/11/2020) sekitar pukul 01.00 wib. Setelah itu, air terus meninggi.
"Sekarang memang mulai surut. Sempat setinggi sepinggang orang dewasa," kata Ali.
Dikatakannya, banjir diakibatkan meluapnya sungai di desa tersebut. Ada tiga sungai di desa tersebut salah satunya Sungai Batang Pangean.
"Kalau Sungai Batang Pangean meluap jam 3 pagi," katanya.
Baca juga: Riau Waspada Banjir, Enam Desa di Kuansing Terendam, BPBD Bergerak Cepat, Ini Antisipasinya
Baca juga: Desa Terisolasi karena Banjir, Penduduk Tak Bisa ke Pasar, 2 Kecamatan Terdampak Banjir di Kuansing
Hasil pendataan pihaknya, ada 51 rumah yang terdampak banjir. Satu mushalla, satu PAUD, satu Pustu dan satu MDA.
"Kalau yang bagian bawah, ada tiga desa yang terdampak banjir. Ada Desa Logas juga kena. Ada Desa Lubuk Kebun yang ada satu sekolah terendam banjir," katanya.
Warga Giri Sako, Wahyuni mengatakan desanya juga terdampak banjir. Bahkan, Minggu siang (8/11/2020), air mulai meninggi.
"Sekarang mulai tinggi lagi air," katanya.
Dikatakannya, banjir mulai terjadi Minggu subuh. Desa ini tergolong wilayah Kecamatan Logas Tanah Darat bagian atas.
"Kalau banjir di sini karena sungai Tesso meluap," terangnya.
Akibat banjir, desa ini terisolasi. Sebab akses menunju desa lainnnya tergenang air yang cukup tinggi.
"Kami ngak bisa ke pasar di desa sebelah. Ngak bisa lewat. Kalau truck baru bisa lewat. Air tinggi," katanya.
Dikatakannya, desa seberang seperti Desa Sidodadi dan Budi Mulya terdampak banjir juga.
Namun mengenai data rumah yang terdampak banjir belum diketahui seluruhnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pengendara-melintas-banjir-di-pekanbaru.jpg)