TEGAS! 13 Tentara Dibekukan, Harus Bayar Kompensasi Kepada Keluarga Korban yang Ditembak Mati

Ada beberapa tentara yang dilaporkan melakukan pelanggaran. Mereka kemudian mendapat sanksi dan diharuskan bayar kompensasi ini

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Defence-Imagery dari Pixabay
ilustrasi perang 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Australia bereaksi terkiat dengan laporan tentara mereka yang melakukan pelanggaran selama bertugas di Afganistan.

Imbasnya sebanyak 13 tentara dibekukan sampai mereka bisa memberikan klarifikasi terkait tuduhan yang diberikan.

Tidak hanya sekedar hukuman saja, namun tentara terebut juga harus membayar kompensasi kepada keluarga korban di Afganistan.

Tentara Australia pada Jumat (27/11/2020) membekukan status 13 tentara, menyusul adanya laporan kejahatan perang di Afghanistan.

Panglima Angkatan Darat Rick Burr mengatakan, para tentara itu telah diberi pemberitahuan tindakan administratif yang akan membekukan mereka dalam 2 minggu, kecuali jika berhasil mengajukan banding.

Pekan lalu, hasil penyelidikan selama bertahun-tahun melaporkan bahwa pasukan khusus elite Australia (SAS) membunuh 39 warga sipil dan tahanan Afghanistan di luar hukum.

Laporan itu menyarankan agar 19 orang dirujuk ke Polisi Federal Australia, kompensasi dibayar ke keluarga korban, dan militer untuk melakukan banyak reformasi.

Burr mengatakan, proses hukum sekarang harus dihormati karena militer berupaya membawa mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran itu ke pengadilan.

"Kami semua berkomitmen untuk belajar dari penyelidikan dan kembali dengan lebih kuat dari ini, lebih cakap, dan efektif," katanya dikutip Kompas.com dari AFP.

"Setiap masalah dan keadaan individu akan dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus," lanjutnya.

Setelah tragedi 11 September 2001, lebih dari 26.000 personel berseragam Australia dikirim ke Afghanistan untuk berperang bareng Amerika Serikat dan para sekutu, melawan Taliban, Al Qaeda, dan kelompok-kelompok milisi lainnya.

Pasukan tempur Australia secara resmi meninggalkan Afghanistan pada akhir 2013, tetapi sejak itu serangkaian laporan tentang kebutalan mereka terus bermunculan.

Tembak Mati Warga

Sebuah rekaman menunjukkan seorang tentara Australia (SAS) menembak mati seorang pria Afghanistan tak bersenjata, yang meringkuk di tanah.

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan, dia merasa terkejut dan malu setelah video itu semakin menunjukkan dugaan kejahatan perang pasukan khusus Australia di Afghanistan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved