Ternyata Harimau yang 'Turun Gunung' di Solok Sumbar Ada 2 Ekor, Warga Jadi Takut Beraktifitas
BKSDA Resor Solok menyebutkan ada dua jenis harimau berbeda di dua lokasi di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, satu ekor badannya besar dan satu kecil
TRIBUNPEKANBARU.COM - Balai Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Solok menyebutkan ada dua jenis harimau berbeda di dua lokasi di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu dikatakan oleh Kepala Resor Konservasi Wilayah Solok, Afrilius saat ditemui di lokasi kejadian pada Jumat (4/12/2020) hari ini.
Dikatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya harimau sumatera berkeliaran dan terlihat oleh masyarakat.
Lebih lanjut, pihaknya mendatangi lokasi guna melakukan pemeriksaan pada Rabu (2/12/2020), setelah masuknya laporan.
"Sebelumnya, kami mendapatkan laporan dari masyarakat, Kepala Jorong, Kapolsek dan lainnya akan kemunculan harimau," kata Afrilius.
Baca juga: Tak Kuat Mendaki, Truk Tronton Masuk Jurang di Silaing Padang Panjang, Dinding Pembatas Jebol
Berselang mendapat laporan tersebut, pihaknya mendatangi lokasi kemunculan harimau pada Rabu (2/12/2020) lalu, guna memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
"Ada dua jorong kemunculan harimau, yaitu Jorong Rawang Gadang dan Jorong Lurah Ingu di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek," kata Afrilius.
Belum Berhasil Membius
Dijelaskannya, kalau harimau tersebut berbeda, dimana satu harimau memiliki badan yang sedikit kecil dan satu lagi lebih besar.
"Kalau perkiraan di Jorong Rawang Gadang kecil, tapi di Jorong Lurah Ingu sangat besar sekali," kata Afrilius.
Dijelaskannya, pihaknya berada di loaksi kemunculan harimau untuk memnerikan rasa aman terhadap masyarakat.
"Kami belum dapat mengetahui atau memastikan berapa umur, jenis, dan ukurannya saat ini," kata Afrilius.
Ia mengatakan kalau belang harimau terlihat sama saja, sehingga susah untuk membedakannya.
Baca juga: Bertemu Harimau di Ladang dengan Jarak 1 Meter, Muklis : Saya Tidak Dikejarnya, Tapi Saya yang Lari
Hingga Kamis (3/12/2020) di Jorong Rawang Gadnag tepatnya di ladang markisah milik warga melihat satu ekor harimau.
"Kami sudah coba untuk membiusnya, tapi belum berhasil dapat mengenainya," kata Afrilius.
Belum Dapat Memastikan Harimau yang Pernah Ditangkap
BKSDA Sumatera Barat sendiri belum dapat memastikan 2 ekor harimau yang muncul merupakan Putra Singgulung dan Putri Singgulung.
Sebelumnya, ditangkap 2 ekor harimau di Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Harimau tersebut dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djodjohadikusumo (YAD).
Kedua harimau tersebut dirawat sekitar 5 bulan di PR-HSD ARSARI.
Putri Singgulung mulai direhabilitasi sejak 14 Juni 2020, dan Putra Singgulung sejak 29 Juni 2020.
Sebelum dilepasliarkan keduanya telah diperiksa kesehatannya pada (22-23/11/2020), dan dilepasliarkan pada (26-27/11/2020).
Baca juga: Inyiak Sampai Gigit Sepatu Bot Warga, Diduga Kelaparan Jadi Penyebab Harimau Muncul di Solok
Terkait apakah satwa yang yang ada di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek sama dengan yang dilepasliarkan, Pengendali Ekosistem Hutan SKW III BKSDA Sumbar, Romi Juanda mengatakan belum dapat memastikannya.
"Kalau itu saya belum dapat memastikan, dan tidak dapat berkomentar akan masalah itu," kata Romi Juanda, Jumat (4/12/2020).

Dikatakannya, pelepasliaran harimau sumatera tidak diberitahukan lokasi pelepasannya.
"Itu untuk menghindari perburuan, karena mereka itu satwa yang dilindungi," katanya.
Dijelaskannya, pihaknya belum mengetahui jelas apakah satwa tersebut sama dengan Puta Singgulung dan Putri Singgulung.
"Kita belum bisa identifikasi. Karena konflik, jadi kita lakukan sesuai SOP dan tahapannya. Kita pasang perangkap untuk melakukan penangkapan, dan nantinya akan direlokasi ke PR-HSD," katanya.
Dikatakannya, bahwa dirinya akan mengupayakan untuk menangkap datwa dilindungi tersebut.
Baca juga: Hari Ini Harimau Kembali Muncul di Danau Kembar Solok Sumbar, Warga Bertemu dengan Jarak 1 Meter
Terkait pengamanan warga agar tidak melukai satwa tersebut, pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Kita berikan edukasi kepada masyarakat, makanya kita tetap berada di sini. Kita upayakan untuk menangkap satwa dilindungi tersebut," katanya.
Dijelaskannya, pada hari ini telah dilakukan pemasangan kerangkeng di kedua jorong yang terdapat kemunculan harimau.
Selain itu, juga ada penambahan Dokter Hewan agar penangkapan satwa dilindungi tersebut segera dapat tertangkap.
Warga Takut Beraktifitas
Seorang pengrajin tangkai cangkul bernama Sukur (62) memilih istirahat untuk tidak bekerja menyusul kemunculan harimau Sumatera di pemukiman rumahnya.
Akibatnya, tidak ada pemasukan atau mata pencarian gegara kemunculan harimau Sumatera di dekat rumahnya tersebut.
Warga yang tinggal di Jorong Lurah Ingu, Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Tinggal dengan rumah seadanya, rumah Sukur (62) tidaklah berdinding beton atau kayu. Namun, rumahnya berdinding pohon bambu yang dipotong-potongnya.
Baca juga: Warga Geger, Seekor Harimau Turun ke Jalan Raya di Alahan Panjang Solok, Mobil-mobil Berhenti

Sehari-hari Sukur (62) menghabiskan waktunya hanya di rumah. Namun, ia dapat membuat tangkai cangkul di dalam rumahnya.
Tangkai cangkul tersebut dijual untuk dijadikan uang dan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya setiap hari.
"Tapi sejak kemunculan harimau ini, saya tidak ada bekerja sama sekali. Itulah, bagaimana lagi," kata Sukur, Jumat (4/12/2020).
Sukur menjelaskan, lokasi kemunculan harimau tersebut tepat berada di samping rumahnya.
Selain itu, dirinya juga menjumpai langsung harimau tersebut sehingga membuatnya ketakutan untuk beraktivitas di rumah sendiri.
Baca juga: Prabowo Tertarik Beli Pesawat Tempur Rafale dari Prancis, 48 Unit Akan Diborong Tahun Ini
"Saya sehari-hari bekerja membuat tangkai cangkul, dan biasanya dalam satu hari bisa dapat membuat 6 buah cangkul," kata Sukur.
Dijelaskannya, kalau dapat membuat 6 buah tangkai cangkul, dirinya akan mendapatkan uang Rp 60 ribu.
Dikatakannya, uang tersebut akan digunakan untuk enam orang anggota keluarganya
Selain berdampak terhadap dirinya, semua keluarganya yang tinggal di rumah tidak berani berkativitas di rumah.
Hal itu, dikarenakan saat siang dan malam hari terdapat harimau yang berkeliaran.
"Kalau istri saya biasanya membersihkan bawang yang diupahkan orang, nanti akan dibayar," katanya.
Dijelaskannya, jika ada yang meminta untuk memberikan bawang, untuk 1 kilogram diberikan upah Rp 1 ribu.
"Sampai saat ini tidak ada beraktivitas, dan tidak ada pemasukan sama sekali," katanya.
Baca juga: Detik-detik Pengendara Motor yang Marah Tak Bisa Menyalip Sampai Gigit Telinga Kondektur Bus, Barbar
Dikatakannya, kalau sebanyak 3 ekor anjingnya ikut dimangsa oleh harimau tersebut.
"Saya hanya 3 ekor anjing saja. Anak saya saat akan mengasih makan anjing, tapi ada harimau di depannya," katanya.
Dikatakannya, kalau dirinya belum pernah kejadian adanya harimau menampakkan dirinya kepada manusia tanpa rasa malu.
"Namun tang saya lihat jaraknya ada sekitar 4 meter dari saya," katanya.(***)
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul BKSDA Sebut 2 Ekor Harimau Muncul di Kabupaten Solok, Afrilius: Kami Belum Berhasil Membius, dan Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul 2 Ekor Harimau Muncul di Solok, Apakah Putra Singgulung dan Putri Singgulung? Ini Kata BKSDA, dan Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Gegara Harimau Muncul di Kabupaten Solok, Kakek Sukur Ngaku Tak Sempat Lagi, Bikin Tangkai Cangkul,