Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Pamer Jet Siluman J-20 dan Kapal Induk serta Rudal Balistik, Saingi Jet Siluman F-22 Amerika

Pemerintah China berhasil memproduksi jet siluman J-20 Mighty Dragon untuk menyaingi jet siluman Raptor F-22 Amerika Serikat

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Tribunnews.com
China Pamer Jet Siluman J-20 dan Kapal Induk serta Rudal Balistik, Saingi Jet Siluman F-22 Amerika 

Mereka juga telah memasang model terbaru mereka, J-20B, dengan mesin buatan Rusia yang lebih baru yang mampu melakukan dorongan lebih kuat yang juga akan dimiliki WS-15 .

Rudal jarak jauh J-20, PL-15 , memiliki jangkauan 200 km dan dapat mencapai kecepatan hingga Mach 4, melebihi mitranya dari AS, AIM-120, yang diyakini memiliki jangkauan 160 km.

China juga mengembangkan rudal baru yang memiliki jangkauan 300 km.

Kesenjangan pembangunan sebagian besar disebabkan oleh fokus AS pada memerangi pemberontakan daripada aktor negara.

"Kami terlalu lama menginjak gas karena Irak dan Afghanistan," kata Douglas Birkey, direktur eksekutif Institut Mitchell untuk Studi Tenaga Luar Angkasa, kepada Insider.

Akibatnya, Birkey menambahkan, "Anda memiliki pesawat generasi kelima yang mengangkut rudal generasi ketiga, dan celah itu harus ditutup."

Sebaliknya, China setelah menyaksikan kehancuran kekuatan udara AS di Yugoslavia, Irak, dan Afghanistan, memfokuskan upayanya menciptakan sistem yang mampu menghadapi pasukan AS.

"Itu adalah ancaman dasar yang mereka atur untuk melawan," kata Birkey.

jet siluman J-20 tidak dirancang atau dimaksudkan untuk melawan dogfight dalam pengertian tradisional.

Bahkan tidak memiliki meriam untuk pertempuran jarak dekat.

Sebaliknya, itu untuk menyerang pesawat musuh dari jarak yang sangat jauh dengan rudal.

"Ini hampir seperti penembak jitu," kata Heath.

"Alih-alih dua pesawat tempur saling meninju, pesawat ini dirancang untuk menembak dari jarak yang sangat jauh, sebagian besar diluncurkan tanpa terdeteksi," tambahnya.

Mereka juga dimaksudkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem yang lebih besar di mana informasi diteruskan di antara pesawat.

Sehingga memungkinkan J-20 untuk melibatkan musuh yang terdeteksi oleh platform lain, seperti pesawat atau radar darat dan laut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved