Hasil Autopsi Mayat Pria Terbakar di Pekanbaru, Diduga Bunuh Diri, Ini Penjelasan Polisi
Di jenazah korban, juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Barang-barang korban pun tidak ada yang hilang.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Fakta baru temuan mayat pria berinisial RH dalam kondisi terpanggang Kamis 28 Januari 2021 lalu diungkap pihak kepolisian.
Sebelumnya, penemuan mayat RH membuat geger warga di Bukit Raya, Pekanbaru,
Polisi sudah mengambil kesimpulan awal terkait kematian RH di sebuah rumah kosong di Jalan Parit Indah, Kota Pekanbaru, Kamis 28 Januari (2021) lalu.
RH merupakan seorang pegawai di Pengadilan Tinggi Agama di Pekanbaru ini, diduga kuat melakukan aksi bunuh diri.
"Kira-kira begitu lah (diduga bunuh diri). Berdasar hasil pemeriksaan autopsi dan laboratorium forensik ada dugaan seperti itu," sebut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, Rabu (3/2/2021) pagi.
Disinggung apakah proses penyelidikan akan dihentikan pasca telah ditemukannya dugaan awal terkait kematian korban, Teddy memberikan tanggapannya.
• Pamit Berburu Babi Masih Sehat Pulang Jadi Mayat, Ada Luka Gigitan di Kaki, Penyebab Tewas?
• FOTO: Penemuan Mayat Hangus Terbakar di Rumah Kosong Jalan Parit Indah Pekanbaru
"Sementara cukup (untuk penyelidikan)," jelas dia.
Sebelumnya Teddy memaparkan, adapun penyebab kematian korban berdasarkan hasil pemeriksaan autopsi, yakni karena terbakar.
"Jadi dalam paru-paru korban terdapat banyak asap. Ini dinyatakan korban pada saat kematiannya, setelah dia terbakar baru yang bersangkutan meninggal dunia," urainya.
"Di situ kan bisa ketahuan, karena kalau posisinya yang bersangkutan ini mati dulu baru dia terbakar, di dalam paru-paru tidak akan ada asap," ucapnya.
Di jenazah korban, juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Barang-barang korban pun tidak ada yang hilang.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, polisi mendapati sejumlah obat-obatan di dalam tas korban yang berada di lokasi kejadian.
Seperti obat anti nyeri, obat sakit kepala, dan jantung.
Pihaknya diungkapkan Nandang, sudah melakukan kroscek ke rumah sakit yang memberikan resep obat.
"Memang korban sedang berobat, sakit sementara sakit jantung," ujar Nandang.
Pada hari ditemukan tewas itu disebutkan Kapolresta, korban sempat ditawari oleh atasannya untuk didampingi berobat ke psikiater.
Namun korban menolak.
• Diduga Kuat Bunuh Diri, Penyelidikan Mayat Terpanggang Dihentikan? Ini Penjelasan Polda Riau
• Alasannya Tak Masuk Akal, Wanita Ini Simpan Mayat Ibunya dalam Lemari Es Selama 10 Tahun
• VIDEO: Penemuan Mayat Pria di Parit Indah Pekanbaru, Kondisinya Mengenaskan
Selanjutnya Nandang membeberkan rangkaian kegiatan yang dilakukan korban berdasarkan rekaman CCTV kantor tempat korban bekerja.
"Korban datang ke kantor pagi banget, jam 6. Di kantor sampai jam 9. Berdasarkan CCTV dan absensinya. Habis itu dia keluar (kantor). 30 menit kemudian dari kantor itu, ya kejadian itu," urai Nandang.
Selain itu dipaparkan Perwira Menengah Polri berpangkat melati tiga tersebut, beberapa saksi yang merupakan teman korban, mengaku pernah mendengar keluhan dari korban atas penyakit yang diderita korban.
"Dia mengalami sakit, jantung. Keluhannya seperti itu. Menurut dirinya sakitnya itu agak berat gitu. Terkait obat-obatannya (yang ditemukan) itu. Obatnya selalu dibawa, ditemukan di TKP di tasnya si korban," sebut Nandang.
"Dia (korban) memang mengonsumsi obat. Makanya sering curhat, bahwa saya sedang kondisi sakit berat, gitu kepada temannya. Sering ngeluh.
Makanya dari atasannya sendiri, mungkin karena sering ngeluh, mau diajak, hari itu sebenarnya jadwal ke psikiater," sambung dia.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/foto_penemuan_mayat_hangus_terbakar_di_rumah_kosong_jalan_parit_indah_pekanbaru_2.jpg)