TNI-Polri Tak Takut Perang! Wakapolda Ungkap Alasan Tak Mau Layani Tantangan KKB Papua
Wakapolda Papua Brigjen Matius Fakhiri memberikan respons seputar kelompok kriminal bersenjata KKB papua yang ajak perang terbuka
"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi. Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Matius.
"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft. Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," tambah Matius.
Sementara untuk mengantisipasi adanya serangan dari KKB tersebut, pihaknya akan menambah pasukan di Polres Intan Jaya.
"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia.
KKB Kembali Berulah, Seorang Warga di Intan Jaya Tewas Ditembak
Nasib naas dialami Boni Bagau, warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Pasalnya, ia tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata ( KKB) yang diduga pimpinan Undinus Kogoya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (30/1/2021) sore di perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo.
Korban ditembak KKB karena diduga sebagai mata-mata dari aparat keamanan TNI-Polri.
"Boni Bagau ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Undinus Kogoya karena dicurigai sebagai mata-mata aparat keamanan TNI-Polri," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, melalui rilis, Senin (1/2/2021).
Kasus tersebut terungkap setelah salah satu keluarga korban bernama Wilem Bagau melaporkannya kepada polisi.
Menindaklanjuti kasus tersebut, polisi melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh dan keluarga korban.
Hasil dari pertemuan itu, korban dimakamkan di Kampung Agapa.
"Dari hasil pertemuan tersebut, orangtua korban bernama Gad Bagau meminta agar korban dikuburkan di Kampung Agapa mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan apabila diambil atau dibawa ke Distrik Sugapa maupun Distrik Homeyo," kata Kamal.
Kasus tersebut menambah panjang kasus kekerasan yang dilakukan KKB di Kabupaten Intan Jaya.