Ruhut Sitompul Peringatkan AHY Soal Kader Partai Demokrat: Mereka Mau KLB

Ruhut mengaku banyak mendapat pesan dari kader partai Demokrat jika akan melakukan Konferensi Luar Biasa (KLB).

Editor: Sesri
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ruhut Sitompul, keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, setelah diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pusat olahraga Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Rabu (12/3/14). 

"Walaupun dia pakai asas praduga tak bersalah tetap dia harus minta maaf,” tutur Ruhut.

Seperti diketahui, awal Februari 2021 lalu, AHY sempat mengumumkan adanya rencana kudeta terhadap Demokrat di bawah kepemimpinannya.

Hal tersebut diungkapkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers virtual di Taman Politik DPP Demokrat pada Senin (1/2/2021).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga kiri) saat menghadiri pembukaan saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/3/2020). Kongres V Partai Demokrat dengan tema 'Harapan Rakyat Perjuangan Demokrat' tersebut memiliki agenda utama pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga kiri) saat menghadiri pembukaan saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/3/2020). Kongres V Partai Demokrat dengan tema 'Harapan Rakyat Perjuangan Demokrat' tersebut memiliki agenda utama pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Saat itu, AHY sempat menyebut Jokowi tahu soal rencana kudeta Demokrat dan mengirim surat ke Istana untuk mengonfirmasi.

"Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY, dilansir Tribunnews.

Namun, lewat keterangan tertulisnya pada Rabu (17/2/2021), AHY menegaskan Jokowi tidak tahu-menahu.

Ia mengatakan semua itu hanya akal-akalan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu."

"Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," kata AHY, dilansir Kompas.com.

AHY Minta agar Kader Demokrat Tak Berkhianat

Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, meminta agar para kader tidak berkhianat.

Ia menegaskan, pengkhianat dalam bentuk apapun tidak bisa diterima di organisasi manapun.

Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).

"Saya mengajak semua: Jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat."

"Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun," ujar AHY.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved