Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Disiksa Jika Menolak Hubungan Intim, Wanita Asal Pontianak Ungkap Petaka Menikahi Pria China

Monika, gadis asal Pontianak menikahi pria China usia 28 tahun mengungkapkan bahwa suaminya itu selalu menyiksanya saat menolak untuk berhubungan seks

Editor: CandraDani
KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
Penggerebekan Sindikat Perdagangan Orang dengan Modus Pengantin Pesanan, 9 WNI dan WNA Diamankan, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perdagangan manusia yang berkedok pernikahan masih terus terjadi dan menimpa warga negara Indonesia (WNI).

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga dilansir Kompas.com tahun lalu menyatakan bahwa korban tindak pidana perdagangan orang di Indonesia cukup besar karena Indonesia merupakan salah satu negara asal perdagangan orang ke luar negeri.

"Penyebab Indonesia menjadi negara asal karena merupakan negara dengan populasi penduduk yang padat. Secara kuantitatif, masih terdapat penduduk miskin dan sulit mencari pekerjaan," kata dia dalam Dialog Nasional Peringatan Hari Dunia Antiperdagangan Orang yang diadakan secara daring di Jakarta, Kamis (30/7/2020) dikutip Kompas.com.

Salah kasus yang cukup menyita perhatian perdagangan orang atau perdagangan manusia yakni yang dialami oleh Monika, warga Pontianak.

Baca juga: Hamil 3 Bulan Remaja 17 tahun Ditemukan Tewas di Depan Kodam I/BB, Pacar Korban Kini Diburu Polisi

Dilansir dari Kompas.com, tahun 2018 lalu Monika (24), diperkenalkan dengan seorang perantara yang menjanjikan hidup bahagia sebagai istri seorang pria China.

Saat itu, perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat tersebut tak menyangka perkenalan itu menjadi awal 10 bulan kehidupan penuh derita.

Kala itu, Monika menerima uang sebesar Rp 17 juta untuk menikahi seorang pria China berusia 28 tahun.

Namun, dia mengklaim pria tersebut selalu menyiksanya saat menolak untuk berhubungan seks.

Sementara sang ibu mertua selalu melecehkannya secara verbal maupun fisik selama dia tinggal di kediaman pria tersebut di provinsi Hebei, 122 kilometer dari Beijing.

China, Monika Dijual Hingga Alami Kekerasan, Kabur Setelah Kuasai Bahasa China - Halaman 2 - Banjarmasin Post" />

Monika yang bertubuh kecil dan berambut lurus ini adalah satu dari 29 perempuan Indonesia yang menjadi korban jaringan perdagangan manusia di China.

Mereka diiming-imingi hidup nyaman tetapi kemudian dipaksa menikah atau bekerja tanpa bayaran di negeri Tirai Bambu itu.

Monika kini mengenang potongan kehidupan yang sekarang berusaha dia lupakan itu.

Perempuan yang hanya sempat mencicipi pendidikan hingga SMP itu tak bisa berbahasa Inggris atau China.

Satu-satunya bahasa yang dia ketahui hanyalah bahasa Indonesia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved