Penanganan Covid
Terungkap Wilayah Terbanyak Pelanggar Protokol Kesehatan di Pekanbaru, Bukan Kecamatan Tampan
Ribuan orang sudah terjaring dalam penindakan terhadap pelanggar Prilaku Hidup Baru (PHB) di Kota Pekanbaru.
Ternyata vaksin Covid-19 terbaik bukan dari China, atau buatan China.
Produsen obat, Pfizer menyebutkan, vaksin eksperimentalnya lebih dari 90% efektif dalam mencegah virus corona berdasarkan data awal dari sebuah penelitian besar.
Ini menjadi kemenangan besar dalam perang melawan pandemi corona yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang dan membuat ekonomi dunia bergejolak.
Reuters melaporkan, Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech SE adalah perusahaan farmasi pertama yang menunjukkan data sukses dari uji klinis berskala besar dari vaksin virus corona.
Pfizer menyatakan, sejauh ini mereka tidak menemukan masalah keamanan yang serius dan berharap untuk mencari otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat (AS) akhir bulan ini.
Jika diizinkan, jumlah dosis vaksin awalnya akan dibatasi. Banyak pertanyaan juga tetap ada termasuk berapa lama vaksin akan memberikan perlindungan.
Namun berita tersebut memberikan harapan bahwa vaksin lain yang sedang dikembangkan untuk melawan virus corona baru juga terbukti efektif.
“Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan,” kata Albert Bourla, ketua dan kepala eksekutif Pfizer, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Senang UU Cipta Kerja Disahkan, Jokowi Apresiasi Menteri yang Berani: Tidak Harus Sangar
"Kami mencapai tonggak penting dalam program pengembangan vaksin kami pada saat dunia paling membutuhkannya dengan tingkat infeksi yang membuat rekor baru, rumah sakit yang hampir kelebihan kapasitas dan ekonomi berjuang untuk membuka kembali," ujarnya lagi seperti dikutip Reuters.
Pfizer mengharapkan untuk mengupayakan otorisasi penggunaan darurat AS yang luas dari vaksin tersebut untuk orang-orang yang berusia 16 tahun hingga 85 tahun.
Untuk melakukannya, Pfizer perlu mengumpulkan data keamanan selama dua bulan dari sekitar setengah dari sekitar 44.000 peserta studi, yang diharapkan pada selesai akhir November.
“Saya hampir gembira,” kata Bill Gruber, salah satu ilmuwan vaksin top Pfizer, dalam sebuah wawancara. “Ini adalah hari yang baik untuk kesehatan masyarakat dan untuk potensi mengeluarkan kita semua dari keadaan yang kita hadapi saat ini,” imbuhnya.
Pfizer tidak merinci secara tepat berapa banyak dari mereka yang jatuh sakit yang menerima vaksin.
Tingkat kemanjuran vaksin corona Pfizer ini jauh di atas efektivitas 50% yang disyaratkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk vaksin virus corona.
Pfizer dan BioNTech memiliki kontrak US$ 1,95 miliar dengan pemerintah AS untuk mengirimkan 100 juta dosis vaksin mulai tahun ini. Mereka juga telah mencapai kesepakatan pasokan vaksin dengan Uni Eropa, Inggris, Kanada, dan Jepang.