Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hanya Negara Ini yang Berani Tolak Utang ke China, Tak Mau Kena 'Jebakan Utang' Xi Jinping

Kebijakan luar negeri China itu kerap dijuluki sebagai diplomasi 'jebakan utang', dan dianggap membahayakan negara-negara sasaran.

Editor: Muhammad Ridho
Noel Celis / AFP
Presiden China, Xi Jinping tiba selama sesi pleno kedua Kongres Rakyat Nasional di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 25 Mei 2020. 

Sao Tome dan Principe dan Burkina Faso jatuh untuk jutaan dolar yang ditawarkan China, sementara Eswatini lebih memilih untuk mempertahankan Taiwan yang dianggap sebagai wilayah yang memisahkan diri oleh China.

Sementara, Pemerintah Taiwan memberikan eSwatini bantuan dan bantuan ekonomi.

China telah membantu seluruh benua dengan $ 60 miliar pada tahun 2015 dan pada 2018, digelontorkan $ 60 miliar lagi untuk Afrika.

Juga pembersihan utang yang jatuh tempo pada tahun tersebut dari Negara- negara Terkurang Berkembang (LDC), yang sangat berhutang, terkurung daratan dan Pulau-Pulau Kecil.

Itu merupakan bagian dari delapan inisiatif baru yang diumumkan di Forum for Africa-China Cooperation (FOCAC) di Beijing antara tanggal 3 dan 4 September.

China juga meluncurkan inisiatif untuk mempromosikan impor China yang tidak berbasis sumber daya dari Afrika dan dana khusus $ 5 miliar untuk mempercepat upaya tersebut.

Cina dan Taiwan sendiri berpisah pada tahun 1949 setelah Komunis menang dalam perang saudara yang membuat kaum Nasionalis melarikan diri ke pulau itu.

Kedua belah pihak tidak pernah bersatu sejak itu meskipun terjadi pertempuran diplomatik bolak-balik.

China telah memastikan bahwa negara mana pun yang menjalin hubungan dengan Taiwan akan diberi sanksi secara diplomatis.

Terkait anggapan bahwa China mengatur Jebakan utang di negara-negara Afrika, Pemerintah China telah membantah keras tudingan tersebut dan menilainya tidak berdasar, seperti yang diungkapkan pada 2020 lalu.

Mengutip Kompas.com, Konsul Jenderal China di Lagos (Nigeria), Chu Maoming, menegaskan pemerintah China sama sekali tak menggunakan instrumen bantuan utang untuk mendesain diplomasi perangkap utang di Afrika.

Ia mengatakan, utang dari China tak begitu mendominasi di Afrika. Utang terbesar negara-negara Benua Hitam justru lebih banyak disumbang lembaga keuangan internasional.

"Jika kita merinci utang negara-negara Afrika, sebesar lebih dari dua per tiga berasal dari lembaga keuangan internasional dan kreditor komersial. Mereka yang lebih bertanggung jawab terkait keringanan utang," ujar Maoming dilansir dari The Guardian, Selasa (20/10/2020).

"Mengenai tuduhan palsu yang dibuat beberapa negara dan media terhadap China, saya ingin menunjukan bahwa bukanlah China yang memasang jebakan utang untuk Afrika. Dan China dengan tegas menolak label tersebut," tegas Maoming saat itu.

(*)

https://intisari.grid.id/read/032533015/saat-semua-negara-bergantung-pada-utang-china-negara-afrika-ini-pilih-miskin-dan-menderita-daripada-menerima-utang-dari-china?page=all

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved