Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Blak-blakan Sebut Demokrat Lebih Tenang Bila Dipimpin Ibas Yudhoyono, Eks Sekjen: AHY Tak Bijak

apabila Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang menjadi Ketum Demokrat, kondisi partai tidak akan segaduh sekarang.

Editor: Muhammad Ridho
kompas.com
Edhie Baskoro Yudhoyono. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Partai Demokrat belakangan ini menjadi sorotan publik karena dilanda isu kudeta yang dituding oleh Demokrat, dimotori kader, eks kader, hingga pejabat pemerintahan.

Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie adalah satu dari beberapa orang yang dituding ingin menggulingkan kekuasaan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Marzuki mengatakan, apabila Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang menjadi Ketum Demokrat, kondisi partai tidak akan segaduh sekarang.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (tengah) bersama jajaran pengurus DPP Partai Demokrat saat memberikan keterangan pers terkait pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (21/3/2013). KLB Partai Demokrat akan dilaksanakan pada 30-31 Maret 2013 di Bali. Terbaru, Marzuki Alie percaya jika Ibas yang menjadi ketum, resistensi tidak akan banyak terjadi.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (tengah) bersama jajaran pengurus DPP Partai Demokrat saat memberikan keterangan pers terkait pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (21/3/2013). KLB Partai Demokrat akan dilaksanakan pada 30-31 Maret 2013 di Bali. Terbaru, Marzuki Alie percaya jika Ibas yang menjadi ketum, resistensi tidak akan banyak terjadi. ((KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN))
 

Hal itu diungkapkan oleh Marzuki dalam acara AF UNCENSORED yang diunggah dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (11/2/2021).

Mulanya Marzuki mengungkit perdebatannya dengan kader Demokrat Andi Mallarangeng.Marzuki bercerita, kala itu Andi tak setuju jika Partai Demokrat disebut telah menjadi partai keluarga atau dinasti karena hasil survey menunjukkan AHY yang paling tinggi.

Beda pendapat dengan Andi, Marzuki menilai survei tidak bisa dijadikan ukuran untuk menunjuk ketua umum partai.

"Ngelola partai ini bukan survei," kata Marzuki.

"Ngelola partai ada ilmunya, ada pengalamannya, enggak mungkin ujuk-ujuk karena survei tinggi langsung duduk sebagai ketua partai."

"Tetapi menjadi pemimpin partai politik itu dia harus punya pengalaman," sambungnya.

Marzuki sendiri masih tidak ingin buka suara bagaimana sosok AHY sebagai Ketum Demokrat, apakah berhasil atau tidak.

"Mampu (atau) tidak itu nanti 2024 hasilnya," ujar dia.

Dirinya beprinsip bahwa partai harus diurus dengan mekanisme kaderisasi yang jelas.

"Harusnya partai modern itu mengedepankan mekanisme," ujarnya.

Ia mencontohkan apabila adik AHY yakni Ibas menjadi Ketum Demokrat, kondisi partai akan lebih tenang dibandingkan sekarang ini.

"Saya terus terang sangat apresiasi dengan Ibas," kata Marzuki.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved