Musala Hidayah di Tj Rhu Kini Sudah Bisa Dibangun, Setelah Anggota DPRD Pekanbaru Melakukan Ini

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Warga Jalan PT Bangkinang Sri Duku Tj Rhu Pekanbaru, kini senang.

Sebab, bangunan musala yang mulai dikerjakan di RT 01/RW 7 Kelurahan Tj Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru tersebut, kini sudah bisa dilanjutkan pembangunannya.

Ketua RT 01/RW 7 Kelurahan Tj Rhu, Muchlis Wahab menceritakan, bahwa pembangunan Musholla Hidayah di komplek masyarakat, dibangun sejak dua tahun lalu, terkendala karena adanya kabel PLN yang melintasi atap musholla.

Berbagai upaya yang dilakukan warga, dengan melaporkan ikhwal ini ke pihak terkait, namun tidak ada realisasinya.

"Bangunan musholla ini terbengkalai sekitar enam bulan lalu. Kami tak bisa melanjutkan karena kabel PLN. Makanya kita minta bantuan ke anggota dewan," tutur Muchlis Wahab yang disapa akrab Ucok ini.

Anggota DPRD Pekanbaru yang berhasil mewujudkan impian masyarakat tersebut, Victor Parulian.

Adalah anggota Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru, yang kini duduk di Komisi I.

Hanya selang beberapa hari, Victor bisa mengkomunikasikan persoalan ini ke pihak PLN Pekanbaru.

Hasilnya, tiang listrik yang menghubungkan kabel di atas atap Musholla Hidayah tersebut, sudah dipindahkan.

Sehingga pembangunan musholla bisa dilanjutkan sekarang.

"Kami masyarakat menyampaikan terima kasih kepada Babe (panggilan akrab Victor Parulian), atas bantuan ini. Karena ini bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai wakil kami di DPRD, kami berharap Babe terus berbuat untuk masyarakat," sebutnya menyarankan.

Anggota DPRD Pekanbaru Victor Parulian mengatakan, apa yang sudah dilakukannya itu, sudah merupakan kewajibannya dalam membantu masyarakat.

Apalagi musholla ini untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Amanah warga harus saya tunaikan. Lagi pula pihak PLN sangat membantu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada PLN dan jajarannya, yang sudah membantu masyarakat ini. Kita harapkan  ke depan, sinergitas ini terus berlangsung," pintanya. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).