925 Warga Binaan dan 67 Petugas Rutan Kelas IIB Dumai Telah Diambil Swabnya
Tidak hanya 925 warga binaan Rutan Dumai saja yang diambil swabnya, sebanyak 67 petugas Rutan Kelas II B juga ikut diambil swabnya.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Dalam rangka mendeteksi dini penyebaraan Covid-19 di Rutan, sebanyak 925 Warga Binaan Rutan Kelas II B Dumai, telah diambil swabnya, pada Senin (9/11/2020).
Kepala Rutan (Karutan) Kelas II B Kota Dumai, Pance Daniel Panjaitan mengungkapkan bahwa pengambilan swab ini guna mendeteksi dini penyebaran Covid-19 di lingkungan Rutan dan Lapas.
"Jadi setelah difasilitasi oleh Menkumham Kanwil Riau, sebanyak 925 warga binaan yang ada di Rutan Dumai, telah diambil Swab guna mendeteksi dini penyebaran Covid-19," katanya, Kamis (12/11/2020).
Ia menambahkan, tidak hanya 925 warga binaan Rutan Dumai saja yang diambil swabnya, sebanyak 67 petugas Rutan Kelas II B juga ikut diambil swabnya.
Baca juga: Bertengkar dengan Pacar, Pria 32 Tahun Nekat Bunuh Diri Minum Racun Rumput
Baca juga: Tiba-tiba Warga Dibuat Heboh, Ada Perempuan Masuk Warung Tanpa Busana dan Tak Mau Pergi
Baca juga: Kabar Terbaru Ucok Baba Setelah Lama Tak Terlihat di TV, Sibuk Dagang Durian di Depok
Lebih lanjut dijelaskanya, pengambilan swab 925 warga binaan dan 67 petugas Rutan Dumai pada Senin (9/11/2020) lalu.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasilnya dari Kanwil Riau.
"Kita berharap tidak ada lagi warga binaan dan Petugas Rutan Dumai, yang terpapar Covid-19 kota Dumai," harapnya.
Diakuinya, guna meningkatkan imunitas baik kepada warga binaan maupun petugas, setiap harinya diberikan kegiatan senam dan berjemur.
"Baik senam dan proses percepatan pemulihan warga binaan yang terkonfirmasi positif didampingi petugas Rutan dan petugas medis," imbuhnya.
Selain senam dan berjemur, tambahnya, warga binaan juga diberikan suplemen dan vitamin untuk lebih meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh.
"Semoga langkah pencegahaan dan peningkatan imunitas ini bisa membuat warga binaan dan Petugas tetap sehat dan tidak terpapar Covid-19," terangnya.
Sebelumnya, Pance mengatakan sebelumnya di Rutan Kelas II B Dumai, juga pernah terpapar Covid-19.
Jumlahnya yang terpapar mencapai 34 orang, dengan rincian warga binaan 32 orang dan 2 petugas Rutan.
Dirinya menerangkan, 32 warga binaan Rutan Kelas II B Dumai, yang pernah terkonfirmasi Covid-19, 17 diantaranya merupakan laki-laki dan 15 warga binaan perempuan.
"Seluruh warga binaan dan Petugas yang pernah terpapar Covid-19, sudah dinyatakan sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasa, " pungkasnya.
Tinggal Satu Daerah Yang Masih Berstatus Zona Merah Covid-19 di Riau
Hingga saat ini kasus Covid-19 di Riau masih terus bertambah.
Meskipun jika dibandingkan bulan lalu, saat ini trend penambahannya mengalami penurunan.
Dengan adanya penurunan kasus ini, maka sejumlah daerah yang sebelumnya berstatus zona merah pun kini sudah berubah menjadi zona orange.
Salah satunya adalah kota Pekanbaru yang sebelumnya berstatus zona merah di Riau selama lebih kurang 10 minggu, kini sudah berubah menjadi zona orange.
"Sekarang di Riau yang zona merah itu hanya tinggal satu daerah saja lagi, yaitu kabupaten Bengkalis," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar , Kamis (12/11/2020).
Sedangkan untuk zona kuning sejauh ini baru satu daerah, yakni Kabupaten Meranti.
Sedangkan selebihnya masih berstatus zona orange.
"Tapi kita tidak boleh lengah, kita tetap harus waspada," ujarnya.
Gubri Syamsuar berharap dengan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan bisa menurunkan angka Covid-19 di Riau. Sehingga kasusnya bisa terus melandai.
"Harapan kita daerah yang zona orang ini bisa turun ke kuning, dan mudah-mudahan nanti ada daerah di Riau yang masuk zona hijau. Tapi ini semua tergantung masyarakat Riau dalam menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Seperti diketahui, selama lebih kurang 10 pekan berstatus zona merah Covid-19,
Kota Pekanbaru sebagai episentrum penyebaran Covid-19 di Riau kini berhasil keluar dari zona merah.
Berdasarkan data yang dirilis oleh kementrian kesehatan RI, Pekanbaru saat ini berstatus orange.
"Setelah 10 minggu akhirnya Pekanbaru keluar dari zona merah dan sekarang sudah masuk zona orange, dengan resiko sedang," kata Ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan.
Terus membaiknya status penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru ini tidak terlepas dengan adanya penurunan kasus di ibu kota Provinsi Riau ini.
Sebab dengan penegakan disiplin yang dilakukan oleh petugas, kesadaran masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan mulai meningkat.
"Kita apresiasi, walikota dan jajarannya, tapi kita harus tetap waspada, 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) itu jangan sampai kendor," ujarnya.
Selain itu, testing atau pemeriksaan terhadap masyarakat juga harus tetap ditingi.
Yakni 1 juta penduduk per 1000 per minggu harus tetap dipertahankan dan harus dicapai.
"Kalau di Pekanbaru itu lebih kurang 1.100 lah per minggu, karena penduduknya lebih kurang 1,1 juta. Itu harus tetap dilakukan, semoga pekanbaru statusnya tidak naik lagi jadi zona merah," katanya.
Sedangkan untuk daerah yang masih berstatus zona merah Covid-19 di Riau sejauh ini hanya tinggal satu daerah lagi, yakni Kabupaten Bengkalis.
Kemudian yang statusnya paling rendah adalah Meranti dengan status zona kuning.
"Selebihnya itu zona orange, jadi yang zona merah itu tinggal bengkalis, itu resiko penularanya masih tinggi dan paling rendah itu adalah Kepulauan Meranti turun menjadi zona kuning, dengan resiko rendah," kata Wildan.
(tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra/syaiful misgiono)