Pria Lebih Minim Dampak KB Dibanding Perempuan, RS Prima Menjadi Rujukan Vasektomi di Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walau sudah berusia 60-an, namun Doni Irawan tampak sehat bugar dan energik. Ia tampak begitu lincah dan luwes bergerak.

Doni merupakan salah seorang konseptor, yang sudah menjalani Vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) sejak 10 tahun lalu.

Sebagai pria yang menjalani KB pria, awal Doni melakukan Vasektomi tersebut, dikarenakan istrinya tidak bisa melakukan KB karena beberapa alasan, seperti terjadi pendarahan saat pasang intrauterine device (IUD), pusing saat minum pil KB, dan lainnya. 

Ditemui di Rumah Sakit Prima Pekanbaru (12/11/2020), Doni datang bersama pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau dan juga rombongan dari pusat.

Saat ini, Rumah Sakit Prima, menjadi rumah sakit rujukan Vasektomi atau MOP di Provinsi Riau. 

Selama ini, banyak persepsi bahwa KB berbahaya dan akan berdampak kepada kemampuan suami.

Sehingga kekhawatiran tersebut membuat pria takut dan enggan melakukan Vasektomi. 

Dr Irawan Chandra Sp U yang memberikan layanan Vasektomi di RS Prima Pekanbaru menjelaskan, Vasektomi adalah operasi kecil yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada testis dan penis.

Vasektomi menjadi prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. 

"Sebenarnya laki-laki lebih kecil dampaknya, dibanding perempuan. Biasanya ketakutan laki-laki adalah terjadinya gangguan fungsi seksual, dan nyeri, padahal itu sama sekali tidak ada. Ini sifatnya juga tidak permanen, bisa disambung kembali," jelas dr Irawan Chandra Sp U saat menyambut kehadiran rombongan pihak BKKBN, yang juga datang bersama tujuh pria yang akan diberikan layanan vasektomi oleh dr Irawan Chandra Sp U.