Berita Riau
Pendidikan Budaya Melayu Riau Resmi Diajarkan di Sekolah Madrasah Mulai Tahun Depan
Mahyudin mengatakan, Budaya Melayu identik dengan Islam, sedangkan orientasi madrasah adalah pendidikan Islam.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mulai tahun depan seluruh sekolah yang ada dibawah naungan Kantor wilayah (Kanwil), Kementerian agama (Kemenag) Riau, akan menerapkan pelajaran Muatan Lokal (Mulok) pendidikan Budaya Melayu Riau (BMR).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Riau, Dr H Mahyudin MA, Kamis (17/12/2020) mengatakan, pendidikan BMR dinilai dapat memperkuat keberadaan madrasah pada semua jenjang pendidikan di Riau. Hal ini selaras karena dasar nilai Melayu itu adalah Islam yang juga menjadi dasar aktivitas madrasah.
"Mulai semester depan atau tahun depan, BMR sudah dapat dilaksanakan di sekolah dalam lingkungan Kanwil Kemenag Riau," katanya.
Baca juga: Pemprov Riau Siagakan 300 Dokter dan 600 Perawat Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: VIDEO: Sah, Yulisman dan Agung Nugroho Resmi Duduki Kursi Pimpinan DPRD Riau
Mahyudin mengatakan, Budaya Melayu identik dengan Islam, sedangkan orientasi madrasah adalah pendidikan Islam.
Sehingga keduanya sejalan dengan visi dan misis pendidikan di madrasah.
Dengan memasukkan pendidikan BMR, madrasah di Riau berupaya langsung menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan masyarakat Riau.
"Tentunya, hal ini juga bisa berarti sebaliknya yakni bagaimana keislaman masyarakat Melayu menjadi sumber pengetahuan yang diajarkan kepada siswa," ujarnya.
Menurut Mahyudin, keberadaan pendidikan BMR sebagai mata pelajaran di madrasah tidak masalah.
Sebab, ketentuan yang mengatur hal itu dalam lingkup pendidikan muatan lokal telah ada baik dikeluarkan Kemenag maupun Kemendikbud.
"Jadi sudah ada aturannya tentang pendidikan muatan lokal, untuk itu tidak ada masalah," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)