Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Laskar FPI yang Selamat Sebut Mereka Sempat Berhasil Buat Polisi Bingung Sebelum Penembakan Terjadi

Melihat hal tersebut, A merasa khawatir dan mengambil langkah untuk menghampiri mobil yang dicurigakan untuk menjauhi dari mobil Habibana.

Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
Rekonstruksi kasus penembakan enam Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020). 

Namun merasa curiga dan tak bisa muter balik di tol, lanjut A, ketika itu suasana menjadi hening dan telepon tak ada yang mengangkat.

"Semua yang ada di situ kita coba telepon tetap gak bisa sambil kita berjalan menuju Rest Area KM 57," paparnya.

Soal tuduhan kepemilikan senjata tajam dan senjata api, anggota FPI itu menyatakan tegas tak ada di pihaknya.

"Untuk baku tempat di tol itu enggak ada, itu senjata bukan punya kita dan itu fitnah. Provokasi itu bukan dari kami," akunya.

Sebelumnya Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis menyatakan, terjadi penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal Rizieq Shihab.

“Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur,” kata Ahmad Shabri Lubis dalam keterangan resmi, Senin (7/12/2020).

Shabri menjelaskan awalnya Rizieq bersama keluarga, termasuk cucu yang masih balita, hendak berangkat menuju tempat acara pengajian Subuh. Pengajian tersebut dikhususkan bagi keluarga inti.

Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga inti, rombongan diadang oleh preman OTK bertugas operasi.

“OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB),” ucapnya.

Shabri menuturkan para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga. Para pengadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi.

Sekretaris Umum DPP FPI Munarman mengatakan bahwa salah satu anggota laskar FPI yang diculik sempat mengirim voice note lewat pesan instan Whatsapp kepada laskar lain bahwa dirinya tengah disiksa dan merintih kesakitan.

"Salah satu laskar kami yang diculik itu sempat mengirimkan voice note dan dibawa ke suatu tempat dan dibunuh," tutur Munarman, Senin (7/12/2020).

Dia menjelaskan setelah mendapatkan voice note itu, anggota laskar lainnya langsung menelepon, namun ponsel pintar laskar yang diculik tersebut sudah tidak aktif lagi.

"Setelah voice note itu dikirimkan, sudah tidak ada lagi handphone yang bisa kita hubungi semuanya sudah tidak aktif," kata Munarman.

Munarman memastikan tidak ada insiden baku tembak, melainkan insiden penembakan yang dilakukan OTK terhadap anggota laskar FPI di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved