Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kalah Perang dari Azerbaijan, Rakyat Armenia Frustasi Tuntut Pashinyan Mundur Diganti Pemimpin Baru

Duka cita dan rasa frustrasi ditumpahkan rakyat Armenia ke jalanan ibukota di Yerevan,menyusul pengumuman penandatanganan perdamaian dengan Azerbaijan

Editor: Nurul Qomariah
capture Aljazeera-Lusi Sargsyan/Photolure via Reuters
Rakyat Armenia protes turun ke jalan usai pengumuman penandatanganan perjanjian damai dengan Azerbaijan. 

Moskwa memiliki pangkalan militer di 5 negara tetangga serta pasukan di wilayah yang memisahkan diri dari 3 negara lainnya.

Merasa sia-sia Warga Armenia yang tinggal lebih dekat ke Nagorno-Karabakh, dilaporkan telah menanggung banyak kekalahan yang mengorbankan lebih dari 1.300 pejuangnya.

Saat Pashinyan mengumumkan kesepakatan itu, para warga Armenia di sana memiliki perasaan campur aduk.

Satu sisi mereka menyambut baik pasukan kecil penjaga perdamaian Rusia yang menuju ke daerah kantong pada Kamis.

"Kami senang pasukan penjaga perdamaian datang, tetapi pada saat yang sama kami sedih karena kami menyerahkan wilayah itu," kata Armen Manjoyan.

Seorang pengemudi berusia 45 tahun, di luar desa Yelpin Armenia antara Yerevan dan perbatasan Azeri, mengatakan di sisi lain ia sedih dengan kesepakatan itu.

“Kami semua berjuang untuk itu (mengukuhkan wilayah), tapi ternyata sia-sia. Saya pikir itu bukan keputusan yang tepat,” ujarnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perancis, AS, dan Turki Bersama Rusia Akan Kawal Implementasi Perjanjian Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalah Perang dari Azerbaijan, Armenia Alami Krisis"

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved