Satu Tahanan Lapas Selatpanjang yang Positif Covid-19 di Kepulauan Meranti Meninggal Dunia
Pasien tersebut juga merupakan warga binaan di Lapas Klas IIB Selatpanjang berinisial Z (37).
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kepulauan Meranti dinyatakan meninggal.
Catatan tersebut menjadi kejadian pertama yang tercatat dari Kepulauan Meranti.
Pasien tersebut juga merupakan warga binaan di Lapas Klas IIB Selatpanjang berinisial Z (37).
Demikian disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri S.Km kepada Tribun Kamis (26/11/2020).
Dirinya mengatakan Z yang warga desa Mengkopot, Tasik Putri Puyuh awalnya dibawa ke Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti karena memiliki sakit pada tanggal 22 November 2020.
"Pada saat itu sesuai protokol dilakukan rapid test kepada yang bersangkutan dan reaktif, kemudian diambil sampel swab saat itu juga. Namun sebelum hasilnya keluar yang bersangkutan meninggal pada 23 November 2020," ujar Fahri.
Pada tanggal 25 November 2020 hasil SWAB dari Z akhirnya keluar dan dinyatakan positif Covid-19.
Namun Fahri belum bisa menjelaskan apakah meninggalnya Z karena disebabkan Covid-19.
"Kemungkinan ada pengaruhnya, karena yang bersangkutan memang ada sakit sebelumnya sehingga dirawat di RSUD," Ujarnya.
Dirinya mengatakan saat meninggal status Z masih Probable karena hasil Swab saat itu masih belum keluar.
Namun pihaknya sempat meminta kepada pihak keluarga agar Z dimakamkan dengan protokol kesehatan, namun Fahri mengatakan hal tersebut tidak jadi dilakukan karena mendapat penolakan dari pihak keluarga.
"Jadi saat pemakaman pada tanggal 23 kita minta untuk pemakaman dengan protokol Covid karena statusnya Probable. Namun kemudian hal tersebut tidak dilakukan karena mendapat penolakan dari keluarga, karena menilai Z tidak terjangkit Covid," tuturya.
Dikatakannya menindak lanjuti hal tersebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk tracing di Lapas Selatpanjang maupun kepada di Desa Mengkopot tempat Z dimakamkan.
"Kemungkinan hari ini kita akan lakukan tracing di Lapas dan Desa Mengkopot. Sejauh ini di Lapas kita juga sudah lakukan tracing dan tercatat ada 13 warga binaan yang kontak erat dengan yang bersangkutan," tuturnya.
Diungkapkan Fahri pasien tersebut diketahui terjangkit dari kluster Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Selatpanjang.
Karena sebelumnya terdapat 14 orang warga binaan Lapas yang terkonfirmasi positif Covid-19 beberapa waktu yang laku.
Saat ini pihaknya juga masih melakukan pendekatan kepada keluarga agar mau dilakukan tracing.
"Kami sedang lakukan proses pendekatan dengan pihak keluarga agar bisa dilakukan tracing dan pengambilan spesimen. Tadi belum berhasil, besok petugas puskemas akan mengulang kembali," ujarnya.
Selain itu, di hari yang sama juga terdapat lima pasien baru terkonfirmasi positif. Seorang diantaranya kembali warga binaan Lapas Klas II B Selatpanjang dinyatakan terpapar Covid-19.
Diungkapkan Fahri pasien yang dimaksud berinisial MI usia 63. Saat ini yang bersangkutan telah mendapat perawatan secara intensif di RSUD Meranti.
"Masih sama kasusnya. Awalnya sakit lalu dirujuk ke RSUD. Dirapid hasilnya reaktif, lantas di uji swab dan terkonfirmasi positif," ujar Fahri.
MI diketahui memiliki riwayat sakit Stroke dan telah mejalani proses perawatan sejak 20 November 2020.
Menyikapi hal itu pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola Lapas untuk dilakukan tracing.
"Untuk pengambilan spesimen swab sedang dijadwalkan. Saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan pihak Lapas. Jadi, ini sudah kluster lapas. Sebelum terbentuknya Klaster lapas kita belum dapat informasi, karena sebelumnya ditangani langsung oleh Rumah Awal Bros melalui kerjasama Kemenkumham," ungkapnya.
Untuk sebaran Covid-19 secara akumulatif di Kepulauan Meranti terdapat 169 kasus yang positif. Yang sembuh 156, meninggal status probable 5 kasus, positif 1 kasus.
"Dari 12 orang kasus positif yang masih dirawat, 9 diantaranya diisolasi di RSUD Kepulauan Meranti. Sementara riga orang lainnya diisolasi di BLK," ungkapnya.
Walaupun demikian, saat ini masih terdapat 3 orang suspect yang masih menanti hasil swab.
Dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kepulauan Meranti, diungkapkannya keberadaan suspect terus diawasi oleh pihak Puskemas terdekat.
"Mudah mudahan semua suspect ini nantinya negatif, ketika hasil swabnya keluar," ujarnya.
Untuk itu kepada masyarakat dapat terus menjalani perilaku hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan.
"Maksudnya tetap berada di rumah jika tak ada keperluan di luar. Jaga jarak, mengunakan masker dan rutin mencuci tangan," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Teddy Tarigan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/petugas-penggali-kubur-menggunakan-apd-lengkap-saat-mengebumikan-seorang-pdp.jpg)