Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pertama Dalam Sejarah, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Jadikan Selir Sebagai Ratu Kedua

Hal itu dinilai aneh lantaran sebelumnya Sineenat Wongvajirapakdi dipenjara lantaran dituding tidak menghargai ratu Suditha pada tahun 2019.

instagram @thairoyalfamily
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan ratui kedua kerajaan 

Kebijakan Vajiralongkorn tersebut membuat rakyatnya geram, namun masih bisa diredam saat itu.

Namun, kemarahan rakyat Thailand terus memuncak seiring banyaknya kebobrokan kerajaan yang mulai terkuak.

Kemarahan rakyat Thailand membuat kelompok pro-demokrasi kembali menuntut agar Raja Maha Vajiralongkorn melepas kekuasaan atas kekayaan monarki.

Ketika kepolisian Thailand memberlakukan pasal anti-penghinaan kerajaan, demonstran pro-demokrasi di Bangkok kembali menuntut agar kekuasaan Vajiralongkorn terhadap biro pengelola kekayaan kerajaan dicabut.

Tuntutan tersebut melanggar tabu di Thailand yang melarang kritik terhadap kerajaan.

Kepolisian saat ini dikabarkan telah memanggil belasan pemimpin demonstran untuk dimintai keterangan.

Jika terbukti melanggar, terdakwa bisa diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.

“Undang-undang ini kuno dan barbar. Setiap kali digunakan, dia merusak reputasi monarki dan negara,” kata Parit “Pinguin” Chiwarak, yang terkena dakwaan penghinaan terhadap monarki.

Dia mengenakan kostum berwarna kuning, menyerupai boneka bebek raksasa yang menjadi simbol aksi protes.

Para demonstran yang berjumlah ribuan orang awalnya ingin menyambangi kantor Biro Properti Kerajaan (CPB) yang mengelola aset monarki Thailand.

Lembaga ini belakangan menjadi sasaran protes karena dianggap menjadi dompet pribadi raja.

Kekayaan monarki Thailand Menurut laporan majalah Fortune, Raja Maha pada 2017 menempatkan penasihat keuangannya sebagai kepala direksi CPB.

Langkah itu sekaligus menggeser menteri keuangan yang biasanya menduduki posisi tersebut.

Pada tahun yang sama, Pemerintah Thailand mengesahkan amandemen UU Properti Kerajaan, yang memberikan hak atas portofolio CPB sepenuhnya kepada raja.

Tidak lama kemudian biro tersebut menyatakan telah mengembalikan semua aset kepada raja.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved