News Of The Week
VIDEO POPULER: Wajah Syekh Ali Jaber Tersenyum Saat Wafat | Pesawat Sriwijaya Air Jatuh ke Laut
Yusuf Mansur terlihat mengucapkan salam duka sambil menahan tangis. pesawat Beoing 737-500 milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ini membawa 56
Wajah Syekh Ali Jaber Tersenyum Saat Wafat
KABAR duka kembali menyelimuti umat muslim di Tanah Air. Ulama kondang Syekh Ali Jaber meninggal pada Kamis (14/1) kemarin.
Pendakwah kelahiran Madinah, Arab Saudi itu meninggal setelah sempat menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta, karena positif Covid-19.
Kabar meninggalnya Ali Jaber pertama kali disampaikan oleh Uztaz Yusuf Mansur lewat postingan di akun Instagramnya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kita semua berduka, Indonesia berduka, Syekh Ali berpulang ke Rahmatullah jam 8.30 pagi tadi di RS Yarsi," tulis Yusuf Mansur.
Dalam postingan video berdurasi 5 menit itu, Yusuf Mansur terlihat mengucapkan salam duka sambil menahan tangis.
”Kita kehilangan alim ulama, kita kehilangan pejuang Alquran, kita kehilangan seorang da'i yang ikhlas, yang meninggalkan negaranya ke Indonesia, pindah kewarganegaraan untuk dakwah di Indonesia,” kata Yusuf Mansur sambil menyeka air mata.
Dalam video tersebut ia juga ikut mendoakan Syekh Ali Jaber agar diberikan tempat di sisi Allah serta keluarga diberikan ketenangan dan ketabahan.
Ia juga bercerita, kabar Ali Jaber dalam kondisi kritis telah beredar pada Rabu (13/1) malam.
Mendengar kabar tersebut, Yusuf Mansur kemudian meminta para ustaz bahkan alim ulama berdoa untuk kesembuhan Syekh Ali.
”Saya juga sebar permohonan doa pada ustaz, ustazah, kyai, para alim ulama, ke Aa Gym, ke teman-teman seluruh Nusantara, pimpinan-pimpinan pondok seluruh Indonesia, kondisinya kritis, sudah mau dipasangin alat jantung pada rabu malam," tuturnya.
Sebelum wafat, Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan positif Covid-19 sejak akhir Desember 2020. Ia juga sempat melakukan isolasi mandiri, namun karena kondisi sesak, akhirnya ia dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Di awal perawatan Syekh Ali Jaber sempat merekam sebuah video mengabarkan kondisinya dan meminta kepada masyarakat agar didoakan segera sembuh.
Namun selang beberapa hari kemudian kondisinya menurun dan harus masuk ICU untuk dipasang ventilator.
Setelah mendapat perawatan, kondisinya sempat membaik dan ventilator sempat akan dicabut. Namun takdir berkata lain, Syekh Ali Jaber akhirnya meninggal dalam usia 44 tahun. "Insyaallah beliau syahid," kata Yusuf Mansur.
Syekh Ali Jaber merupakan ulama kondang Indonesia. Ia juga merupakan penghapal Al-Quran dan sering mengisi ceramah di berbagai daerah di Indonesia.
Pemilik nama lengkap Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber itu lahir di Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976.
Dia menikah dengan Umi Nadia, perempuan Indonesia asal Lombok, NTB, dan memiliki seorang anak bernama Hasan.
Pada 2017 Syekh Ali Jaber juga menikahi Deva Rachman, putri tokoh pendidikan Profesor Arief Rachman yang juga mantan None Jakarta. Sebagai saksi pernikahan itu adalah Sandiaga Uno, yang merupakan kakak sepupu Deva. (*)
///////////////////////////
Pesawat Sriwijaya Air Jatuh ke Laut Kepulauan Seribu
PESAWAT Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak. Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi membenarkan ada pewasat jatuh di wilayahnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) kemarin.
Junaedi menyebut, dia menerima informasi itu sekitar pukul 14.30 WIB. Juanedi mengatakan pesawat tersebut jatuh dan meledak.
Sementara Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Haerul Anwar menjelaskan pesawat Sriwijaya Air itu hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
"Tadi jam 14.30 WIB. Mungkin saat ini sedang ada pencarian infonya ada (pesawat) yang jatuh, meledak di Pulau Laki," ujar Junaedi.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati membenarkan jatuhnya pesawat milik Sriwijaya Air. Dijelaskan kontak terakhir pesawat tersebut dengan menara pengawas terjadi pukul 14.40 Wib.
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Basarnas dan KNKT," ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun, pesawat Beoing 737-500 milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ini membawa 56 penumpang. Pesawat Sriwijaya Air SJY 182/SJ 182 dengan registrasi PKCLC diterbangkan oleh Capt. Afwan dan Co Pilot Diego dan membawa 59 penumpang.
Terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 4 orang kabin kru. Pesawat Sriwijaya Air menurut informasi yang didapat mengalami turun dengan cepat dari 10.000 kaki menuju 6.500 kaki dan hilang kontak saat berada di ketinggian 250 kaki.
Pesawat Sriwijaya Air ini memliki jadwal take off jam 13.25 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dan landing jam 15.00 WIB. Tetapi harus delay dan menjadi take off jam 14.14 WIB landing jam 15.50 Wib.
Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Haerul Anwar mengatakan, pesawat tersebut hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Kepulauan Seribu. (*)