Penampakan Suku Togutil Saat Panah Warga, Suku Terpencil yang Diami Belantara Di Maluku Utara
Namun terjadi kesalahpahaman saat akan menyerahkan bantuan, sehingga suku Togutil melepaskan anak panahnya ke warga.
"Namun pada saat menjelang menyeberangi sungai, salah seorang warga suku Togutil mengarahkan panahnya ke masyarakat, namun tidak melukai," ujar Adip.
Dia menambahkan, peristiwa tersebut saat ini sudah ditindaklanjuti oleh Polres Halmahera Timur.
Siapa suku Togutil?
Mengutip Kompas.com, 5 April 2019, Suku Tobelo Dalam atau Togutil adalah penghuni pedalaman hutan Halmahera bagian tengah dan timur, yang umumnya hidup berkelompok.
Tercatat, kurang lebih terdapat 21 kelompok suku Togutil yang hidup di pedalaman hutan.
Pola hidup mereka berbeda-beda. Sebagian telah dirumahkan oleh pemerintah, dan sebagian lain masih bertahan dengan tradisi nomaden.
“Pola seperti ini dipengaruhi oleh faktor ketersediaan pangan pada satu tempat,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara saat itu Munadi Kilkoda.
Dia menyebut, ketergantungan suku Togutil pada hutan cukup tinggi, dalam kosmologi mereka, hutan adalah rumah, sehingga mereka melarang penebangan hutan.
"Mereka memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di hutan untuk dapat bertahan hidup, baik dengan meramu sagu, dan berburu berbagai jenis binatang," kata Munadi.
Munadi mengatakan, cara pemanfaatan sumber daya alam tersebut masih dipertahankan hingga sekarang, sebab hutan Halmahera menyimpan sumber daya alam yang cukup untuk kebutuhan hidup suku Togutil dalam waktu yang cukup lama.
Terdesak pembukaan lahan
Seiring waktu, pembukaan lahan dan hutan untuk kepentingan perusahaan kayu, tambang, dan aktivitas masyarakat pesisir, membuat suku Togutil makin terjepit dan tersingkir dari ruang hidup mereka.
Sumber-sumber makanan mereka pun makin sulit didapat.
Beberapa kejadian yang dialami kelompok Akejira, salah satu nama kelompok Suku Togutil, menunjukkan fakta tersebut benar-benar terjadi.
Sebanyak 11 anggota kelompok Akejira terpaksa harus keluar dari hutan karena kekurangan sumber pangan untuk bertahan hidup.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/suku-togutil-di-maluku-utara.jpg)