Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Ada yang Tak Beres

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah memakan korban jiwa, dan KNKT juga sedang melakukan investigasi atas kecelakaan pesawat tersebut

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN
KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Ada yang Tak Beres. Foto: Petugas KNKT memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah memakan korban jiwa, dan KNKT juga sedang melakukan investigasi atas kecelakaan pesawat tersebut.

Data investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (11/1/2021) akhirnya dijelaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT ).

Dijelaskan bahwa mesin pesawat Boeing 737-500 itu masih dalam kondisi hidup saat membentur air.

Bukan hanya itu, salah satu bagian penting mesin pesawat disebutkan mengalami kerusakan saat Sriwijaya Air SJ 182 mengudara pada hari itu.

Hingga kini, KNKT terus melakukan investigasi terhadap kasus kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (11/1/2021).

Seperti diketahui, pesawat rute Jakarta-Pontianak itu berangkat dengan nomor registrasi PK-CLC yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menuju Bandara Soepadio, Pontianak.

Namun, pesawat hilang kontak saat baru terbang selama 4 menit, berselang 1 menit meninggalkan Jakarta.

"Hingga hari ini proses investigasi masih terus berlangsung," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, melalui keterangan persnya di Jakarta seperti dikutip dari Kompas.id pada Selasa (12/1/2021).

Soerjanto menuturkan, beberapa kegiatan yang akan dilakukan pihaknya antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam atau black box pesawat.

Selain itu juga mengumpulkan data pesawat dan awak pesawat.

Upaya pencarian kotak hitam berupa Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) telah menangkap sinyal dari Locator Beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah ditentukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi," kata Soerjanto.

Sebagai gambaran, sejak Senin (11/1/2021) pagi tim penyelam dari TNI AL sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan.

Namun, hingga Senin sore kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 belum juga ditemukan, sehingga pencarian masih terus berlanjut sampai hari ini.

Lebih lanjut, Soerjanto menuturkan, KNKT telah mengumpulkan data radar dari Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved