Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Satu Puskemas 5 Vaksinator, 790 Petugas Vaksin di Riau Sudah Dilatih

Satu puskesmas atau tempat layanan kesehatan di Riau sudah ditunjuk satu dokter, satu perawat dan satu bidan yang ditugaskan sebagai vaksinator

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
tribunpekanbaru/Doddy Vladimir
Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Kantor UPT Instalasi Farmasi dan Logistik Kesehatan, Gudang Vaksin Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Selasa (5/1/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, Jumat (8/1/2021) mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan 790 vaksinator.

Vaksinator adalah petugas yang akan melakukan vaksinasi Covid-19.

Bahkan para vaksinator di Riau ini sudah menjalani pelatihan.

"Vaksinator kita sudah menjalani pelatihan tanggal 14 sampai 15 Desember kemarin," kata Mimi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir (Capture Youtube)

Mimi menjelaskan, untuk satu puskesmas atau tempat layanan kesehatan sudah ditunjuk satu dokter, satu perawat dan satu bidan yang ditugaskan sebagai vaksinator.

"Kemarin ada penambahan lagi, jadi satu Puskemas itu ada lima petugas dan 10 petugas untuk rumah sakit yang sudah ditunjuk menjadi vaksinator, mereka semua menjalani pelatihan," ujarnya.

Mimi berharap, dengan sudah ditunjuk dan sudah dilatihnya para petugas vaksinator tersebut, pihaknya berharap proses vaksinasi di Riau bisa berjalan lancar.

Sehingga saat pelaksanaan nanti tidak ada kendala lagi.

"Tentu harapan kita saat pelaksanaan nanti berjalan dengan baik, karena teman-teman yang menjadi vaksinator ini sama dengan teman-teman yang melaksanakan vaksin imunisasi rutin sehari-hari di Puskemas," kata Mimi.

Wagubri : Garansi Tertinggi Sudah Diberikan Bangsa Ini

Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar Nasution, memastikan roda pemerintahan di Pemprov Riau tetap berjalan seperti biasa.
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar Nasution. (tribunpekanbaru/syaiful misgio)

Sebelumnya, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar Nasution meminta masyarakat agar tidak perlu ragu dan takut untuk divaksin Covid-19.

Sebab kata Edi, dengan bersedianya Presiden RI Joko Widodo menjadi orang pertama yang akan divaksin, merupakan garansi terbesar yang diberikan negara untuk rakyatnya.

"Dengan berkeinginanya presiden menjadi orang pertama yang divaksin, tentu ini adalah garansi tertinggi yang diberikan oleh bangsa ini," kata Wagubri saat memimpin rapat percepatan pelaksanaan vaksin Covid-19 bersama Forkopimda di Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (7/1/2021).

Pernyataan ini ditegaskan Edi menyusul masih adanya sejumlah kelompok di tengah masyarakat yang masih takut dan menolak untuk divaksin.

Masyarakat masih meragukan soal keamanan dan kehalalan dari vaksin Sinovac buatan China ini.

"Garansi tertinggi yang sudah diberikan bangsa ini, jadi kalau ternyata masih ada masyarakat yang tidak percaya, sulit kita untuk mendapatkan keyakinan terhadap vaksin ini,” ucapnya.

“Karena orang nomor satu di republik ini (presiden) sudah menyatakan secara terbuka dan akan disiarkan langsung oleh masyarakat tidak juga diyakini, lantas keyakinan apalagi yang ingin kita dapatkan," ujarnya.

Sebelumnya, Tokoh masyarakat Riau, drh Chaidir meminta kepada pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 Riau agar memberikan sosialisasi yang masif di tengah masyarakat.

Terkait dengan keamanan dan kehalalan dari Vaksin Sinovac buatan China yang saat ini sudah sampai di Pekanbaru.

Sebab hingga saat ini masih banyak masyarakat yang takut dan menolak untuk divaksin. Mereka masih mempertanyakan terkait dengan keamanan dari vaksin ini.

"Apakah vaksin ini aman untuk kita gunakan, itu yang harusnya kita eksplor untuk menjawab pertanyaan masyarakat,” kata Chaidir.

“Karena yang beredar dimasyarakat vaksin ini tidak aman, belum lolos uji klinis tahap III, jadi belum ada kejelasan dari vaksin ini," sambung Chaidir saat mengikuti rapat percepatan pelaksanaan vaksin Covid-19 bersama Forkopimda di Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (7/1/2021).

"Ini penting, karena kita saat ini berhadapan dengan masyarakat yang tingkat kepercayaannya sedang turun,” ucapnya.

“Masyarakat tidak percaya kepada kita, tidak percaya kepada pemerintah dan berbagai macam lembaga, jadi ini perlu kita bangun kepercayaan di tengah masyarakat kita," imbuhnya.

Sebab jika kenyakinan terhadap keamanan dari vaksin ini tidak dibangun ditengah masyarakat, Chaidir khawatir program vaksin ini akan mendapatkan banyak penolakan.

"Jadi yang penting itu adalah vaksin ini bisa dipercaya atau tidak, aman atau tidak, ini yang harus kita bangun di tengah masyarakat," katanya.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved