Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penanganan Covid

Bupati dan Wabup Inhil Tak Masuk Daftar 10 Pimpinan Daerah Vaksinasi Pertama, Ini Sebabnya

Banyak faktor yang membuat Bupati Inhil dan Wakil Bupati Inhil tidak masuk dalam Daftar 10 Pimpinan Daerah Vaksinasi Pertama.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
Gambar oleh Dimitri Houtteman dari Pixabay
Vaksin 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Bupati Inhil HM Wardan dan Wakil Bupati Inhil H Syamsuddin Uti berkemungkinan besar tidak termasuk dalam data 10 orang pimpinan daerah yang ikut pencanangan vaksinasi Corona (Covid-19) pertama.

Banyak faktor yang membuat Bupati Inhil dan Wakil Bupati Inhil tidak masuk dalam daftar tersebut.

Antara lain, yaitu, faktor usia dan faktor penyakit bawaan (Kormobid).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil dr. Afrizal Darmawan, menuturkan, Bupati Inhil HM Wardan tidak bisa mengikuti vaksinasi karena sudah lewat 59 Tahun.

Sedangkan untuk Wakil Bupati Inhil H. Syamsuddin selain faktor umum juga karena mengidap komorbid.

“Untuk dari pimpinan daerah kemungkinan di wakili oleh sekda, kalau sekda tidak bisa mungkin di wakili Asisten atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ungkapnya, Minggu (10/1/2021).

Lebih lanjut Afrizal menuturkan, selain dari unsur pimpinan daerah, perwakilan organisasi profesi seperti organisasi Ikatan Doketer Indonesia (IDI) dan lain-lain juga akan di vaksin.

“Sebelum di lakukan vaksinasi kita chek dulu kesehatan dan labornya apakah mereka layak untuk divaksinasi, kalau layak barulah kita lakukan,” ungkapnya.

Mengenai waktu pelaksanaannya, di jelaskan dr. Afrizal, pencanangan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan tanggal 14 Januari 2021 serempak se-Indonesia.

“Infonya di pusat dulu tanggal 13 oleh Bapak Presiden, di daerah baru tanggal 14 dan pelaksanaan vaksinasi nakes tanggal 15 Januari 2021,” pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).

Diskes Inhil Gelar Simulasi Layanan Vaksinasi Covid-19, 3679 Nakes Inhil dan Non Nakes Telah Terdata

Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil menggelar simulasi layanan vaksinasi sinovac covid 19 di Puskesmas Gajah Mada, Tembilahan, Jumat (8/1).

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinkes Inhil Ns Matzen memantau langsung pelaksanaan simulasi yang juga di saksikan oleh pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Dalam simulasi ini di peragakan langkah demi langkah alur layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan (faskes) penyelenggara.

Calon penerima vaksin wajib diukur suhu tubuhnya serta mencuci tangan sebelum masuk ke area vaksinasi.

Total terdapat 3 tahap yang harus dilalui oleh calon penerima vaksin, antara lain yaitu, pendaftaran, screening dan penyuntikan vaksin.

Setelah melalui 3 tahap ini, penerima vaksin akan langsung di observasi ditempat selama 15 – 30 menit untuk melihat efek yang terjadi pada penerima vaksin.

Jika penerima mengalami alergi dan keluhan lainnya setelah penyuntikan vaksin, petugas juga sudah mempersiapkan emergency kit sebagai pertolongan pertama.

Kabid Pelayanan kesehatan Dinkes Inhil Ns Matzen menjelaskan, terdapat 3 tahap vaksinasi yang akan dilakukan oleh Dinkes Inhil, pada tahap 1 pada bulan januari – april merupakan tahapan vaksinasi bagi nakes, tahap 2 vaksinasi bagi pelayanan publik yang bertugas di garda terdepan (TNI, Polri, Satgas covid 19 dan lainnya), tahap 3 vaksinasi bagi masyarakat.

“Kepada nakes yang masih produktif diimbau seluruhnya wajib mengikuti vaksinasi ini. Sudah kita sosialisasikan ini, nakes sebagai role model (contoh) masyarakat ke depan,” ujar Matzen usai simulasi vaksin di Puskesmas Gajah Mada Tembilahan.

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum penyuntikan vaksin ini, antara lain, syarat usia 18 – 59 tahun, tidak memiliki penyakit bawaan (kormobid).

“Wajib bagi yang memenuhi kriteria untuk vaksinasi. Makamya nanti kita screening untuk mengetahui apakah bisa disuntikan vaksin,” tuturnya.

Untuk jumlah nakes yang akan di vaksinasi, di ungkapkan Matzen, berdasarkan data manual yang dihimpun Dinkes Inhil, terdapat 2887 nakes yang sudah terdaftar hingga 5 Januari 2021.

Selain nakes terdapat juga non nakes yang akan mengikuti vaksinasi sebanyak 792 petugas, sehingga total 3679 nakes dan non nakes yang terdata hingga tanggal tersebut.

Non nakes merupakan petugas yang juga bertugas di faskes, seperti, cleaning servis, petugas pembawa jenazah covid, supir ambulance dan lainnya yang bersentuhan langsung dalam penanganan covid 19 di lapangan.

“Kita pada dasarnya sudah melakukan persiapan dan sosialisasi di seluruh faskes bagi petugas dan nakes yang terlibat. Nakes yang terdaftar vaksinasi akan diarahkan melalui aplikasi untuk mengikuti proses layanan vaksinasi yang telah ditentukan,” pungkasnya.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved