Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Petir Menyambar Saat Pelajar SMK Ini Asyik Main Video Game Online, Nyawanya Tak Tertolong

Asyik bermain game online saat hujan deras, seorang remaja tewas tersambar petir.

Editor: Ariestia
unsplash @eugenetriguba
Ilustrasi sambaran petir 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Asyik bermain game online saat hujan deras, seorang remaja bernama M Wahid (16) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas tersambar petir.

Korban yang masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah warga Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

"Iya benar kejadian petang kemarin," kata Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (24/11/2020).

Menurut Jury, sore sekitar pukul 16.00, siswa kelas II di salah satu SMK di Kabupaten Grobogan tersebut berpamitan kepada orangtuanya hendak nongkrong di warung kopi di Desa Putatsari.

Begitu sampai, ia kemudian bersama teman-temannya asyik mengakses game online melalui handphone masing-masing.

Selanjutnya, petang sekitar 17.30 WIB, hujan deras mengguyur kawasan tersebut dan korban masih fokus bermain game online sembari mengecas handphonenya.

"Tak berselang lama terdengar bunyi petir yang lantas menyambar korban yang sedang duduk hingga terpental," terang Jury.

Seketika itu juga teman-teman korban serta pemilik warung kopi berupaya menghampiri korban yang dalam posisi tengkurap.

Hanya saja, nyawa korban tak tertolong. Korban tewas seketika dengan luka bakar serius.

"Korban mengalami luka bakar di telapak tangan sebelah kanan dan kiri."

"Kami imbau kepada masyarakat lebih berhati-hati saat menggunakan handphone di musim hujan. Lebih baik tidak digunakan dulu saat hujan karena berbahaya," pungkas Jury.

(Kompas.com: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelajar SMK di Grobogan Tewas Tersambar Petir Saat Main Video Game Online"

-------------------------------------------------------------------------

Guru Honorer di Riau Tewas Disambar Petir Saat Gerimis, Ini Kronologinya

Warga Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau dihebohkan dengan peristiwa seorang warga yang tewas disambar petir pada Minggu (22/11/2020) sore lalu.

Informasi tersebut beredar luas di media sosial yang menyebutkan seorang pria yang meninggal dunia setelah disambar petir saat hujan gerimis.

Lelaki tersebut tewas ditempat dengan bagian tubuh menghitam seperti gosong. Ia menghembuskan nafas terakhirnya sebelum mendapat pertolongan medis.

Camat Teluk Meranti, Zakirman, saat dikonfirmasi tribunpekanbaru.com, membenarkan peristiwa warga yang ditembak petir hingga meregang nyawa.

Korban bernama Begi yang usianya 30 tahun lebih, bekerja sebagai guru honor di Sekolah Dasar (SD) Teluk Meranti.

"Kalau nama lengkapnya, saya kurang tahu juga.

Informasinya guru honor di SD dan istrinya kerja di Puskesmas," ungkap Camat Zakirman.

Ia menceritakan, kejadian naas itu berlangsung sekitar pukul 16.20 wib, tepat saat Kelurahan Teluk Meranti dilanda hujan gerimis.

Saat itu korban sedang ikut membersihkan bangunan Rumah Toko (Ruko) miliknya.

Ada tiga pintu ruko yang sedang dibangun tukang dan belum selesai.

Sore itu, korban ikut membersihkan lokasi disekitar bangunan bersama tiga orang tukang yang mengerjakan bangunan permanen itu.

"Biasalah, sebagi pemilik ikut bersih-bersih disitu.

Memang saat kejadian gerimis, tapi tidak deras," tambah Zakirman.

Tanpa diduga, petir langsung menyambar tempat korban berdiri hingga menyebabkan ia terjatuh.

Tiga pekerja yang ada disekitarnya langsung menolong korban untuk berdiri.

Namun saat diperiksa ternyata korban telah meregang nyawa dengan kondisi tangan sebelah kiri seperti terkena luka bakar dan beberapa bagian tubuh menghitam, layaknya orang tersengat arus listrik. 

Bersama masyarakat lainnya, korban dibawa ke rumahnya yang tidak jauh dari ruko yang sedang dibangun itu.

Selanjutnya keluarga membawa jenazah guru honor tersebut ke kampung halaman di Pulau Godang Kabupaten Kampar.

"Mungkin sudah naas bagi korban.

Padahal tiga orang temannya tidak ada kenapa-kenapa.

Pertanda petir juga sebelumnya tak ada. Tiba-tiba saja terjadi," tandasnya. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Tanjung)

Baca juga: Ngeri, Dulu Ada yang Telan Manusia, Kini Ditemukan Ular Piton Telan Anak Sapi di Desa Salubiro

Baca juga: Motornya Dicuri, Piyoto Malah Santai Saja Cari Sampai Ketemu, Ternyata Maling Tak Sanggup Membawa

Baca juga: 4 Tahun Berjalan Mulus, Baru Perselingkuhan Istri Terbongkar Setelah Si Istri Minta Bantuan Suami

Baca juga: Jodoh Lima Langkah, Kisah Gadis Dilamar Calon Suami yang Anak Tetangga Depan Rumah, Sempat Ditentang

Baca juga: Kesal Anaknya Sering Nangis, Ayah Tarik Tangan Balita Sehingga Patah, Padahal Rewel karena Asma

Baca juga: Pacar Sendiri Jadi Korban, Sandiwara Otak Pembegalan Terbongkar Seusai Pura-pura Ngajak Lapor Polisi

Baca juga: Nyawa Bos Melayang di Tangan Karyawan Gara-gara Masalah Motor yang 3 Tahun Tidak Dikembalikan

Baca juga: Sempat Menangis Kesakitan, Bocah Meninggal Pasca Disengat Ubur-ubur Saat Berenang di Belakang Rumah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved