Tumpas Gerakan Radikal, Komjen Boy Rafli Amar Digadang-gadang Jadi Calon Kapolri Gantikan Idham Azis
Komjen Boy Rafli Amar dinilai memiliki latar belakang yang bagus dan akan mampu menumpas gerakan radikal yang saat ini banyak terjadi
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM - Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafli Amar digadang-gadang menjadi calon Kapolri menggantikan Idham Azis yang akan memasuki usia pensiun.
Komjen Boy Rafli Amar dinilai memiliki latar belakang yang bagus dan akan mampu menumpas gerakan radikal yang saat ini banyak terjadi yang mengambing hitamkan Islam.
Banyak ahli berpendapat bahwa semua kandidasi Kapolri adalah perwira tinggi Kepolisian dengan sederet prestasi baik.
Semua jendral bintang tiga punya peluang yang sama untuk menjadi Kapolri pasca Idham Azis.
Dalam banyak pendapat juga menguat skema paket pergantian Kapolri sekaligus Wakapolri.
Hal ini yang sedang digodok Istana Presiden untuk kemudian dibahas dalam forum DPR, hingga kemudian dikukuhkan masa jabatan.
Pengamat kebijakan publik Abi Rekso, mendukung skema paket Kapolri dan Wakapolri untuk kemudian dibahas oleh DPR.
Tentu, hak preogratif usulan berada di tangan Presiden Jokowi secara penuh.
"Semua kandidat Kapolri adalah jendral hebat.
Komjen Boy Rafli Amar juga salah satu yang terbaik untuk memimpin Kepolisian pasca Jendral Idham.
Apalagi jika disandingkan dengan Irjen Fadil Imran sebagai Wakapolri.
Ini komposisi ideal untuk kepemimpinan Polisi masa depan," ungkap Abi Rekso, Jumat (8/1/2021).
Dalam penjelasannya Abi menekankan latar belakang Komjen Boy Rafli sebagai Densus 88, Humas Polri dan kini Kepala BNPT sangat dibutuhkan untuk menumpas gerakan radikal yang kian kuat.
Bukan hanya itu, pembawaan yang meneduhkan namun tegas bisa menjadi pola preventif dalam mereduksi gerakan radikal.
Sedangkan Irjen Fadil Imran, sosok Akpol 1991 yang cukup gesit dan cemerlang.