Perdana Menteri Armenia Mengaku Kalah Perang, Rakyatnya Menuntut Mundur
Ribuan orang Armenia menggelar aksi di ibukota negara itu, Kota Yerevan pada hari Sabtu (20/12/2020). Mereka menuntut Perdana Manteri Armenia mundur
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Rinal Maradjo
capture Aljazeera-Lusi Sargsyan/Photolure via Reuters
Rakyat Armenia protes usai kalah perang dengan Azerbaijan
Ia bersikeras, tindakan yang diambilnya dalam menghadapi perang di Nagorno Karabakh adalah keputusan yang menyelamatkan bangsa itu secara umum.
Sementara itu, di perbatasn Nagorno Karabakh, pasukan Azerbeijan menangkap belasan tentara Armenia pada Rabu lalu.
Penangkapan itu menambah ketegangan pada kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran bulan lalu.
Kedua belah pihak masih mulai bertukar kelompok tawanan perang sebagai bagian dari pertukaran "semua untuk semua" yang dimediasi oleh Rusia.
Moskow telah mengerahkan pasukan penjaga perdamaian untuk mengawasi gencatan senjata, tetapi pertempuran kecil tetap dilaporkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rakyat-armenia-protes-usai-kalah-perang-dengan-azerbaijan.jpg)