Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Digerebek Dini Hari, Aung San Suu Kyi Diangkut Militer, Bagaimana Kondisi Suhu Politik Myanmar?

Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah dibawa oleh militer Myanmar pada penggerebekan Senin dini hari

Editor: Nurul Qomariah
Aung San Suu Kyi,pemimpin partai National League for Democracy (NLD) Myanmar. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dini hari tadi, militer Myanmar menahan Aung San Suu Kyi, pemimpin partai National League for Democracy (NLD).

Ikut diangkut bersama Aung San Suu Kyi, beberapa tokoh senior partai berkuasa lainnya.

Penggereban dilakukan pihak militer pada Senin (1/2/2021) dini hari.

Diungkapkan oleh juru bicara partai NLD, seperti dikutip dari dari Theguardian.com Senin (1/2/2021), Myo Nyunt mengatakan bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah dibawa pada dini hari.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," ucap Myo Nyunt, menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.

Demikian juga diberitakan oleh Reuters. Disebutkan bahwa Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan para tokoh lainnya telah "diambil" pada Senin dini hari.

"Saya ingin memberitahu rakyat kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," kata Nyunt, seperti dilansir dari Reuters.

Penggerebekan yang berujung penangkapan Aung San Suu Kyi itu terjadi di tengah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer sejak pemilihan November 2020 lalu.

Di pemilihan tersebut, NLD memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan.

Namun pihak militer menuding pemungutan suara itu curang.

"Kami harus berasumsi bahwa militer sedang melakukan kudeta," ungkap Myo Yunt.

Angkatan bersenjata Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw, sebelumnya dikhawatirkan akan melakukan kudeta lagi karena menantang hasil pemilu Myanmar.

Ketegangan politik di Myanmar meningkat ketika juru bicara angkatan bersenjata Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, menolak untuk mengesampingkan kudeta.

Dia juga memperingatkan bahwa angkatan bersenjata dapat mengambil tindakan jika keluhan tentang kecurangan dalam pemilu Myanmar tidak ditangani.

Pada Kamis (28/1/2021), Komisi Pemilihan Umum Myanmar (UEC) membantah tuduhan adanya kecurangan militer yang dikeluarkan oleh militer.

Badan tersebut menambahkan, tidak ada kesalahan yang cukup besar yang mampu memengaruhi kredibilitas pemungutan suara.

Tetapi, pada Sabtu (30/1/2021), militer Myanmar menyatakan bakal melindungi dan mematuhi konstitusi dan bertindak sesuai dengan hukum.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh panglima tertinggi militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.

"Tatmadaw melindungi konstitusi 2008 dan akan bertindak sesuai dengan hukum," bunyi pernyataan itu sebagaimana dilansir dari Reuters.

"Beberapa organisasi dan media mengasumsikan apa yang mereka inginkan dan menulis karena Tatmadaw akan menghapus konstitusi," imbuh pernyataan itu membantah adanya kekhawatiran kudeta.

Namun kini, Suu Kyi telah ditahan oleh militer Myanmar pada Senin dini hari dan Myo menduga jika dia juga bakal ditahan.

Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi (google)

Akses Telepon dan Internet Terganggu

Usai penangkapan Aung San Suu Kyi itu, saluran telepon ke ibu kota Myanmar, Naypyitawt tidak bisa dihubungi pada Senin dini hari.

Koneksi data internet seluler dan beberapa layanan telepon telah terganggu di kota-kota besar.

Organisasi pemantau keamanan siber dan tata kelola Internet, NetBlocks, melaporkan jaringan internet di Myanmar mulai terganggu pada Senin pukul 03.00 waktu setempat.

“(Gangguan internet) memiliki dampak subnasional yang signifikan termasuk di ibu kota, dan kemungkinan akan membatasi liputan (penangkapan Suu Kyi) yang tengah berlangsung," ujar NetBlocks sebagaimana dilansir dari AFP.

AFP juga melaporkan, komunikasi ke Myanmar terganggu karena nomor telepon di Naypyidaw tidak dapat dihubungi.

Militer Sangat Berpengaruh Besar

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi saat bertemu State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi di Myanmar.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi saat bertemu State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi di Myanmar. (Twitter Kementerian Luar Negeri)

Pada pemilu November 2020 lalu dimenangkan oleh partai NLD.

Dilansir oleh BBC.com Senin (1/2/2021), NLD memenangkan 83% kursi yang tersedia dalam pemilihan yang digelar tanggal 8 November 2020 itu.

Pemilu ini merupakan yang kedua, sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2011.

Namun militer membantah hasil tersebut.

Lantas mengajukan pengaduan ke Mahkamah Agung terhadap presiden dan ketua komisi pemilihan.

Ketakutan akan kudeta meningkat setelah militer baru-baru ini mengancam akan "mengambil tindakan" atas dugaan penipuan.

Mengingat Komisi pemilihan telah menolak tuduhan tersebut.

Militer Masih Memegang Peran Besar pada Politik Myanmar

Diketahui militer masih memegang peran besar dalam politik di Myanmar.

Hal ini dibuktikan dengan masih mempertahankan kendali atas kementerian-kementerian utama berkat konstitusi yang diatur oleh Junta yang menentukan perjanjian pembagian kekuasaan yang pada kenyataanya dipimpin oleh Suu Kyi.

Pada hari Senin duta besar Kanada untuk PBB, Bob Rae, memberikan tanggapannya terkait penangkapan Suu Kyi.

"Tidak ada pembenaran untuk penahanan militer terhadap Aung Sang Suu Kyi,"

"Militer Myanmar, Tatmadaw harus dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.

Sementara itu, John Sifton, direktur advokasi Asia di Human Rights Watch mengatakan bahwa Junta sebenarnya tidak pernah benar-benar mundur dari kekuasaanya.

“Junta militer yang memerintah Myanmar selama beberapa dekade tidak pernah benar-benar mundur dari kekuasaan sejak awal,"

"Mereka tidak pernah benar-benar tunduk pada otoritas sipil, jadi peristiwa hari ini di beberapa pengertian hanya mengungkapkan realitas politik yang sudah ada. "

Ia lantas meminta AS untuk memberlakukan sanksi ekonomi yang tegas terhadap Myanmar, usai penahanan terhadap Aung San Suu Kyi itu.

( Sumber: Kompas.com / Tribunnews.com )

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aung San Suu Kyi Ditangkap Hari Ini, Koneksi Internet dan Saluran Telepon Myanmar Terganggu,

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer, Internet dan Sambungan Telepon di Myanmar Terganggu"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved