Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Para Sultan Sumurgeneng Pada Bikin Rumah Mewah di Kawasan Relokasi, Tak Puas Sama Mobil Baru

kini warga Desa Sumurgeneng yang kaya mendadak karena pembebasan lahan proyek kilang Pertamina, ramai-ramai membangun rumah mewah dan baru

surya/mochamad sudarson
Orang Kaya Baru Desa Sumurgeneng Kini Ramai-ramai Bangun Rumah Mewah di Kawasan Relokasi - Kompleks perumahan relokasi mandiri milik warga terdampak kilang minyak yang kini dalam proses pengerjaan di Desa Wadung, Kecamatan Jenu Tuban, Minggu (21/2/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menjadi kaya raya, mendadak orang bisa digelar sultan.

Gelar itu mungkin pantas disematkan buat warga Desa Sumergeneng yang kaya mendadak karena jual tanah ke Pertamina.

Setelah bikin heboh karena ramai-ramai memborong mobil baru, kini warga Desa Sumurgeneng yang kaya mendadak karena pembebasan lahan proyek kilang Pertamina, ramai-ramai membangun rumah mewah.

Para orang kaya baru (OKB) ini dikabarkan membangun rumah-rumah mewah itu di kawasan relokasi.

Ini adalah fakta lain yang juga menarik perhatian publik mengenai fenomena kaya mendadak.

Satu di antara pemandangan rumah-rumah mewah itu tampak di kawasan Desa Wadung.

Dikabarkan, saat ini di desa tersebut bermunculan rumah-rumah mewah baru yang menjadi relokasi mandiri warga.

Relokasi mandiri itu dilakukan warga Dusun Tadahan karena rumah sebelumnya terdampak kilang minyak grass root refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.

Setidaknya, sekitar 63 KK mulai membangun rumah baru, bahkan sebagian sudah ada yang menempati.

Satu di antaranya adalah Suwarno (44), warga Dusun Tadahan.

Dia mengatakan relokasi ini dilakukan karena tanah miliknya dan warga lain masuk dalam penetapan lokasi (penlok) kilang minyak.

Lokasi di mana rumahnya kini sedang dibangun, ia menyebut juga ada 63 warga Dusun Tadahan yang melakukan relokasi mandiri.

"Ini belum selesai total bangun rumahnya, ada sekitar 63 warga terdampak yang juga relokasi mandiri ke sini," ujar Suwarno, Minggu (21/2/2021).

Suwarno menjelaskan, untuk bangunan rumahnya yang terdampak pembangunan kilang, ia mendapat kurang lebih Rp 612 juta.

Nilai yang didapat tersebut tentu jauh jika dibandingkan warga Desa Sumurgeneng, yang memiliki lahan luas.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved