Video Berita
Video: Mencekam Suasana Banjir di Tanjung Selamat Medan, Kakak Beradik Masih Belum Diketemukan
Warga terlihat telah mengungsi di lantai dua rumah dan terlihat dua mobil sudah hanyut terbawa air.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Susasana mencekam kala banjir besar menerjang ratusan rumah warga yang berada di Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Sunggal, Deliserdang, Jumat (4/12/2020) dini hari.
Sekitar pukul 00.00 WIB, tim Basarnas Medan terus menerima telepon warga yang terkena banjir di Perumahan De Flamboyan tersebut.
Bahkan di salah satu video rekaman warga, terlihat telah mengungsi di lantai dua rumah dan terlihat dua mobil sudah hanyut terbawa air.
"Ya Allah banjir tanggul jebol, pak cepatan, Astagfirullah, pak cepatlah takut," tutur warga sambil merekam kondisi terkini lewat video 19 detik.
Kawasan Perumahan De Flamboyan tersebut sudah bak danau berwarna cokelat.
Informasi yang dihimpun tribunmedan.id, ratusan warga sudah mengungsi di atap/genteng rumah dan di lantai dua rumah menunggu dievakuasi tim gabungan Basarnas dan Polri.
Ketinggian air sudah mencapai 2 hingga 3 meter dan sudah menutup rumah warga. Bahkan beberapa video menunjukkan mobil dan motor warga sudah hanyut tergenang air.
Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Medan, Hisar Turnip saat ini tim gabungan Basarnas dan Polri sedang mengevakuasi warga.
"Saar ini ada tiga Tim dari Basarnas, satu tim Sabhara, satu tim dari Arhanud dan satu tim dari Potensi yang ikut berjibaku mengevakuasi warga," ungkapnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Jumat (4/12/2020).
Ia menyebutkan bahwa perkiraan ada total 500 Keluarga yang terkena bencana ini.
"Ini di Perumahan De Flamboyan, taffsiran 500 KK, karena dari 1 jam yang lalu enggak ada berhentinya telefon saudara-saudara dari luar Medan juga.
Diprediksi 500 KK, perumahan itu aja," tuturnya. Ia menerangkan bahwa penyebab banjir ini karena tanggul yang jebol di Sungai Tanjung Selamat aliran Sungai Belawan.
"Ini akibat tanggul jebol di Sungai Belawan alirannya. Dua tahun lalu udah pernah jebol cuma ini beda karena setiap telfon itu seluruh yang kena dampak itu minta tolong," tuturnya.
Saat ini ia menjelaskan tim Basarnas masih mengevakuasi warga. Dan hingga saat ini belum ada korban jiwa.
"Sementara belum ada info korban jiwa, katanya ketinggian air 2 meter. Saya dapatkan langsung dari tim 2-3 meter tinggi airnya.
Saat ini warga semua mengungsi, masih proses evakuasi. Sudah ada yang naik ke atap. Sementara negatif korban jiwa," pungkas Hisar.
Basarnas masih Cari kakak beradik yang hilang
Kakak beradik korban tewas banjir bandang di perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, berhasil teridentifikasi, Sabtu (5/12/2020).
Selain kedua orang tersebut, ada dua korban lain yang berhasil diidentifikasi.
Kepala Desa Tanjung Selamat, Nuraidi menyebutkan keempat korban tersebut yakni 3 perempuan, yaitu kakak beradik Juwita Simanjuntak (29), Arista Simanjuntak (24), Nur Fitri (24) dan satu laki-laki Satria Eka Winarya (18).
Nuraidi menyebutkan bahwa Juwita dan Arista merupakan kakak beradik satu rumah, dan yang membawa anak bayi berumur 3 tahun yang masih dalam pencarian.
"Informasi nya mereka seperti itu (kakak beradik), karena mereka satu rumah dan anak kecil 3 tahun yang dibawa mereka. Kemungkinan anak Juwita karena itu yang sudah menikah yang lain masih gadis," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Sabtu (5/12/2020).
Dimana sebelumnya para korban berhasil ditemukan petugas Basarnas pada waktu yang berbeda-beda dimana ditemukan pada subuh, pagi, hingga sore hari.
Tim Basarnas dan gabungan dibantu warga menyusuri pinggiran aliran Sungai Pantai Bokek dan berhasil menemukan Jenazah.
"Baru empat itu data yang kita terima. Jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bina Kasih," kata Nuraidi.
Informasi yang dihimpun tribunmedan.id, hingga saat ini tim Basarnas Kota Medan masih melakukan pencarian terhadap 2 korban banjir di seputaran Sungai Tanjung Selamat.
Dimana kedua korban tersebut bernama Herman (49) istri dari Eva yang sempat ditanyai Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat di lokasi. Serta satu anak bayi yang diperkirakan berumur 2 tahun yang saat kejadian dibawa ibunya yang juga jadi korban yang ditemukan Juwita Simanjuntak.
Bila ditotal maka jumlah korban jiwa meninggal di Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan ada 7 orang termasuk pria yang ditemukan meninggal pertama kali di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat.
Nuraidi menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh, korban yang ditemukan merupakan warga yang tinggal di perumahan De Flamboyan. "Empat korban ini tinggal di perumahan De Flamboyan semua," ujarnya.
Dikatakan Nuraidi, selain korban meninggal, sebanyak 331 warga dari perumahan tersebut telah dievakuasi dan ditempatkan di dua posko penampungan.
Yakni di Aula kantor Desa Tanjung Selamat dan posko penampungan di Batalion Arhanud. "Di Aula kantor desa ada 161 orang yang dievakuasi dan posko Arhanud sisanya," ungkapnya.
Kata Nuraidi, beberapa bantuan telah disalurkan ke para pengungsi seperti pakaian dan makanan ringan.
Di setiap posko pengungsian juga disediakan posko kesehatan bagai pengungsi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jika ada keluhan sakit.
"Untuk makan warga yang mengungsi Alhamdulillah para dermawan memberikan yang sudah dimasak. Jadi kita tinggal menyalurkan. Bantuan seperti pakaian dan beberapa makanan ringan sudah dibagikan kepada mereka," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kakak Beradik Korban Banjir Tanjung Selamat Belum Ditemukan, Basarnas Terus Lakukan Pencarian, https://medan.tribunnews.com/2020/12/05/kakak-beradik-korban-banjir-tanjung-selamat-belum-ditemukan-basarnas-terus-lakukan-pencarian?page=all.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk
Editor: Royandi Hutasoit