MIRIS! Rayakan 45 Tahun Merdeka, Timor Leste Ternyata Masih Morat Marit, Ini Kondisinya
Timor Leste merayakan Hari Kemerdekaan ke 45 pada hari Kamis, 28 November 2020 lalu. Nyatanya, kondisi negara ini masih sulit dan banyak utang
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Timor Leste merayakan Hari Kemerdekaan ke 45 pada hari Kamis, 28 November 2020 lalu.
Hari Kemerdekaan itu merupakan perayaan atas lepasnya Timor Leste dari penjajahan Portugis pada tahun 1975 silam.
Sempat bergabung menjadi Provinsi ke 27 Negara Indonesia,
TImor Leste akhirnya melepaskan diri melalui sebuah referendum pada 1999 silam.
Namun, setelah 45 tahun merdeka, kemajuan di TImor Leste belumlah begitu signifikan.
Negara ini masih dibelit kemiskinan.
Mereka bertopang hidup dari utang luar negeri.
Kekayaan minyak yang melimpah nyatanya tak mampu membuat negara ini hidup dengan makmur.
Sementara itu, petiggi politik Timor Leste Xanana Gusmao berkeyakinan bahwa negara ini akan hidup makmur jika melakukan pembangunan skala besar..
Yaitu dengan mengembangkan ladang minyak dan pembangunan infrastruktur besar-besaran melalui proyek Tasi Mane.
Proyek ini dinilai sebagai jalan panjang Bumi Lorosae untuk mencapai kesejahteraan.
Namun, untuk melaksanakan proyek besar ini, negara itu membutuhkan investasi dari negara asing, dan mendapatkan pinjaman dana untuk melakukan pembangunan.
Sejauh ini China dan Australia adalah yang terdepan dalam memberikan pinjaman dana pada Timor Leste.
Meski demikian, justru banyak negara di dunia dan lembaga yang prihatin dengan utang Timor Leste sampai memberikan seruan untuk memintanya berhenti mengambil utang.
Menurut CADTM.org, pada 8 September 2011, organisasi internasional mendesak pemerintah Timor Leste untuk menjaga negaranya bebas utang.