Meninggal Usai Jadi Imam Sholat Dzuhur, Viral Kisah Penjual Bandrek yang Husnul Khatimah di Batam
Kematian seorang penjual bandrek usai memimpin sholat Dzuhur membuat heboh Batam. Sang istri antara sedih dan bangga menerima kematian suaminya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meninggalnya seorang penjual bandrek usai menjadi imam sholat Dzhur di sebuah masjid di Batam membuat heboh kalangan masjid dan kerabat sang imam.
Para jamaah yang juga kenalan sang imam yang wafat terus terang mengatakan mereka ingin mati secara husnul khotimah seperti yang dialami sang penjual bandrek.
Sementara sang istri imam yang wafat, mengaku perasaannya bercampuk aduk antara sedih dan bangga.
Sedih karena kehilangan seorang suami yang baik dan alim.
Bangga karena suaminya meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah, meninggal dunia dalam kondisi yang baik, di tempat yang baik dan sedang mengerjakan amal yang baik.
• Inilah Perbedaan Niat dan Bacaan Shalat Jenazah Perempuan & Sholat Jenazah Laki-laki
• Keutamaan Sujud Syukur dan Bacaan Doa Sujud Terakhir dalam Sholat
Dilansir dari Tribun Batam, Hasan Basri bin Tandayong meninggal dunia usai mengimami sholat dzuhur di Masjid Al-Muttaqin, Jalan Bengkong Harapan II, Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Senin, (1/2/2021) lalu.
Dalam rekaman CCTv Masjid Al-Muttaqin, sesaat sebelum meninggal, Hasan sempat memimpin sholat berjamaah lalu berdzikir hingga akhirnya tergeletak tak bernyawa.
Kejadian itu sempat viral di media sosial serta menjadi topik pembicaraan di kalangan Imam yang ada di Batam.
"MasyaAllah mas, sungguh beruntung beliau (Hasan) wafat dalam keadaan baik, tepat setelah usai melaksanakan sholat dzuhur di masjid ini, waktu itu beliau yang menjadi imam dan kini menjadi pembicaraan para Imam masjid Batam di dalam grup WhatsApp, bahkan ada yang bilang mereka ingin wafat dengan cara yang sama yang dilalui Hasan, saya juga termasuk salah satunya," kata Jamal Ghofar (35), Imam Masjid Al-Muttaqin.
• Inilah Keutamaan Melaksanakan Sholat Tahajud, Sehat Jiwa Raga Serta Jauh dari Kesusahan
• Dapatkan Manfaat Sholat Tahajud, Minimal Dua Rakaat, Tata Cara Sholat Tahajud, Niat Sholat Tahajud
Hasan sebenarnya seorang Muadzin dan baru sekitar hampir 10 bulan aktif di Masjid Al-Muttaqin.
"Sebelum wafat, beliau sering belajar doa sama saya bang, beliau itu orang baik, dalam kesehariannya beliau jarang berkomunikasi kalau tidak penting," ujarnya.
Sebelumnya, Hasan belum pernah menjadi imam. Karena sebenarnya Imam Masjid itu adalah Jamal.
"Namun saat itu saya tidak bisa menjadi imam sebab istri saya sedang masak dan saya sendiri sedang menggendong anak saya paling kecil yang masih bayi, sambil menggendong saya memperhatikan CCTv, tak lama setelah sholat dzuhur selesai beliau tumbang dan wafat," katanya.
Diketahui Hasan adalah seorang penjual bandrek dan pisang keju di kawasan Taman Jodoh.
Evi (54), istri Hasan mengatakan, mereka sehari-hari bekerja sebagai penjual bandrek dan pisang keju.
"Setiap hari saya dan almarhum bapak (Hasan) menjual bandrek dan pisang keju di Taman Jodoh," kata Evi di kediamannya, RT 04 RW 07, blok N, nomor 69, Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, Batam, Rabu (3/2/2021)
• Tatacara dan Bacaan Lengkap Sholat Subuh, Dua Rakaat dengan Tambahan Doa Qunut
• Urutan Dalam Mengerjakan Sholat Sunnah Tahajud, Dilengkapi Bacaan Doa Sholat Sunnah Tahajud
Saat mengetahui suaminya meninggal, Evi sangat kaget dan terpukul.
"Awalnya dia bilang ke saya, mau ke masjid, mau sholat dzuhur, terus tak lama saya dapat kabar dari tetangga katanya bapak pingsan di masjid, jadi pas saya datang ke masjid, bapak sudah tidak ada," kata Evi sambil menangis.
Wanita itu mengaku perasaannya campur aduk antara kesedihan, kebanggaan dan juga keikhlasan dirinya.
"Saya enggak tau perasaan saya sekarang bagaimana, saya bersedih karena suami saya meninggal, saya bangga karena suamiku wafat dalam keadaan baik (husnul khatimah) dan juga saya harus ikhlas dengan kepergiannya, setidaknya kewajiban dia sebagai oran tua sudah terpenuhi, dia telah menikahkan anak perempuannya," ujarnya.
Hasan diketahui memiliki 3 orang anak, dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Di lokasi sama, Nora (28) anak kedua Hasan mengatakan, ayahnya adalah seorang muadzin (pengumandang suara azan) di Masjid Al-Muttaqin.
"Sebelum Ayah wafat, beliau bahkan masih belajar agama bang, Ayah belajar doa untuk dibaca setelah sholat, bahkan sedang jualan pun ayah membaca doa itu, karena ayah memang belum hafal doa itu, bahkan doa itu ia tulis dalam secarik kertas dengan bahasa Indonesia," kata Nora dengan mata yang berkaca-kaca.
Pantauan Tribunbatam.id, di rumah duka, terlihat tenda duka masih berdiri di depan rumah, tampak keheningan sesaat terjadi saat Ibu Evi dan Nora anaknya menceritakan almarhum Hasan. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul VIRAL! Detik-detik Seorang Penjual Bandrek di Batam Meninggal Usai Jadi Imam Sholat Dzuhur ,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/imam-meninggal-usai-sholat-dzuhur-di-batam.jpg)