China Mulai Produksi Jet Tempur J-11B Baru, Dilengkapi Radar Canggih Jangkauan Sasaran Lebih Jauh
China siap memperkuat armada tempur udaranya melalui varian baru jet tempur J-11B.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Untuk mengamankan kedaulatan negaranya, China terus memperkuat armada milternya.
Negara tersebut kini siap memperkuat armada tempur udaranya melalui varian baru jet tempur J-11B.
China siap memperkuat armada tempur udaranya melalui varian baru jet tempur J-11B.
Rumor menyebutkan bahwa varian baru ini akan dibekali kemampuan radar yang mampu menjangkau sasaran lebih jauh.
Baca juga: Motornya Ada di Atas Jembatan, Lalu Jasadnya Ditemukan, Pria Ini Sempat Kirim WA ke Pacar
Varian baru jet tempur J-11B milik China dilaporkan telah memasuki tahap produksi pada hari Kamis (24/12/2020).
Varian baru ini dikabarkan akan menerima peningkatan pada sistem radar.
Global Times melaporkan bahwa jet temput J-11B baru nantinya akan berfokus pada kemampuan radar canggih yang dapat meningkatkan kemampuan adaptasi situasional dan jangkauan tempurnya.
Sebelum memasuki tahap produksi, Shenyang Aircraft Co Ltd yang ada di bawah Aviation Industry Corporation of China (AVIC) telah menyelesaikan semua misi penerbangan uji coba pada 18 Desember lalu.
Dalam postingannya di Weibo, AVIC melampirkan sebuah foto jet tempur J-11B yang menampakkan kubah radar berwarna putih yang dipercaya sebagai peralatan baru dalam jet tempur tersebut.
Karena varian lamanya menggunakan tipe radar berwarna putih.
Baca juga: Lamar Kekasihnya di Atas Tebing, Sang wanita Terpeleset Hingga Keduanya Jatuh, Begini Nasib Mereka
Bukan cuma dari AVIC, beberapa bocoran foto J-11B dengan kubah radar putih juga terlihat dalam laporan terbaru di Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Meskipun demikian, belum bisa dipastikan bahwa itu merupakan jenis radar baru atau hanya perbedaan dalam pewarnaan saja.
Untuk saat ini baik AVIC maupun Angkatan Udara China belum memberikan bocoran terkait peningkatan kemampuan yang akan dibawa oleh varian baru J-11B.
Fu Qianshao, seorang pakar penerbangan militer China memprediksi bahwa peningkatan utama akan pada kemampuan radar.
Qianshao menyebut radar tersebut dapat dilengkapi dengan radar AESA (active electronically scanned array) untuk menggantikan radar pulse-Doppler sebelumnya.
Baca juga: Tawarkan Coklat ke Napi, Kepala Penjara Minta Imbalan Ini, Rekaman CCTV Keduanya Masuk Kamar Mandi