30 Persen Rakyat Malaysia Akan Divaksin Covid-19 Mulai Tahun Depan: Pakai Pfizer & Covax
Malaysia pada hari Jumat mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk membeli 12,8 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 9,6 juta orang atau 30 persen dari populasi Malaysia diperkirakan akan divaksinasi COVID-19 tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, Sabtu (28/11/2020).
Dia mencatat, pemerintah telah menandatangani dua kesepakatan untuk pengadaan vaksin COVID-19.
Pertama yakni perjanjian dengan Pfizer yang diumumkan pada hari Jumat.
Lalu, Perdana Menteri mengatakan Malaysia telah menandatangani perjanjian dengan fasilitas COVAX untuk mendapatkan cukup vaksin untuk 10 persen dari populasi negara itu.
Malaysia akan menerima pasokan vaksin secara bertahap mulai kuartal pertama 2021, katanya dalam pidatonya di sidang umum tahunan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Baca juga: Selalu Berkeliat Soal Asal Covid-19, WHO Merasa Heran dengan China: Sangat Spekulatif!
Baca juga: Baku Tembak Dengan KKB OPM, 3 Prajurit TNI Tertembak di Leher, Ada yang Kena di Leher
Baca juga: Hendak Tiduran di Atas Asbes, Tiba-tiba Wasis Tercebur ke Sumur Sedalam 26 Meter
Muhyiddin, yang merupakan presiden Bersatu, mengatakan dia yakin bahwa dengan akses ke vaksin ini dan upaya berkelanjutan untuk memutus rantai penularan, Malaysia dapat mengendalikan wabah penyakit tersebut.
Dia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk memerangi COVID-19 dan menghidupkan kembali perekonomian.
Serta memastikan akses yang adil terhadap vaksin.
Dalam pidatonya, Perdana Menteri menambahkan bahwa ia berharap anggaran 2021 yang disahkan pada tahap kebijakan pada hari Kamis, akan disahkan oleh Dewan Rakyat (majelis rendah) dan selanjutnya Dewan Negara untuk memastikan target penyaluran bantuan kepada kelompok yang terkena dampak bisa tercapai.
Baca juga: Jangan Asal Nyuri HP Orang, Lihatlah Pria Ini Malah Berakhir Miris Usai Curi HP Wanita Cantik Mungil
Baca juga: Selain Bantuan Pusat, Pemprov Riau Akan Salurkan Bantuan UMKM Bagi yang Belum Kebagian
Baca juga: Dukung Putra Jokowi di Pilkada Solo 2020, Putra Amien Rais: Mas Gibran Bisa Menang Mudah & Mulus
“Sebagian orang merasa anggaran 2021 harus ditolak untuk memaksa pemilihan umum. Tidak perlu melakukan ini, "katanya.
“Jika Anda bertanya kepada saya, bahkan kemarin saya mungkin akan menyarankan Yang di-Pertuan Agong untuk membubarkan Parlemen untuk diadakan pemilihan umum. Tapi kita semua tahu masalahnya adalah COVID-19," kata Dia menyadur Channewl News Asia.
Dia mengatakan, pemerintah akan mengembalikan mandat kepada masyarakat untuk memilih pemerintah melalui pemilihan umum ketika pandemi COVID-19 telah berakhir.
Malaysia pada hari Jumat mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk membeli 12,8 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer.
Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengumumkan kesepakatan dengan produsen obat AS tersebut setelah beberapa menyatakan keberatan atas perlunya penyimpanan ultra-dingin.
Baca juga: Ngeri Harga Helm Baru Ussy Sulistiawaty, Seharga 1 Unit Motor Baru, Andhika Pratama Geleng Kepala
Baca juga: Bikin Kapok Pria yang Ingin Selingkuh, Model Seksi Ini Atur Siasat yang Tak Diduga-duga