Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Mama Muda Nakal dan Pria Pecinta Wanita Meninggal Usai Wik Wik, Ahli Ungkap Penyebabnya

Kisah mama muda nakal dan pria pecinta wanita yang meninggal dunia setelah wik wik ini merupakan dua kisah yang terjadi di dua lokasi berbeda

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Instagram.com
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kisah mama muda nakal dan pria pecinta wanita yang meninggal dunia setelah wik wik ini merupakan dua kisah yang terjadi di dua lokasi berbeda.

Si mama muda nakal yang meninggal dunia usai wik wik itu terjadi di Bali, ia wik wik dengan selingkuhannya, sedangkan pria pecinta wanita yang meninggal dunia usai wik wik itu terjadi di Malawi, Afrika.

Kabar seorang mama muda di nakal Bali meninggal dunia usai berhubungan intim sempat menghebohkan publik tanah air.

Si mama muda nakal yang memiliki suami itu meninggal kejang-kejang seusai melakukan hubungan badan dengan selingkuhannya.

Menurut informasi, mama muda nakal berinsial MS (39), dan selingkuhannya berinisial MSA (66) melakukan hubungan badan di rumah milik anak MSA pada Senin (15/2/2021) pukul 09.00 WITA.

Rumah anak MSA tersebut terletak di Gang Kepundung, Buleleng, Bali.

Setelah 20 menit melakukan hubungan badan, MS tiba-tiba menggeliat, dan tidak bernafas.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian MS.

Sebelumnya, kasus seseorang meninggal dunia seusai melakukan hubungan badan juga pernah terjadi.

Seorang pria dari negara Malawi di Benua Afrika, meregang nyawa usai melakukan hubungan badan dengan tunasusila.

Pria tersebut bernama Charles Majawa, berusia 35 tahun meninggal tak lama setelah berhubungan intim dengan seorang wanita.

Wanita itu kemudian melapor ke polisi tentang kematian tersebut setelah berbicara dengan rekan-rekannya. 

Menurut laporan post-mortem, kematian Majawa adalah akibat orgasme berlebihan yang menyebabkan pembuluh darah di otak pecah.

Selain itu, petugas polisi telah mengkonfirmasi bahwa wanita tersebut tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kematian Majawa.

Oleh karena itu, dia tidak ada didakwa oleh pengadilan atas peristiwa tersebut. 

Laporan East Mojo pada 28 Januari 2021, yang mengutip surat kabar lokal The Nyasa Times, mengatakan penyebab kematian pria itu “karena terlalu sangat bergairah".

Juru bicara Kantor Polisi Phalombe, Innocent Moses, membenarkan bahwa pria itu meninggal karena 'orgasme ekstrem'.

Sebelumnya, pada 7 Januari 2021, seorang pria India dari Nagpur meninggal saat berhubungan seks setelah lehernya diikat dengan tali. 

Menurut laporan polisi, wanita itu mengikat tangan dan kakinya ke kursi dan kemudian mengikatkan lehernya dengan tali untuk meningkatkan kenikmatan seksual.

Orgasme Bisa Membahayakan?

Melansir dari Eva.vn, Kamis (18/2/2021), penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seks setidaknya sekali seminggu sebenarnya mengurangi separuh risiko kematian dini.

Para peneliti menemukan bahwa orgasme secara teratur dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah akibat kanker, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.

Mereka mengatakan bahwa berhubungan intim setara dengan olahraga "intensitas sedang" dan memiliki manfaat kesehatan yang serupa.

Aktivitas ranjang dapat melepaskan ion negatif tubuh, yang bisa meningkatkan kesehatan mental dan mendorong aktivitas sel yang mengurangi risiko kanker.

Kemudian penyakit virus, mencegah infeksi paru-paru, dan memperbaiki kondisi lain, misalnya, seperti asma.

Efek dari orgasme saat berhubungan intim adalah menggelinjang diseluruh tubuh dan daerah panggul, serta kemerahan, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, dan napas yang berat, menurut laporan di jurnal Sexual Medicine.

Namun, dalam beberapa kasus, orgasme saat berhubungan intim memiliki beberapa efek samping.

Tetapi para ilmuwan belum menentukan efek samping mana dari orgasme yang dapat mengancam nyawa mereka.

Berikut efek samping dari orgasme yang diungkapkan para ahli

1. Menangis

Perasaan sedih, depresi, cemas, atau gelisah setelah berhubungan intim adalah gejala dari suatu kondisi yang disebut gangguan emosional pasca-seks (PCD).

Hal ini sangat umum terjadi, dan biasanya terjadi dalam hubungan harmonis.

2. Halusinasi

Beberapa wanita mengatakan bahwa pasangannya membawa mereka ke dunia lain.

Hampir 50 wanita yang mengatakan bahwa mereka telah mengalami 'respons seksual yang diperpanjang'.

Sebanyak 76 persen -100% persen mengatakan mereka merasa seperti sedang ‘terbang’, menurut sebuah studi tahun 2011 dari Turki.

Hingga 75 persen mereka mengatakan merasa ingin meninggalkan tubuh mereka dan 24 persen merasa telah memasuki dunia kartun.

3. Bersin

Laporan yang berkaitan dengan bersin dan orgasme berasal dari tahun 1900.

Faktanya, ada satu kasus sejak 1972, seorang pria berusia 59 tahun mengalami bersin intens dan pilek setelah orgasme.

Para ahli percaya bahwa orgasme menghidupkan bagian dari sistem saraf parasimpatis dan itu juga menyebabkan bersin.

4. Merasa sakit

Kondisi ini disebut "sindrom penyakit pasca orgasme", yang merupakan efek samping yang dapat menyerang pria setelah ejakulasi.

Para peneliti menggambarkan pria yang melaporkan kelelahan parah, kepanasan dan keadaan seperti flu sementara setelah berhubungan intim.

Timbulnya gejala ini sangat cepat dan dapat berlangsung selama 4 hingga 7 hari.

Para ilmuwan menjelaskan bahwa tubuh mungkin secara keliru mengidentifikasi protein dalam sperma sebagai cairan asing, meningkatkan respons sistem kekebalan dan membuat Anda merasa mual.

5. Kejang

Salah satu efek samping paling berbahaya setelah orgasme adalah refleks epilepsi setelah orgasme.

Ini pertama kali dicatat pada tahun 1960, ketika seorang wanita hamil berusia 23 tahun mengalami kejang parsial pada trimester kedua.

Setelah lahir, kejang ini berulang, seringkali segera setelah orgasme.

Pasien 20 tahun lainnya menderita epilepsi akibat masturbasi atau fantasi seksual.

Ilmuwan tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkannya, tetapi mereka percaya bahwa penyebab reaksi ini adalah kekurangan hipokretin, yang terjadi dengan narkolepsi - yang mungkin menjadi penyebabnya. 

6. Nyeri

Seorang wanita bisa mengalami rasa sakit saat orgasme, meskipun dia tidak meraksaan sakit saat berhubungan badan.

Sebuah studi tahun 2009 melaporkan tiga kasus wanita mengalami ini tanpa penyebab fisik rasa sakit.

Pada pria, penderita penyakit prostat kronis juga mengalami nyeri saat orgasme.

7. Sakit kepala

Ada lebih dari 60 laporan tentang sakit kepala terkait orgasme.

Ini adalah sakit kepala tipe 2, digambarkan sebagai sakit kepala bilateral, eksplosif dan dipicu oleh beberapa jenis euforia.

Tinjauan tersebut menunjukkan bahwa durasi sakit kepala dapat berlangsung dari beberapa menit hingga tiga jam, dan dapat dikurangi dengan obat anti-migrain.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Selain Wanita di Bali, Pria Malawi Ini Meregang Nyawa setelah Berhubungan Intim, Ini Penyebabnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved