3 Hari Lakukan Penyelidikan, Komnas HAM Kantongi Temuan Baru Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
Diketahui sebelumnya, keterangan yang diberikan oleh polisi dan FPI atas peristiwa tersebut, memiliki perbedaan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Komnas HAM turut lakukan penyelidikan terhadap insiden penembakan enam laskar FPI.
selama tiga hari tiga malam atas kasus tewasnya 6 laskas FPI.
Pihak Komnas HAM pun diketahui sudah mengantongi temuan baru terkait kasus penembakan tersebut.
Hanya saja, Komnas HAM masih enggan membeberkan hasil penyelidikannya.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menuturkan, pihaknya belum bisa mengumumkan hasil temuannya dengan alasan perlu adanya analisa lebih mendalam.
Ia pun menuturkan jika pihaknya tak mau terburu-buru menyimpulkan sesuatu.
Mereka ingin melakukan crosscheck sesuai dengan informasi yang diberikan oleh kedua belah pihak,
"Kami berharap sebaiknya sebelum ini dikumpulkan semua, dianalisis, di-crosscheck sana-sini, kami tidak akan bicara tentang substansinya. Tapi tahapan itu sudah kami lakukan. Kami sudah tiga hari tiga malam ada di lapangan. Cross check semua bahan dan informasi-informasi," kata Taufan di kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Senin (14/12/2020).
Akan tetapi, Taufan memastikan bahwa bukti dan keterangan dari temuannya tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat.
Sebab, informasi yang diterima masyarakat mengenai kasus ini berasal dari berbagai macam opini.
"Semuanya, kan, sebetulnya menjadi baru. Karena masyarakat, kan, masih melihat katanya-katanya. Kalau nanti kemudian kami ungkap kan akhirnya jadi baru di masyarakat. Kenapa? Karena sampai hari ini masyarakat sebetulnya hanya mendengar opini," kata Taufan.
"Lihat saja beredar di masyarakat kita, beredar opini, orang bikin YouTube-nya sendiri, orang bikin analisisnya sendiri, tapi dia tidak pernah melihat fakta itu langsung," ucapnya.
Adapun, Komnas HAM hari ini dijadwalkan memeriksa sejumlah pihak, mulai dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran hingga Dirut PT Jasa Marga, Subakti Syukur.
Komnas juga sebelumnya telah meminta keterangan pihak FPI, saksi, keluarga korban, hingga masyarakat.
Diketahui sebelumnya, keterangan yang diberikan oleh polisi dan FPI atas peristiwa tersebut, memiliki perbedaan.
Polisi mengatakan bahwa mobil anggota Polda Metro Jaya yang sedang melakukan pembuntutan dan dipepet oleh kendaraan yang ditumpangi laskar pengawal pemimpin FPI Rizieq Shihab.
Komnas juga sebelumnya telah meminta keterangan pihak FPI, saksi, keluarga korban, hingga masyarakat.
Diketahui, terdapat perbedaan keterangan antara polisi dan FPI atas peristiwa tersebut.
Polisi mengatakan bahwa mobil anggota Polda Metro Jaya yang sedang melakukan pembuntutan dipepet oleh kendaraan yang ditumpangi laskar pengawal pemimpin FPI Rizieq Shihab.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komnas HAM Masih Enggan Beberkan Temuan Kasus Penembakan 6 Laskar FPI" dan Tribunnewswiki.com dengan judul Turut Selidiki Tewasnya 6 Laskar FPI, Komnas HAM Enggan Beberkan Temuan Baru di Lapangan
-----------------------------------------------------------------
Banyak Kejanggalan, Kontras Pertanyakan Hasil Rekonstruksi Penembakan 6 Anggota Laskar FPI
Banyak kejanggalan kejadian penembakan anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 membuat Kontras mempertanyakan hasil rekonstruksi.
Polisi melakukan rekonstruksi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, tepat kejadian penembakan 6 orang anggota Laskar FPI.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mempertanyakan hasil rekonstruksi tersebut.
“Ada beberapa kejanggalan yang kami temukan di polisi, bahwa korban-korban ini meninggal di mobil , terus dia diduga melawan juga, ada sejumlah pernyataan-pernyataan kontradiktif," kata Wakil Koordinator Kontras Rivanlee Anandar dikutip dari laman KompasTV, Senin (14/12/2020).
Selain itu, Kontras juga menyoroti soal polisi yang tidak mengundang pihak korban, dalam hal ini FPI, dalam rekonstruksi tersebut.
Kontras sendiri mendapat undangan dari pihak kepolisian untuk mengikuti rekonstruksi.
Namun, Kontras menolak undangan tersebut dengan alasan independensi.
“Kontras sebagai lembaga juga diundang, namun terkesan terburu-buru. Kami khawatir proses rekonstruksi mengalami banyak kejanggalan-kejanggalan lain," tuturnya.
Kontras pun berharap agar kasus tersebut diungkap secara komprehensif oleh Komnas HAM, yang diketahui sedang menyelidiki peristiwa itu.
Sementara, penyidikan oleh pihak kepolisian dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Penyidik sudah memeriksa 28 orang saksi serta melakukan rekonstruksi. Kasus ini telah ditingkatkan ke tahap penyidikan sejak 9 Desember 2020.
Dari rekonstruksi yang dilakukan polisi pada Senin dini hari, kendaraan polisi awalnya dipepet oleh mobil anggota laskar FPI.
Polisi juga disebut mendapat serangan dari anggota laskar FPI. Menurut polisi, anggota laskar FPI yang menembak terlebih dahulu.
Baku tembak pun terjadi. Setelah itu, dua anggota FPI yang tewas dipindahkan ke mobil polisi di rest area Tol Jakarta-Cikampek KM 50 sebagai TKP ketiga.
Sementara, empat anggota laskar FPI yang masih hidup dibawa ke Polda Metro Jaya.
Menurut Polisi Akan tetapi, empat anggota laskar FPI itu mencoba merebut senjata milik polisi saat mobil berada di Tol Jakarta-Cikampek KM 51+200. Polisi lalu melepaskan tembakan.
Anggota laskar FPI kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Di sisi lain, pihak FPI memiliki keterangan yang berbeda atas peristiwa tersebut.
FPI sebelumnya membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu.
Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api. (Kompas.com)
Baca juga: Daftar Keajaiban Kim Jong-un yang Diceritakan di Korea Utara, Umur 3 Tahun Akurat Menembak 100 Meter
Baca juga: Pengantin Wanita Minta Maaf Seusai Nangis Lihat Mantan di Pestanya, Suami: Saya Maklumi
Baca juga: Ibu yang Bunuh 3 Anaknya Akhirnya Meninggal di RS, Mengeluh Sakit Perut dan Muntah Sebelum Ajal
Baca juga: Batal Jadi Pengantin, Sebelum Gantung Diri Gadis Ini Tinggalkan Salam untuk Mantan Calon Suami
Baca juga: 2 Polisi dan 1 TNI Tewas Setelah Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api dan Terseret 100 Meter di Sragen
Baca juga: NGERI, Ular Tanpa Kepala Melawan, Pria Ini Tak Menyangka Mengapa Hewan Itu Belum Mati
Baca juga: Frustasi Cinta Digantung, 8 Tahun Tak Kunjung Dinikahi, Wanita Ini Laporkan Pacarnya ke Pengadilan
Baca juga: Curhat ke Suami Berakhir Petaka, Teka-teki Pembunuhan Wanita yang Terikat Lakban Terjawab
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/komnas-ham-bentuk-tim-penyelidikan.jpg)