Spanduk Misterius Muncul di Kantor Yayasan RAH, Catut Inisial Mantan Gubri RZ, Sebut Skripsi Dibakar
Telah beredar foto Spanduk Misterius berisi kata-kata : "Kemarin skripsi dijual, pohon ditebangi dan dijual, sekarang organisasi mahasiswa dicampuri
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Telah beredar foto Spanduk Misterius berisi kata-kata : "Kemarin skripsi dijual, pohon ditebangi dan dijual, sekarang organisasi mahasiswa dicampuri dan diintervensi. Tolong pak RZ, kami tidak mau lagi punya rektor seperti junaidi-(Cep Permana Galih Presma Unilak)" diduga spanduk ini dipasang SAAT tengah malam hari pada tanggal 28 Desember 2020 di depan kantor Yayasan Raja Ali Haji (RAH).
Sontak ini menimbulkan kegaduhan dikalangan mahasiswa yang melihat informasi yang beredar tersebut.
Tidak lama berselang waktu spanduk dipasang, beredar juga video yang mengatasnamakan mahasiswa Unilak melepas spanduk sembari mengatakan : "Kami atas nama mahasiswa Unilak sangat kecewa atas tindakan seperti ini, ini tidak mencerminkan culture mahasiswa Unilak yang semestinya mempunyai sifat moral dan etika yang berlandaskan budaya melayu kami dengan ini mengklarifikasi bahwa CEP PERMANA GALIH bukan presiden mahasiswa yang sah dan perlu DITEKANKAN bahwa bapak rektor JUNAIDI itu adalah orangtua bagi seluruh mahasiswa universitas lancang kuning dan tidak sepantasnya diperlakukan seperti ini hidup mahasiswa,".
Melihat hal seperti ini, Presiden Mahasiswa Unilak Terpilih atas kongres 6 fakultas Jimmy Saputra Nasution mengatakan : "Saya sebagai Presiden Mahasiswa Terpilih sangat-sangat kecewa dan mengecam tindakan ini,".
"Mahasiswa Unilak ini orang-orangnya santun, beretika, bermoral, beradab, itu yang diajarkan oleh dosen-dosen di Unilak. Saya yang pada hari ini didukung oleh 6 fakultas dalam hal pemilihan sudah koordinasi dengan teman-teman di fakultas bahwasanya kami akan menindaklanjuti hal ini, karena bagi kami ini sudah sangat jauh kelewatan," ungkap Jimmy.
Sedangkan menurut Ketua DPM Unilak Aris Masduki mengatakan : "Yang ditulis dispanduk mengatakan nama rektor itu tidak ada sapaan bapak atau ayah, atau kata rektor.
"Tentunya itu sungguh sangat mencederai hati kita sebagai mahasiswa saat ini. Bapak rektor itu adalah orangtua kita di kampus Unilak ini, tidak sepantasnya bapak rektor disebut dengan hal segampang seperti itu. Saya juga sudah koordinasi dengan Presiden Mahasiswa Unilak Terpilih Jimmy Saputra Nasution kami akan segera tindaklanjut ini," ungkap Aris.
Sementara itu, Rektor Unilak Junaidi belum memberikan penjelasan mengenai hal ini. (Tribunpekanbaru.com/Pitos Punjadi)