Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mulai Ramai, Pengunjung Kebun Binatang Kasang Kulim Saat Libur Natal 2020 Tercatat 520 Orang

Pengunjung Kebun Binatang Kasang Kulim mulai ramai. Paling banyak saat libur Natal Jumat lalu mencapai 520 pengunjung

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Valentine, Gajah Sumatera Betina penghuni Kebun Binatan Kasang Kulim. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hari libur Natal yang jatuh pada Jumat, 25 Desember 2020 kemarin, ada sekitar 500 orang lebih yang berkunjung ke Kebun Binatang Kasang Kulim.

Kebun binatang ini berada di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

"(Jumlah pengunjung) per hari, paling banyak waktu pas Natal kemarin 520 pengunjung," kata Laskar Jaya Permana, pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim, Sabtu (26/12/2020).

Jumlah ini disebutkan Laskar, memang lebih banyak jika dibanding hari-hari sebelum, maupun sesudah Natal. Di mana rata-rata pengunjung 300 sampai 400 orang.

Baca juga: Bupati Siak Alfedri Dijagokan,13 Nama Formatur PAN Riau Muncul, Muswil Dimajukan 28 Desember

Baca juga: Kisah Gadis Remaja Berhasil Kabur dari Perdagangan Manusia Hendak Dijadikan PSK

Baca juga: Betrand Peto dan Thalia Putri Onsu Jadi Korban Perundungan, Sarwendah Ungkapkan Kekhawatirannya

Kendati demikian diungkapkan Laskar, jumlah pengunjung yang mencapai 500 orang lebih saat Natal kemarin, masih kalah jika dibanding Natal tahun lalu.

"(Ramai sekarang) seperti hari weekend biasa (tahun lalu)," ucapnya.

Kondisi ini disebutkan Laskar, juga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang muncul sejak awal-awal tahun 2020.

Untuk itu katanya, di Kasang Kulim pun wajib untuk menerapkan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah.

Bahkan Tim Gugus Tugas Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, juga pernah berkunjung ke Kebun Binatang Kasang Kulim.

"Selama libur Natal, kita juga dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa untuk pengamanan sekaligus mengecek protokol kesehatan kita," ucap Laskar.

Disinggung soal koleksi satwa di Kebun Binatang Kasang Kulim, Laskar menuturkan, sampai saat ini belum ada penambahan jenis baru.

"Cuma ada penambahan di bulan April, rusa kita beranak, kuda, landak, dan terakhir kemarin 3 bulan lalu Binturung."

" Di kala pandemi ini penambahan kita dari hasil breeding satwa yang ada," bebernya.

Sementara itu, untuk harga tiket meski pun di masa libur kata Laskar, tidak ada kenaikan alias masih normal. Untuk dewasa Rp25 ribu dan anak-anak Rp20 ribu.

"Kita tidak ada naik (harga tiket). Yang penting pengunjung happy, untuk operasional, biaya pakan, gaji karyawan tercukupi," pungkasnya.

Pengelola Siasati Makanan Bagi Satwa

Sebelumnya, akibat pandemi Covid-19, pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim menyiasati makanan bagi hewan-hewan yang ada di tempat tersebut.

Seperti untuk Valentine, gajah betina 40 tahun yang merupakan satu di antara penghuni kebun binatang tersebut.

Pengelola memberikan batang pisang dan batang jagung sebagai pakan rutin bagi gajah betina itu.

Ada juga asupan tambahan berupa gula merah. Namun porsi makan satwa di Kasang Kulim Zoo terpaksa berkurang dari biasanya.

Kondisi ini karena pandemi Covid-19 yang melanda sejak Maret 2020 lalu.

Pengelola terpaksa harus mengurangi porsi makanan agar tetap bertahan dalam kondisi pandemi.

Mereka tetap berupaya menyediakan makanan bagi puluhan jenis satwa di kebun binatang tersebut.

"Walau terkendala, namun kita tetap prioritaskan makanan satwa yang ada," ujar

Kordinator Lapangan Kasang Kulim Zoo, Indra Boyka kepada Tribun pada awal November 2020 lalu.

Ia memastikan pengelola menjaga satwa di kebun binatang itu dengan baik. Begitu juga dengan pasokan makanan bagi satwa di kebun binatang.

Pengelola menyiasatinya dengan mengurangi porsi pakan satwa. Singa yang biasanya makan sepuluh kilogram ayam kini harus makan tujuh kilogram ayam.

Begitu juga Macan Dahan. Satwa itu biasanya makan lima kilogram ayam kini menjadi tiga kilogram ayam.

"Biasanya kita selingi dengan daging sapi, tapi karena dalam kondisi pandemi. Ya kita ganti dengan daging ayam," jelasnya.

Satwa lainnya juga tetap mendapat pasokan pakan setiap harinya. Dua ekor orang utan di kebun binatang ini melahap buah seperti pepaya dan semangka.

"Kita terkadang memberi asupan tempe dan tahu bagi satwa tersebut," paparnya.

Donasi dari berbagai pihak ikut membantu agar satwa di kebun binatang itu tetap memperoleh pasokan makanan. Bantuan tersebut datang dari berbagai pihak yang cinta satwa.

Apalagi hingga kini pengelola belum memperoleh uluran tangan dari pemerintah dalam upaya membantu pasokan makanan bagi satwa di masa pandemi covid-19.

Pria disapa Boy bersyukur pengelola memperoleh bantuan dari para dermawan, donatur dan pengunjung. Ia berharap pandemi segera berakhir.

Ia sangat berharap kondisi kembali normal. Apalagi pengelola kebun binatang hanya mengandalkan uang tiket untuk memberi makan satwa, operasional hingga menggaji para karyawan kebun binatang.

Ada 41 jenis satwa di kebun binatang seluas 14 hektar. Jumlah satwa di sana mencapai 170 ekor satwa di kebun binatang itu.

Sejumlah jenis satwa jadi koleksi di kebun binatang tersebut.

Ada gajah, kuda nil, singa, macan dahan, orang utan, kakaktua jabul putih, merak, binturong, elang laut hingga elang bondol.

Boy mengaku sempat ada rencana menambah koleksi satwa di kebun binatang yang buka di awal tahun 90 an ini.

Ada rencana menambah satwa singa dan harimau benggala.

"Memang bakal kita tambah. Namun untuk sementara kita tunda," paparnya.

Pengelola Kasang Kulim Zoo, Desrizal mengungkapkan, pandemi yang berlangsung sejak awal Maret silam juga berdampak bagi tingkat kunjungan ke kebun binatang.

Jumlah pengunjung jauh menurun dari hari biasa.

Biasanya saat normal pada hari Sabtu jumlah pengunjung berkisar 700 hingga 800 pengunjung. Sedangkan pada hari Minggu atau saat libur jumlah pengunjung mencapai 1.300 orang lebih.

"Kalau sekarang jumlah pengunjung menurun hingga 50 persen," paparnya.

Pengelola mengaku bahwa kebun binatang itu sempat tutup pada Maret saat pandemi melanda. Mereka menutup aktivitas kunjungan menyusul pandemi Covid-19.

Kondisi ini terjadi hingga Juni. Mereka akhirnya membuka kebun binatang untuk umum usai tutup beberapa bulan.

Walau demikian, saat tutup masih saja ada yang datang ke kebun binatang pada momen libur Lebaran lalu. Mereka ingin mendatangi kebun binatang, tapi pengelola tidak membukanya.

Para pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah. Mereka tidak cuma berasal dari Provinsi Riau.

Ada juga yang berasal dari luar Riau. Mereka datang ingin melihat langsung aneka satwa di kebun binatang itu.

Desrizal pun kini berupaya tetap bangkit di masa pandemi. Mereka membuka kunjungan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Para pengunjung yang masuk harus mengenakan masker. Mereka juga menjalani pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk.

Pengelola juga menyediakan fasilitas cuci tangan di sejumlah lokasi kebun binatang.

Namun Desrizal tetap berharap pemerintah dan pihak terkait ikut memperhatikan kondisi satwa di sana.

Apalagi hingga kini belum ada bantuan untuk mendukung bahan pangan bagi satwa kebun binatang.

Namun tetap saja ada uluran tangan dari berbagai pihak membantu kelangsungan aktivitas kebun binatang di masa pandemi Covid-19.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda / Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved