Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perjuangan Mbah Ahmad, Kakek 91 Tahun Kayuh Sepeda Tua, Jual Tempe Keliling Kompleks di Pekanbaru

Perjuangan kakek 91 tahun jualan tempe keliling pemukiman warga gunakan sepeda tua. Mbah Ahmad Hamid setiap hari mengayuh sepeda

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUN PEKANBARU / NASUHA NASUTION
Mbah Ahmad Hamid bersama sepeda dan tempe jualannya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Perjuangan kakek 91 tahun jualan tempe keliling pemukiman warga gunakan sepeda tua.

Di usianya yang sudah tidak muda lagi Mbah Ahmad Hamid setiap hari mengayuh sepeda tuanya berkeliling komplek pemukiman warga di Tenayanraya Kota Pekanbaru.

Ia menjajajakan tempe yang disimpan di keranjang pada bagian belakang sepedanya itu.

Sesekali Mbah Hamid mendorong sepeda tuanya karena ada keramaian anak-anak dan jalan yang sedikit menanjak maupun turunan.

Mbah Hamid juga sesekali menyandarkan sepedanya dan mengambil air minum yang tergantung di bagian stang sepedanya karena haus mengayuh dan berjalan.

Mbah Hamid memiliki rute perjalanan seharinya dari tempat tinggalnya di Jalan Imam Munandar sebelah taman rekreasi Alamayang menuju arah jalan Lintas Timur dan masuk ke Pemukiman warga.

Lebih kurang 20 Kilometer seharinya, tidak terlihat wajah capek pada raut muka Mbah Hamid yang sudah berkerut dan tidak terlihat ada gigi yang tersisa lagi di mulutnya.

Setiap jumpa warga dengan ramah Mbah Hamid selalu menegur, dan warga biasanya juga memberi semangat kepada Mbah Hamid yang tentunya dikagumi banyak orang karena tenaga diusia tuanya masih kuat.

Tidak hanya itu, biasanya saat bertemu siapapun di jalan Mbah Hamid selalu memberi motivasi agar sehat selalu seperti yang dijalaninya saat ini.

Profesi berkeliling menjajakan tempe yang dibungkus dengan daun pisang ini sudah 14 tahun dijalaninya, seharinya Mbah Hamid membawa 200 bungkus tempe.

"Seharinya bawa 200 tempe, Insa Allah habis selalu,"ujarnya saat berbincang dengan tribunpekanbaru.com Kamis.

Hamid yang juga sebelum memasuki usia pensiunnya pernah bekerja pada PTPN di Lampung, setelah memasuki usia pensiun ia tinggal bersama anaknya di Pekanbaru dan sejak itu jugalah 14 tahun silam ia mulai berkeliling.

"Saya tidak pernah sakit Alhamdulillah, karena setiap hari saya mengayuh sepeda dan ada juga kunci yang paling penting hidup itu tidak perlu neko-neko,"ujarnya.

Bagi Mbah Hamid kunci untuk tetap sehat selalu berpikiran positif dan jangan berprasangka buruk ke orang, dan menyerahkan sepenuhnya apapun yang dikerjakan kepada sang pencipta.

"Semuanya sudah diatur sang pencipta, makanya kita serahkan semua hidup dan matiku kepada Allah, itu saja kuncinya,"ujarnya.

Bahkan ada cerita menarik dari pengalaman Mbah Hamid saat bercerita dengan seorang dokter di Jalan, dokter tersebut mengajak Mbah Hamid ngobrol dan menanyakan resep untuk sehat selalu diusia yang tidak muda lagi.

Dengan guyonan Mbah Hamid mengatakan kepada dokter tersebut resepnya diperbanyak merokok, minum kopi dan kalau perlu konsumsi narkoba, itu dijawabnya dengan bercanda.

"Karena sampai sekarang saya juga masih merokok dan minum kopi, jadi kuncinya hati kita yang harus selalu dibersihkan,"ujar Mbah Hamid.

Mbah Hamid sendiri tinggal bersama anak perempuannya di Pekanbaru dari hasil penjualan tempenya sehari ia bisa mendapatkan Rp150 dan biasanya uang tersebut sebagiannya dibelikan lagi untuk membeli bahan membuat tempe.

"Yang buat tempe saya sendiri, sore langsung saya buat dan pagi sudah saya bawa untuk dijual,"ujarnya.

Setiap harinya rutinitas yang dijalani Mbah Hamid bangun pagi pukul 03.00 WIB dan mempersiapkan jualan, sekira pukul 6.00 WIB, ia pun langsung bergegas mengayuh sepeda untuk jajakan tempenya.

Biasanya pukul 15.00 Wib Mbah sudah tiba di rumahnya dan langsung membuat tempe untuk jualannya tersebut. Mbah Hamid selalu singgah di mesjid saat azan berkumandang.

Sebenarnya Mbah Hamid sudah dilarang keluarganya untuk berjualan jauh, apalagi mengayuh sepeda sampai 20 Kilometer sehari, namun ia tetap menjalankan profesinya.

Karena bagi Hamid lebih senang bergerak dan beraktivitas daripada berdiam di rumah, karena dengan bergerak ia banyak mendapatkan manfaat terutama kesehatan badan dan pikiran tentunya.

( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved