Makan Tikus, Keong sampai Kelapa, Satu Bulan 3 Orang Ini Bertahan Hidup di Pulau tak Berpenghuni
NGeri, makan tikus, keong sampai kelapa. 3 Orang ini berusaha bertahan hidup setelah terdampar di pualu tak berpenghuni
TRIBUNPEKANBARU.COM- Perahu tenggelam, tiga orang ini berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke sebuah pulau.
Namun, naas mereka malah terdampar di pulai tersesebut tanpa diketahuin oleh pihak lainnya.
Tank tanggung-tanggung, satu bulan lamanya ketiganya menghabsikan hidup di pulau tak berpenghuni itu.
Selama satu bulan itu pula mereka berusaha survive dengan berbagai cara. MUlai dari makan tikus, keong, kerang.
• Terdampar Satu Bulan Lebih di Pulau Sepi, Tiga Warga Kuba Bertahan Hidup Makan Kelapa dan Tikus
• Dugong Sudah Jadi Bangkai Terdampar di Pantai Dumai, Panjang 2 Meter Berat 140 Kg, Ini Wujudnya
• Benda Aneh yang Terdampar di Kotawaringin Barat Ternyata Pecahan Roket Milik CNSA China
Mereka juga banyak makan kelapa untuk kebutuhan agar bisa bertahan hidup. Sampai akhirnya sebuah pesawat patroli mendapati ketiganya.
Berikut ini kisahnya
Tiga orang yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni di Bahama selama 33 hari akhirnya berhasil diselamatkan.
Penjaga Pantai Amerika Serikat ( AS) mengatakan ketiga orang tersebut merupakan warga Kuba sebagaimana dilansir dari BBC, Kamis (11/2/2021).
Awalnya, Penjaga Pantai AS sedang melakukan patroli rutin. Ketika itulah Penjaga Pantai AS melihat tiga orang tersebut di Pulau Anguilla Cay, Bahama, mengibarkan bendera darurat.
Ketiganya mengatakan kepada para petugas bahwa mereka bertahan dengan cara memakan kelapa.
Salah satu kru yang terlibat dalam upaya penyelamatan mengatakan kepada BBC bahwa dia kagum karena mereka bisa bertahan begitu lama.
• Terdampar di Pulau Sepi, Polisi Kaget Temukan Perahu Tanpa Awak dengan Muatan Kokain Rp 1,1 Triliun
• Terdampar di Aceh, Seorang Imigran Rohingya Meninggal Dunia
Kelompok itu pertama kali terlihat di pulau yang terletak di antara Florida Keys dan Kuba pada Senin (8/2/2021).
Seorang perwira Penjaga Pantai AS Letnan Riley Beecher mengatakan kepada BBC bahwa ketika sedang berpatroli menggunakan pesawat, dia melihat sesuatu yang menyita perhatiannya.
Beecher lantas terbang cukup rendah dan saat itulah dia melihat ada orang-orang yang meminta pertolongan.
Beecher dan rekan-rekannya tidak diperlengkapi alat-alat untuk melakukan penyelamatan dengan segera.
