Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO: Door, Bandar Narkoba Tewas Ditembak, 2 Tersangka Lainnya Diamankan Bersama 20 Kg Sabu

Tim melakukan pengejaran dan penghadangan terhadap mobil tersebut. Namun bukannya berhenti, pelaku tetap memacu kendaraannya dan mencoba melarikan dir

Penulis: Rizky Armanda | Editor: David Tobing

Upaya tegas ini disebutkan Agung, terpaksa dilakukan karena pelaku membahayakan petugas. Mereka menabrakkan mobil mereka ke mobil petugas.

Lanjut Kapolda, ternyata para sindikat ini sudah menyiapkan proses pemasukan barang haram dengan sedemikian rupa.

Para pelaku memperbarui cara-cara lama, yang sudah bisa diendus oleh aparat.

"Mereka mencoba dengan upaya yang lebih rapi lagi, yaitu dengan menyiapkan pengamanan wilayah dan rute dari Bengkalis ke Pekanbaru," terang Jenderal bintang dua itu lagi.

Adapun yang dimaksud oleh Irjen Agung ini adalah, aksi dari pelaku bernama Simson Siahaan. Dia mengaku sebagai anggota polisi dan menyatakan sudah mengamankan rute pengiriman narkoba.

"Bahkan mobil yang dikendarai pelaku ini, ada rencana platnya mau diganti dengan plat nomor polisi. Saudara Simson ini yang mengatur perjalanan dari Bengkalis ke Pekanbaru, dan meyakinkan tersangka yang lain di jalan sudah diamankan semua petugas, sehingga lancar sampai ke Pekanbaru," tutur Agung.

Simson ditangkap di sebuah kos-kosan di daerah Pelalawan. Pengakuannya, dalam mengawal pengiriman narkoba ini ia diupah Rp40 juta.

Sebelumnya, mereka sudah mencoba memasukkan narkoba sebanyak 2 kali, namun gagal. Ini merupakan percobaan mereka yang ketiga.

Sementara itu, satu pelaku lagi adalah Syaharudin Effendi alias Pak Cik Itan (54), seorang narapidana yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru.

Ia merupakan napi kasus narkoba dan sedang menjalani hukuman 4 tahun penjara.

Syaharudin inilah yang diketahui bertindak sebagai pengendali dalam memasukkan barang haram dari Bengkalis ke Pekanbaru.

Namun ia diketahui meninggal dunia pada Minggu malam, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Meninggal karena muntah darah, karena sakit yang dideritanya sejak beberapa waktu lalu," papar Agung.

Diterangkan Agung, para sindikat ini pun memakai cara lain dalam mengemas sabu.

Dimana biasanya mereka memakai kemasan teh hijau China, ternyata ada juga yang dikemas dengan kemasan Milo Malaysia. Ini bertujuan untuk mengelabui petugas.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved