Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TAWARKAN Layanan Cinta Satu Malam, Prostitusi Berkedok Pijat di Jondul, Segini Tarif Sekali Kencan

Para lelaki hidung belang lantas mendapat tawaran untuk bisa kencan dari PSK berkedok panti pijat di kawasan Jondul Pekanbaru

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/FERNANDO SIKUMBANG
Petugas Satpol PP Kota Pekanbaru saat mendata wanita diduga Pekerja Seks Komersil (PSK) yang terciduk dalam razia, Selasa (29/12/2020) malam. Mereka terjaring dalam razia di kawasan Jondul, Kota Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Praktik prostitusi di Kawasan Jondul, Kota Pekanbaru ternyata berkedok pijat.

Awalnya mereka menawarkan layanan pijat.

Namun bisa berlanjut ke layanan cinta satu malam di atas ranjang dengan tambahan tarif.

Para lelaki hidung belang lantas mendapat tawaran untuk bisa kencan dari PSK tersebut.

Bayarannya berkisar Rp 200.000 untuk sekali kencan.

Baca juga: BREAKING NEWS -11 Wanita Diduga PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Pekanbaru di Kawasan Jondul

Baca juga: Ssttt, Gisel Sempat Transfer Video Panas ke MYD Lewat Aplikasi Handphone, Ini Kata Polisi

Baca juga: Gisel Terjerat Video Panas, Sempat Tak Mengaku hingga Jadi Tersangka Bersama MYD, Ini Fakta-faktanya

Aktivitas terungkap dari satu wanita yang merupakan PSK di kawasan prositusi itu.

Ia terjaring dalam razia Satpol PP Kota Pekanbaru, Selasa (29/12/2020) malam kemarin.

DW mengungkapkan bahwa dirinya baru empat bulan berada di sana.

Wanita ini mengaku membuka layanan pijat di satu rumah Kawasan Jondul.

Wanita 26 tahun tersebut sudah empat bulan beraktivitas. Ia menggeluti praktik prostitusi bersama sejumlah rekannya.

DW tidak menampik bahwa dirinya membuka layanan pijat dengan tarif Rp 200.000.

Ada tambahan biaya Rp 150.00 saat pelanggan meminta layanan kencan.

Dirinya mengaku juga membuka layanan "begituan" di kawasan itu.

Tarif sekali kencan sama seperti layanan pijat saat pelanggan meminta langsung kencan.

Satu bulan pendapat DW tidak menentu. Rata-rata pendapatannya saat ramai pelanggan bisa mencapai Rp 5 juta.

Ada sebelas orang terjaring dalam razia Satpol PP Kota Pekanbaru pada Selasa malam kemarin.

Mereka langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Pekanbaru guna menjalani pendataan.

Para wanita itu langsung dibawa ke Shelter Dinas Sosial Kota Pekanbaru. Mereka bakal mendapat pembinaan selama di shelter.

Satpol PP Jaring 11 Wanita Diduga PSK di Kawasan Jondul

Sebelumnya, belasan wanita diduga Pekerja Seks Komersil (PSK) terciduk dalam razia Satpol PP Kota Pekanbaru, Selasa (29/12/2020) malam.

Mereka terjaring dalam razia di kawasan Jondul, Kota Pekanbaru.

Informasi yang didapat Tribunpekanbaru.com , tim melakukan penelusuran sejak Selasa sore. Mereka lantas mengamankan beberapa wanita diduga PSK dari sejumlah rumah di kawasan itu.

Para wanita tersebut tidak bisa berkutik saat petugas menjaringnya.

Banyak dari wanita itu diduga kuat sedang menanti pelanggan.

Ada sebelas orang terjaring dalam razia tersebut.

Mereka langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Pekanbaru guna menjalani pendataan.

Plt Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menyebut bahwa razia ini untuk mencegah adanya praktek prostitusi di Kawasan Jondul.

Ia menilai razia ini untuk mencegah penyakit masyarakat atau pekat.

"Jadi kita tetap melamukan razia pekat, agar kondisi kota kita aman," ujarnya Selasa malam.

Menurutnya, keberadaan lokasi prostitusi di Kawasan Jondul mengusik ketenangan kota.

Apalagi Kota Pekanbaru punya julukan sebagai Kota Madani.

"Kita berharap tidak ada lagi aktivitas prostitusi di sana," ulasnya.

Burhan mengaku sempat mengitari kawasan itu bersama sejumlah personel.

Ia ingin memastikan adanya praktek prositusi di sana.

Dirinya menilai para personel sudah mendapat gambaran jelang menjaring para wanita diduga PSK.

Mereka yang sudah terjaring menjalani proses pendataan.

"Kita langsung serahkan ke dinas sosial untuk memperoleh pembinaan," paparnya.

Burhan menyebut bahwa praktik prostitusi Kawasan Jondul terdapat di puluhan rumah.

Ada di 30 rumah terdapat praktik mesum bagi pria hidung belang.

"Namun saat kita razia, mereka mendadak tutup. Ada juga yang masih buka, itu kita jaring," jelasnya.

Burhan menegaskan bahwa Kawasan Jondul menjadi satu prioritas dalam memberantas pekat.

Begitu juga dengan tempat diduga ada praktik prostitusi lainnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved